Ada tiga makhluk hidup yang Tuhan ciptakan untuk mengisi Bumi yaitu hewan, tumbuhan, dan manusia. Namun, dari ketiganya, hanya manusia yang diberikan pikiran. Pikiran menjadi suatu anugerah bagi manusia yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain pikiran, Tuhan juga memberikan manusia kehendak bebas. Tuhan tidak menciptakan manusia sebagai robot yang kaku. Manusia memiliki pilihan untuk melakukan berbagai kehendak, termasuk dalam berpikir.
Ada dua jenis pikiran: pikiran postif dan pikiran negatif. Pikiran postif tentu memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia. Pikiran positif menyediakan semangat dan rasa optimis untuk menjalani hidup. Sebaliknya, pikiran negatif memberikan pengaruh yang buruk. Pikiran negatif hanya menyediakan rasa pesimis dan malas dalam menjalani hidup. Bahkan pikiran negatif dapat membawa seseorang ke dalam fase depresi yang tentu harus segera ditangani dengan cara mengatasi depresi menurut Kristen. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pikiran negatif selalu siap untuk menghantui kita. Kemanapun kita pergi, dimanapun kita berada, pikiran negatif itu akan selalu datang.
Ayat Alkitab Tentang Pikiran
Ketika pikiran negatif datang menghantui kita, kita memiliki pilihan. Apakah kita ingin membiarkan pikiran tersebut memenuhi kita atau kita justru ingin mengusirnya dari kehidupan kita? Sebuah pilihan yang sangat baik untuk mengusir pikiran negatif tersebut dari diri kita.
Pilihan yang sangat baik pula untuk mengusirnya dengan mengandalkan kekuatan Allah dan bukan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kita perlu untuk mengetahui ayat Alkitab tentang pikiran negatif sebagai landasan kita. Berikut beberapa ayat Alkitab tentang pikiran negatif yang dapat membantu kita mengusirnya dari hidup kita.
- Filipi 4:8
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Ayat Alkitab tentang pikiran negatif ini menjadi salah satu nasihat terakhir bagi Euodia dan Sintikhe di Filipi. Inti dari perikop nasihat-nasihat terakhir (Filipi 4:2-9) ini adalah bagaimana untuk menjaga damai sejahtera. Pada awal perikop ini, Paulus mengingatkan Euodia dan Sintikhe untuk sehati sepikir dalam Tuhan (Filipi 4:2). Frasa “Jadi akhirnya” menunjukkan ayat 8 ini sebagai rangkuman dari perikop.
Semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan dan patut dipuji merujuk kepada segala sesuatu yang sehati dan sepikir dalam Tuhan. Tentu saja pikiran negatif tidak termasuk dalam hal tersebut. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, kita perlu untuk mengusir pikiran negatif yang datang ke kita. Ingatlah bahwa kita harus menjadi sehati sepikir dalam Tuhan. Dengan mengusir pikiran negatif tersebut, Allah, sang sumber damai sejahtera, akan menyertai kita (Filipi 4:9).
- 2 Korintus 10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Perikop berjudul “Sikap Paulus” ini merupakan pernyataan sikap Paulus terhadap komentar sekelompok rasul tentang dirinya. Para rasul berpikir bahwa Paulus hanya berani bersikap tegas dan keras lewat surat. Namun, Paulus menjelaskan bahwa bukan sikap tegas dan keras yang penting untuk diingat. Hal yang penting untuk diingat adalah ketika memberitakan Injil, pikiran-pikiran Allah yang perlu kita ungkapkan, bukan cari aman.
Para rasul seharusnya berani untuk mengenalkan Allah dengan cara bagaimanapun yang sesuai dengan keinginan Allah. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan ini adalah menaklukkan pikiran kepada Kristus sehingga Kristus saja yang memenuhi pikiran. Ini sudah menjadi etika pelayanan Kristen.
Begitu pula kita sebagai orang Kristen, rasul-rasul kecil di dunia ini. Kita perlu menyaksikan kebesaran, kemuliaan Allah. Kiranya melalui kita orang lain dapat mengenal Allah. Oleh karena itu, kita harus membiarkan Kristus yang mengisi pikiran kita. Bagaimana mungkin Kristus memenuhi pikiran kita ketika kita masih dikekang oleh pikiran negatif? Buang jauh-jauh pikiran negatif dan biarkan Kristus yang mengisinya.
- Yakobus 4:7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Ayat ini berada dalam perikop berjudul “Hawa Nafsu dan Persahabatan dengan Dunia”. Perikop ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa bersahabat dengan dunia dan menjadi rekan Allah secara bersamaan. Lalu, bagaimana agar kita dapat menaklukkan rasa nafsu dan persahabatan dengan dunia? Dengan sepenuhnya tunduk kepada Allah. Ingatlah bahwa Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Orang Kristen harus takut akan Tuhan. Sungguh-sungguh dalami dan lakukan pengertian takut akan Tuhan.
Hal ini juga berlaku pada pikiran-pikiran negatif kita. Ayat Alkitab tentang pikiran negatif ini memberitahu kita bahwa satu-satunya jalan untuk mengusirnya adalah dengan tunduk kepada Allah. Jadilah seorang Kristen yang taat kepada Allah dan beriman penuh pada-Nya. Pikiran negatif merupakan bagian dari dunia ini, kita tidak boleh satu dengannya.
- Mazmur 94:19
Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.
Ayat Alkitab tentang pikiran negatif ini menunjukkan betapa dunia ini penuh dengan ketidakadilan. Seringkali ketika kita melihat ketidakadilan, kita begitu saja pesimis, langsung memiliki banyak pikiran negatif bahwa dunia ini tidak bisa menjadi baik kembali. Namun, pemazmur ingin mengingatkan bahwa bukan pikiran negatif yang seharusnya kita miliki.
Semakin banyak ketidakadilan, seharusnya kita semakin mengerti bahwa kasih Allah tidak berkesudahan untuk kita. Ia selalu memberikan penghiburan-Nya untuk kita dan penghiburan itu menyenangkan jiwa. Sehingga, kondisi terburuk apapun yang kita hadapi, kita seharusnya mencari Tuhan dengan penghiburan-Nya, bukannya malah terkukung dalam pikiran-pikiran negatif. Selain itu, kita juga perlu bertindak bijaksana untuk menghadapi ketidakadilan tersebut dengan mengingat kembali ayat Alkitab tentang bijaksana.
- Roma 8:5-6
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Perikop berjudul “Hidup oleh Roh” ini mengingatkan kita bahwa ketika seorang Kristen sudah sungguh-sungguh menerima Kristus dan menerima janji keselamatan dalam Alkitab, ia menerima kuasa Roh Kudus dari Allah dengan berbagai tujuan karunia Roh Kudus.
Hal ini berarti ia tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tidak lagi hidup untuk dunia, tetapi hidup untuk Allah yang dituntun oleh Roh Kudus. Pikiran negatif tentu tidak sesuai dengan kehidupan Roh Kudus. Pikiran negatif merupakan hal yang dari daging dan mambawa kita kepada maut. Oleh karena itu, pikirkanlah hal-hal yang dari Roh, maka kita akan mendapatkan damai sejahtera.
- Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Ayat ini berada pada perikop berjudul “Nasihat untuk Mencari Hikmat”. Menjaga hati merupakan bagian dari pencarian akan hikmat. Menjaga hati ini memiliki maksud yang sama dengan menjaga pikiran kita dari hal-hal negatif. Jangan sampai kita mau saja diserang oleh pikiran negatif. Ingat bahwa bagaimana kita mengisi hati kita, bagaimana kita mengisi pikiran kita, begitu pulalah kehidupan kita yang terlihat oleh orang.
Itulah ayat Alkitab tentang pikiran negatif. Tidak ada satupun bagian dari Alkitab yang membolehkan kita membiarkan pikiran negatif menetap di dalam diri kita. Oleh karena itu, berserahlah kepada Tuhan dan buang pikiran negatif itu jauh-jauh. Selain itu, biasakan menenangkan hati dan pikiran dengan berbagai cara menenangkan hati dan pikiran menurut Alkitab. Tuhan memberkati.