Jilbab Menurut Kristen: Pandangan dan Hukumannya

Jilbab adalah tudung kepala yang digunakan oleh para waum wanita yang mana bertujuan untuk menutupi kepala dan rambutnya. Penggunaan jilbab sendiri identik dengan wanita yang beragama muslim, di Negara yang memiliki beragam agam di dalamnya seperti Indonesia pemandangan dimana banyaknya wanita terutama kaum Muslim mengenakan jilbab bukan lagi hal yang aneh.

Jilbab bagi mereka berfungsi untuk menutupi aurat yang ada pada tubuh mereka. Perlu diketahui sebenarnya jilbab tidak hanya di pakai oleh wanita kaum Muslim saja namun pada wanita dalam kaum percaya juga menggunakan jilbab atau tudung kepada ini. Mungkin hal ini jarang nampak karena jarangnya wanita yang menggunakannya karena berbagai alasan lainnya, namun bagaimana sebenarnya jilbab menurut Kristen itu sendiri, berikut terdapat pandangan dan hukumannya terhadap jilbab menurut Kristen :

Pandangan jilbab menurut Kristen

Pandangan orang percaya dalam menyingkapi atau menanggapi sesuatu hal yang ada haruslah berdasarkan firman Allah itu sendiri yakni terdapat dalam Alkitab. Beberapa ayat yang terdapat dalam Alkitab juga turut memberikan pandangan bagaimana seharusnya kaum percaya dalam menanggapi jilbab menurut Kristen ini. Pandangan jilbab menurut Kristen yakni :

  1. Jilbab atau tudung pada kepala wanita

Bertudung kepala atau berjilbab merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan pada jaman dahulu dan hal ini juga dapat ditemukan dalam Alkitab. Menutup kepala harus dilakukan oleh wanita karena untuk menjaga agar rambutnya yang panjang tidak terlihat apalagi ketika berdoa kepada Allah. Dalam 1 koristus 11 : 4-6 mengatakan “ tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung , menghina kepalanya.  Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya.

Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya”. Kenapa hanya kaum wanita saja yang harus menggunakan tudung kepala dan bagi kaum pria jika hal ini dilakukan adalah penghinaan? Semua ini kembali kepada posisi antara Allah, pria dan wanita. Seperti yang diketahui sejak semula Allah menciptakan laki-laki terlebih dahulu dan perempuan kemudian guna menemani Adam di taman eden agar tidak merasa sendiri.  Kepala dari tiap laki-laki ialah Kristus dan kepala dari perempuan adalah laki-laki serta kepala dari Kristus adalah Allah sendiri, oleh karena itu wanita perlu menggunakan tudung sebagai penghormatan atas kedudukan laki-laki dan Kristus yang dikepalai oleh Allah.

  1. Rambut panjang sebagai tudung kepala perempuan

Jilbab menurut Kristen juga dijelaskan dalam 1 Korintus 11 : 13-15 yakni “Pertimbangkanlah sendiri: patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki jika ia berambut panjang, tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung”.

Wanita yang tidak berjilbab atau bertudung selama ini terkadang di anggap sebelah mata karena tidak mematuhi ajaran agama atau kebiasaan yang diajarkan kepadanya.  Kata alam sendiri menyatakan bahwa pada kodratnya wanita yang memiliki rambut panjang dijadikan sebagai penudungnya, hal ini bukan peraturan Allah ataupun peraturan para rasul.

Untuk memahami jilbab menurut Kristen haruslah menggunakan kuasa roh kudus agar kita dapat dengan mudah memahaminya, memang terdengar membingungkan mengenai perkara ini jika di pikirkan kembali. Namun sekali lagi kita diingatkan bahwa laki-laki tidak boleh bertudung karena kepalanya haruslah memancarkan cahaya Kristus sedangkan perempuan di wajibkan untuk bertudung karena untuk menjaga dan menghargai kepalanya yakni laki-laki.


  1. Hukuman dari tidak menggunakan jilbab menurut Kristen

Jilbab menurut Kristen jika tidak diterapkan apakah akan mendapatkan hukuman? Memang saat ini banyak gereja-gereja yang tidak menerapkan bagi jemaatnya terutama kaum perempuan untuk menurutup kepalanya atau dengan kata lain bertudung. Istilah penggunaan kata jilbab sangat jarang didengar karena biasanya gereja menggunakan kata tudung atau penutup kepala.

Meskipun demikian terdapat beberapa gereja yang mengajarkan kepada jemaat wanita untuk menerapkan prinsip ini, seperti menggunakan tudung kepala saat sedang melakukan ibadah perjamuan kudus. Meskipun demikian hal ini tidaklah wajib hukumnya karena segala sesuatu yang dilakukan haruslah dengan iman dan kebenaran akan kasih Tuhan. Kasih tidak mungkin akan menghukum melaikan akan memberikan pengertian dan pemahaman yang sejati.

Sejatinya pengunaan jilbab atau tudung kepala haruslah bermula dari keinginan hati pribadi bukan karena aturan, tata cara ibadah atau hal lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui jika kita bekerja haruslah bekerja untuk Tuhan demikian pula dengan perkara jilbab ini. Jika kita ingin fokus kepada Tuhan yang mana ini berasal dari keinginan hati karena merasakan hadirat Tuhan maka lakukanlah. Kasih itu tidak menuntu balas, kasih itu baik dan pengertian dan kasih adalah Yesus Kristus .