Setiap orang diberikan keseimbangan oleh Tuhan. Setiap orang pernah merasa senang, pernah juga merasa sedih. Setiap orang pernah merasakan kesuksesan, pernah juga mengalami kegagalan. Setiap orang memiliki kelebihan, tetapi setiap orang juga memiliki kekurangan atau keburukan. Meskipun diberikan seimbang, kita cenderung lebih suka membahas hal-hal yang negatif. Dibandingkan membicarakan kelebihan, kita lebih tertarik untuk membicarakan keburukan orang lain. Kita juga sering tidak hanya berbicara secara langsung, tapi mengatakannya di media sosial. Kita menyalahgunakan IPTEK, tidak sesuai dengan ayat Alkitab tentang IPTEK.
Terkadang kita merasa tidak bersalah karena berpikir bahwa keburukan itu memang dimiliki oleh orang yang sedang kita bicarakan. Namun, ketika kita mulai membicarakan keburukan orang lain, kita seringkali melanjutkannya dengan fitnah dan hal buruk lainnya. Sebagai anak Tuhan, kita perlu berhati-hati ketika membicarakan orang lain. Berikut kumpulan ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain.
- Amsal 18:8
Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.
Amsal mengatakan bahwa perkataan pemfitnah akan selalu terasa menyenangkan. Inilah yang membuat kita sulit sekali untuk menghindari diri dari membicarakan keburukan orang lain. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati. Sebaiknya, hindari kebiasaan membicarakan keburukan orang lain karena sekali kita membicarakannya, kita akan kesulitan untuk berhenti. Ingatlah bahwa pengalaman difitnah itu tidak pernah menyenangkan. Bacalah berbagai pengalaman difitnah yang dialami tokoh Alkitab pada ayat Alkitab tentang difitnah.
- Amsal 17:4
Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
Kita seringkali memberikan alibi, “Ah, saya hanya sekedar mendengarkan, tidak ikut membicarakannya.” Nyatanya, Amsal mengatakan bahwa hanya mendengarkan pun buruk. Kita sudah sama seperti mereka yang membicarakannya, kita menjadi seorang pendusta. Berhati-hatilah dengan apa yang kita dengarkan. Sebisa mungkin, jika orang di sekitar kita sudah mulai membicarakan orang lain, kita menghentikannya.
- Kolose 3:8
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain ini mengatakan untuk membuang semua rasa marah, geram, kejahatan, fitnah, dan kata-kata kotor. Semua hal ini tentu berhubungan. Kita tidak mungkin membicarakan keburukan orang lain jika kita tidak merasa marah dan geram terhadap orang tersebut. Oleh karena itu, pertama-tama, kita perlu membuang rasa marah tersebut sesuai yang diminta pada ayat Alkitab tentang amarah. Dengan itu, kita lebih mampu untuk menjaga perkataan kita.
- Yakobus 4:11
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
Membicarakan keburukan orang lain akan membawa kita pada satu tahap untuk memfitnah orang tersebut. Surat Yakobus mengingatkan kita untuk tidak memfitnah orang lain dan juga menghakiminya. Ketika kita membicarakan keburukan orang lain, kita sudah menghakimi dia. Kita merasa diri kita lebih benar, seperti hakim atas kehidupannya. Padahal, kita bukanlah hakim, Tuhan lah hakim kita semua.
- Amsal 20:19
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.
Tidak ada orang yang mau berteman dengan orang yang bocor mulut. Orang yang bocor mulut ini termasuk orang yang suka membicarakan keburukan orang lain, tidak mampu menahan perkataannya. Pertama, kita perlu berhati-hati dalam bergaul dengan orang seperti ini. Kedua, jangan sampai kita sendiri menjadi orang yang bocor mulut. Kita akan kehilangan teman-teman dan lingkup pergaulan kita. Ini akan membuat kita merasa patah hati. Patah hati tersebut perlu segera kita atasi sesuai dengan yang tertulis dalam ayat Alkitab tentang patah hati.
- Mazmur 101:5
Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
Tidak ada orang yang suka pada pribadi yang senang membicarakan keburukan orang lain. Ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain ini mengingatkan kita bahwa kita akan menghadapi akibatnya, kita akan binasa atas setiap perkataan buruk yang kita ucapkan. Kebiasaan buruk ini perlahan akan membuat kita merasa malas untuk hidup karena kita sadar bahwa kita memiliki keburukan dan kita jadi terus takut juga dibicarakan. Oleh karena itu, dibandingkan membicarakan keburukan orang lain, lebih baik membaca dan memperkatakan ayat Alkitab untuk motivasi hidup.
- Amsal 13:3
Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
Jika kita mampu menjaga mulut kita, tidak suka berbicara buruk terutama tentang orang lain, kita memelihara nyawa kita. Kita menghindari diri dari kebinasaan. Ingatlah bahwa kebinasaan selalu menanti orang-orang yang suka membicarakan keburukan orang lain.
- Amsal 22:10
Usirlah si pencemooh, maka lenyaplah pertengkaran, dan akan berhentilah perbantahan dan cemooh.
Seorang pencemooh adalah orang yang suka membicarakan keburukan orang lain. Ia dengan mudah menghina orang lain hanya karena orang tersebut memiliki sebuah keburukan. Seorang pencemooh akan menyebabkan pertengkaran di tengah-tengah komunitas. Seorang pencemooh menyebabkan sebuah komunitas tidak lagi sehat. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan bisa mengusir pencemooh tersebut. Kita perlu menciptakan komunitas yang berisi sukacita seperti pada ayat Alkitab tentang sukacita.
- Mazmur 1:1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain ini mengatakan bahwa pencemooh sama seperti orang fasik dan orang berdosa. Mereka mengatakan diri mereka adalah pengikut Tuhan, tetapi nyatanya mereka tidak pernah memperhatikan dan melakukan firman Tuhan. Jika kita ingin merasa bahagia, kita perlu menghindari orang-orang tipe seperti ini.
- Efesus 4:29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Paulus kepada jemaat di Efesus, dan juga kepada kita semua, menasehati kita untuk memakai perkataan yang membangun. Ini akan membantu kita untuk menjadi berkat bagi orang lain, sesuai dengan yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Ketika kita membicarakan keburukan orang lain, percayalah itu adalah kebiasaan yang menjadi batu sandungan dan bukannya menjadi berkat bagi orang yang mendengarkan. Membicarakan keburukan orang lain tidak akan membangun siapapun, bahkan menghancurkan diri kita sendiri. Bijaksanalah dalam berkata-kata seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang bijaksana.
Itulah kumpulan ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain. Kita perlu ingat bahwa semuanya akan dimulai dengan terbiasa berkumpul bersama orang yang suka mencemooh. Oleh karena itu, pertama-tama, kita perlu berhati-hati dalam memilih lingkup pergaulan kita. Setelah itu, kita harus mampu untuk menjaga perkataan kita. Kita tidak boleh lupa juga untuk menasehati dan menghentikan obrolan yang cenderung membicarakan keburukan orang lain. Mari menjadi pribadi yang menghargai sesama dan menjadi berkat bagi orang lain. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.