Monogami Dalam Kristen: Ajaran dan Kebenarannya

Ditengah kehidupan bermasyarakat disekitar kita tentunya tidak akan heran jika seseorang memiliki banyak istri atau bahkan lebih parahnya banyak suami dalam satu ikatan pernikahan. Poligami merupakan perkawinan yang dilakukan oleh satu pria dengan banyak wanita sebagai istrinya, sistem pernikahan poligami ini sejak dahulu telah banyak dilakukan oleh orang-orang.

Tindakan poligami yang dilakukan dewasa ini telah banyak diartikan seperti sebagai suatu tindakan mulia karena dengan demikian dapat membantu para janda atau wanita dalam kehidupan sehari-harinya. Lalu bagaimana pandangan iman Kristen terhadap hal ini? Larangan poligami dalam injil telah banyak diutarakan dalam beberapa ayat alkitab terutama pada ayat-ayat yang berada di dalam perjanjian baru. Lalu bagaimana ajaran harus melakukan monogami dalam injil yang harus kita ketahui ini, berikut penjelasannya :

  1. Allah menciptakan manusia secara berpasangan ( 1 laki-laki dan 1 wanita)

Larangan poligami dalam injil sangat jelas di tegaskan kepada manusia sedari awal bahwa Allah ketika menciptakan manusia pertama kali hanya terdapat satu laki-laki dan kemudian dibentuknya satu wanita yang berasal dari tulang rusuk laki-laki tersebut. Seperti ada tertulis dalam alkitab Matius 19:4 “Tidakkah kamu baca bahwa Ia yang menciptakan manusa sejak semula menjadikan laki-laki dan perempuan?” dari sini kita dapat melihat bahwa Allah sedari semula telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan bahkan sebelum manusia itu benar-benar ada di dunia.

Tindakan poligami dengan mengatasnamakan kebaikan bukanlah suatu hal yang patut untuk dibenarkan karena manusia dan dunia waktu ini sesungguhnya jahat. Banyak perbuatan dosa yang melanggar firman Tuhan hanya sebagai bentuk kamuflase dalam melakukan tindakan dosa semata-mata memenuhi nafsu duniawinya. Dalam prakteknya manusia seedari dahulu bahkan telah melakukan berbagai praktek atau jenis pernikahan yang sesungguhnya melenceng dari kehendak Tuhan, memang banyak dalam tokoh alkitab yang melakukan tindakan poligami ini namun dapat kita perhatikan ditengah-tengah situasi mereka tentunya akan muncul perasaan cemburu dan iri hati sehingga menimbulkan dosa.

  1. Sepasang suami dan istri yang terikat dalam janji pernikahan di hadapan Tuhan

Dalam prosesi pernikahan biasanya kedua mempelai akan mengucapkan suatu janji pernikahan baik itu yang mereka buat sendiri atau mengikuti instruksi yang telah ada. Saya sering mendengar bahwa  baik itu mempelai laki-laki atau wanitanya menyebutkan untuk menganggap dan menerima satu dengan yang lainnya sebagai suami/istri satu-satunya dalam hidup mereka sampai maut yang memisahkan. Janji pernikahan yang suci ini disebutkan didepan banyak saksi dan dihadapan Tuhan, oleh karena itu tentu pernikahan yang mengikat sepasang manusia menjadi suami dan istri tidak boleh di ganggu oleh manusia lainnya.

Jika salah satu pihak mengingkari janji dengan melakukan tindakan poligami bukankah sama saja dengan mengingkari janjinya tidak hanya bersalah kepada Tuhan tetapi juga kepada pasangannya. Dalam matius 19:6 mengatakan bahwa “ Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia “. Cerai dapat juga diartikan sebagai tindakan pemisahan dan hal ini juga berlaku dalam tindakan poligami.

  1. Iblis memanfaatkan situasi dan manusia saat ini

Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya jika tindakan atau praktek pernikahan seperti poligami menjadi hal yang lazim selama pasangannya mengizinkan. Dalam beberapa ajaran agama untuk mengambil janda atau yatim sebagai istri lainnya merupakan suatu tindakan yang baik karena dapat membantu sesamanya, kebaikan dengan perbuatan di jaman seperti sekarang sering digunakan oleh iblis agar manusia jatuh ke dalam dosa dengan larut dalam pemenuhan nafsunya.

Iblis tahu apa yang sebenarnya buruk bagi manusia sehingga dengan segala upaya dan gagasan iblis membuat suatu yang buruk tersebut tampak baik dimata manusia lainnya. Orang beriman mengetahui jika seseorang yang pernah menikah ingin menikahi orang lain, orang ini haruslah merupakan janda/duda yang ditinggal mati oleh pasangannya dan orang yang dinikahinya pun harus demikian atau belum pernah terikat dalam ikatan pernikahan.


  1. Poligami menimbulkan dosa lainnya

Dalam beberapa kisah yang terdapat dalam alkitab yang mana melakukan tindakan poligami ini awalnya bertujuan untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus dari pihak yang menerima janji-janji Tuhan sang juruselamat. Namun dapat kita ketahui juga ketika poligami yang bertujuan untuk melengkapi misi Allah ini ketika dalam pelaksanaannya timbul rasa iri dan cemburu antara istri yang satu dengan istri yang lainnya.

Kebenaran tentang Monogami dalam Kristen

Wanita pada dasarnya merupakan mahluk yang selalu bertindak dan berfikir melalui perasaannnya dan terkadang melalui logikanya, namun kadang perasaannya lebih unggul dari logika yang di milikinya ini. Cemburu dan iri yang dirasakan dapat dimanfaatkan oleh si iblis guna menghancurkan atau menggagalkan rencana Allah terhadap umat manusia, oleh karena itu ketika Tuhan Yesus berada di dunia Ia sangat menegaskan bahwa manusia haruslah memiliki satu pasangan selama hidupnya.

Tindakan yang mengatasnamakan kebaikan dan kemanusian akhir-akhir ini memang sering kali dilakukan, memang tidak semua orang memiliki niatan buruk selama melakukannya. Namun akal busuk iblis terkadang berada di luar pemikiran kita sebagai manusia. Si iblis ingin agar banyak manusia yang bersama-sama denganya masuk ke dalam dosa dan meninggalkan Allah, oleh karena itu perlulah kita setiap harinya melatih iman yang kita miliki di hadapan Allah.