Berbicara tentang sakramen tentu tak luput dari buah-buah komuni sakramen ekaristi. Sebagai pengikut Katolik yang taat, sakramen ini merupakan perwujudan dari makna perjamuan kudus bagi umat protestan yang diterapkan Yesus seperti yang telah dikisahkan di Perjanjian Baru. Pada intinya ini merupakan perwujudan dari ketaatan pengikut Kristus dengan sepenuh hati menerima tubuh dan darah Kristus.
Dimana ini artinya menjadi satu dengan Allah sendiri yang telah mengorbankan tubuh dan darahNya bagi manusia melalui Tuhan Yesus. Inilah makna penting dari sakramen ekaristi yang wajib untuk dipahami sebagai dasar menerima perjamuan berupa tubuh dan darah Tuhan Yesus sendiri. Jika ingin lebih tahu, berikut ini buah-buah komuni sakramen ekaristi yang seharusnya dimaknai lebih dalam.
1. Menjadi Satu Dengan Allah
Sakramen ekaristi adalah gambaran perjamuan terakhir sebelum Paskah. Sesuai firman yang tertulis di Perjanjian Baru “Ambilah, makanlah, inilah tubuhKu” (Mat 26:26b) yang artinya bahwa Tuhan Yesus sendiri menghendaki dan mengijinkan rasul-rasul menerima bagian berupa tubuhNya, sehingga secara otomatis bagi siapa saja yang menerima bagian tubuh Tuhan Allah, tentu menjadi satu dengan Allah sendiri. Disini makna yang dalam untuk dipahami bahwa Tuhan ingin setiap kita yang sudah ditebus adalah milikNya dan menjadi satu dengan Dia.
2. Menguduskan Diri
Firman Tuhan mengatakan “Kuduslah kamu sebab Aku kudus” (1 Petrus 1:16). Inilah gambaran yang paling sesuai dari perjamuan suci sakramen ekaristi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makna sakramen ekaristi ini berarti kita menjadi satu dengan Allah. Sementara Allah mau kita hidup kudus, karena Allah sendiri adalah kudus. Sehingga segala perbuatan dan kelakuan kita setiap hari, jika kita menerima sakramen komuni ekaristi dengan tulus, haruslah kita berlaku kudus seperti Allah.
3. Serupa Dengan Allah
Masih sehubungan dengan menjadi satu dengan Allah, tentu artinya kita belajar untuk menjadi makin serupa dengan Allah. Salah satunya dengan hidup kudus dan berusaha tidak berbuat dosa. Inilah cerminan paling sempurna dari perwujudan mengimani sakramen dalam gereja katolik dalam kehidupan kita orang percaya.
4. Memaknai Keselamatan
Buah-buah komuni sakramen ekaristi selanjutnya yang cukup penting tak lain yaitu memaknai mengapa kita percaya dan beriman pada Tuhan Yesus. Tentu saja karena kita telah diselamatkan lewat tubuh dan darahNya yang dikorbankan melalui penyaliban Yesus. Tidak ada yang lebih dalam pada iman yang kita miliki selain iman bahwa kita telah diselamatkan dari maut.
5. Mengucap Syukur
Menerima sakramen ekaristi tentunya pencerminan dari keselamatan yang telah ditawarkan Allah pada umatNya. Sehingga bila mendapat kesempatan untuk makan dan minum tubuh dan darah Kristus, maka selayaknya kita memahami arti bersyukur dalam alkitab untuk kasih karunia yang tidak terhingga ini.
6. Pewartaan Injil
Selanjutnya, tak kalah penting adalah tanda ucapan syukur yang menjadi wujud nyata. Menjalankan semangat penginjilan seperti yang Tuhan harapkan, inilah buah yang cukup penting untuk diterapkan. Amanat agung penginjilan di Matius 28:19 adalah bukti nyata kita memaknai sakramen ekaristi untuk menaati kehendak Allah di dalam hidup kita.
Itulah beberapa buah-buah komuni sakramen ekaristi yang sebaiknya dipahami lebih dalam dari awal. Perwujudan perjamuan malam terakhir Tuhan Yesus bersama kedua belas rasul ini merupakan langkah iman yang dinyatakan dengan perbuatan. Inilah dasar tujuan perjamuan kudus ekaristi yang diterima setiap minggu. Dasar iman dan percaya bahwa keselamatan yang kita terima adalah berasal dari pengorbanan Tuhan Yesus sendiri di kayu salib.