5 Tata Cara Perjamuan Kudus dalam Katolik dan Protestan

Perjamuan kudus adalah salah satu sakramen yang sangat penting bagi umat Kristiani. Sakramen ini dianggap sebagai puncak iman kehidupan Kristiani, serta mengingatkan kembali pada penyelamatan Yesus di kayu salib.

Selain itu, perjamuan kudus juga bermakna untuk mendapat buah-buah penebusan melalui Tubuh dan Darah-Nya yang kita makan dalam bentuk roti dan anggur. Dalam kepercayaan Katolik, perjamuan kudus lebih sering disebut dengan sakramen ekaristi. Mereka merayakannya setiap minggu, sedangkan umat Protestan melaksanakan perjamuan kudus hanya pada hari-hari besar saja.

Walaupun sama-sama menganut Protestan, setiap gereja bisa saja memiliki tata cara sendiri dalam merayakan perjamuan kudus , tergantung pada sejarah dan denominasi gereja tersebut. Apalagi jika kita membandingkan tata cara pelaksanaan perjamuan kudus antara Protestan dan Katolik. Mungkin perbedaannya bisa sangat mencolok. Namun di sini, saya hanya akan menjabarkan tata cara perjamuan kudus secara umum, baik dalam aliran Protestan maupun Katolik.

  • Tata Cara Perjamuan Kudus dalam Katolik (Ekaristi)
  1. Pembuka

Inti dari ritus pembuka ini bertujuan untuk mempersiapkan jemaat sebelum mendengarkan sabda Allah supaya dapat melaksanakan ekaristi dengan layak. Dalam pembuka, terdapat beberapa tahap yang dilakukan :

  • Berdiri

Jemaat dipersilakan berdiri untuk mengiring imam yang mulai memasuki altar.

  • Penghormatan Altar

Imam mencium altar sebagai tanda penghormatan. Khusus di hari-hari besar, terdapat ritual tambahan, yaitu pendupaan yang dilakukan dengan pengisian dupa dan memberkatinya dengan tanda salib.

  • Imam memulai perayaan ekaristi dengan membuat tanda salib dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Lalu jemaat menjawab dengan hal yang sama dan membuat tanda salib Katolik.
  • Imam memberikan salam kepada jemaat, kemudian mengarahkan mereka kepada liturgi sabda yang akan dirayakan.
  • Tobat

Jemaat mengakui kesalahan dan menyesali perbuatannya.

  • Jemaat berdiri, lalu mulai memuji dan memuliakan Allah Tritunggal.
  • Doa Pembukaan
  • Jemaat diarahkan untuk lebih merasakan kehadirat Tuhan serta mengungkapkan permohonan dalam hati mereka masing-masing, lalu imam menyatukan doa-doa tersebut melalui doa misa.
  1. Liturgi Sabda

Liturgi sabda berupa pembacaan Alkitab. Dalam tradisi Katolik terdapat aturan yang menetapkan bacaan firman per-minggunya. Pada hari Minggu atau Hari Raya, ada tiga bacaan yang diambil dari Alkitab. Pada hari Minggu biasa, bacaan pertama diambil dari Perjanjian Lama, sedangkan pada hari Raya Paskah bacaan diambil dari Kisah Para Rasul. Lalu bacaan kedua diambil dari kitab Perjanjian Baru selain Injil. Dan bacaan terakhir diambil dari kitab Injil yang mengikuti siklus tiga tahunan.

Misalkan tahun ini bacaan diambil dari kitab Matius, lalu tahun depan dari kitab Markus, dan tahun setelahnya diambil dari kitab Lukas. Ketiga Injil ini disebut sinoptik. Untuk hari biasa hanya terdapat dua bacaan. Bacaan pertama dapat diambil dari Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru selain Injil, dan bacaan kedua mengikuti siklus kitab sinoptik.


  1. Liturgi Ekaristi
  • Persiapan Persembahan

Diawali dengan kolekte. Selanjutnya, wakil-wakil jemaat menyiapkan roti tanpa ragi, anggur, serta keperluan lainnya.

  • Penghunjukkan Persembahan

Imam mengatur susunan piala dan mencampurkan beberapa tetes anggur ke dalamnya. Selanjutnya Imam menghunjukkan roti dan anggur sambil mengucapkan rumusan yang berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan karena dapat menikmati ekaristi.

  • Doa Persiapan Persembahan

Imam mengucapkan doa supaya persembahan mereka dapat berkenan di hadapan Allah.

  • Prefasi

Imam memberi salam lalu dibalas salam oleh jemaat. Selanjutnya Imam mengucapkan syair aklamasi kudus.

  • Kudus yang dapat diucapkan atau dinyanyikan
  • Doa Syukur Agung dan ditutup dengan doksologi
  1. Komuni
  • Mengucapkan/menyanyikan makna Doa Bapa Kami oleh seluruh jemaat, lalu setelah itu Imam dapat menambahkan dengan embolisme.
  • Doa Damai oleh Imam
  • Pemecahan Roti Kudus
  • Komuni

Komuni adalah inti dari perayaan ekaristi dan dipimpin oleh Imam dengan mengangkat tinggi roti dan anggur yang telah dikonsekrasikan. Kemudian di hadapan seluruh jemaat Imam mengucapkan, “”Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.”

Lalu jemaat membalas dengan menjawab, “Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh.”

Selanjutnya Imam berkata lagi, “Tubuh dan Darah Kristus,” lalu dibalas “Amin” oleh jemaat. Kemudian Imam menerima komuninya dari petugas, sebelum petugas membagikannya kepada pelayan gereja dan para jemaat.

  1. Penutup
  • Antifon Komuni

Imam membersihkan piala anggur dan selanjutnya jemaat menyanyikan pujian setelah komuni.

  • Doa Sesudah Komuni
  • Berkat dan pengutusan

Imam merentangkan tangan dan memberkati jemaat dengan tanda salib, kemudian memberikan pengutusan kepada mereka.

  • Perarakan keluar

Jemaat memberi hormat pada altar dan Imam beserta para pelayan meninggalkan altar dengan diiringi nyanyian.

  • Tata Cara Perjamuan Kudus dalam Protestan

Perjamuan kudus dalam Protestan kebanyakan hampir sama di setiap gereja. Perbedaannya mungkin tergantung dari tata cara ibadah masing-masing gereja dan waktu pelaksanaannya. Ada yang dilakukan satu kali di awal bulan atau ada yang dilakukan di akhir bulan. Ada yang dilakukan sebelum firman atau ada yang dilakukan setelah firman.

Sebenarnya, ibadah perjamuan kudus hampir sama dengan ibadah biasa dalam hal tata cara pelaksanaannya, hanya saja dalam ibadah perjamuan kudus terdapat waktu khusus untuk merayakan perjamuan. Tidak seperti Katolik yang urutan ibadahnya hampir sama di setiap gereja, di Protestan bisa sangat bermacam-macam, tergantung dari tata cara ibadah gerejanya.

Karena itu, di sini saya hanya akan menuliskan tata cara perjamuan kudus pada bagian sebelum dan setelah perjamuan kudus, bukan ibadah secara keseluruhan.

  • Persiapan Perjamuan Kudus

Jemaat menyanyi dan menyiapkan diri untuk menerima perjamuan kudus serta merasakan kehadirat Allah dengan dipimpin oleh pendeta. Sedangkan para pelayan perjamuan bersiap untuk membagikan roti dan anggur.


  • Membagikan Perjamuan Kudus

Masih diiringi dengan nyanyian, pelayan perjamuan mulai membagikan perjamuan kepada jemaat.

  • Perjamuan Kudus

Pendeta meminta jemaat untuk berdiri dan mengangkat roti di tangan kanan, lalu pendeta mengucapkan ayat Alkitab bagian ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa roti yang Dia pegang adalah Tubuh-Nya. Setelah itu pendeta akan bertanya kepada jemaat, “Apakah kita percaya bahwa roti yang kita pegang adalah Tubuh Yesus?” Jemaat akan menjawab “Amin”. Dan mereka memakan roti perjamuan bersama-sama.

Selanjutnya pendeta meminta jemaat untuk mengangkat piala anggur di tangan kanan, kemudian mengucapkan ayat Alkitab pada bagian saat Yesus mengatakan bahwa  anggur yang Dia pegang adalah Darah-Nya . Dan pendeta akan bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, “Apakah kita percaya bahwa cawan anggur yang kita pegang adalah Darah Yesus?” Lalu jemaat menjawab “Amin”. Dan mereka minum anggur perjamuan bersama-sama.

  • Doa Perjamuan Kudus

Doa ini dipimpin oleh pendeta dan dilanjutkan ibadah seperti biasa.