2 Tata Perayaan Ibadat Sabda Tanpa Imam Beserta Uraiannya

Pada hari Minggu, umat Katolik akan melaksanakan ibadah rutin di gereja bersama para jemaat lainnya. Dalam pelaksanaanya, ibadah tersebut dapat dilakukan dengan atau pun tanpa imam. Dan dalam artikel ini akan diuraikan tata cara ibadat sabda tanpa imam beserta tahapannya, yaitu sebagai berikut :

  1. Pembuka

Ada beberapa bagian di dalam ritus pembuka, yaitu :

  • Nyanyian pembuka

Nyanyian pembuka ini dinyanyikan bersama umat dan bertujuan untuk mempersatukan umat, menyambut tema ibadat, serta untuk mengiring petugas liturgi memasuki ruang ibadah.

  • Tanda salib

Salib adalah simbol yang paling sering digunakan dalam agama Katolik. Pemandu menandai diri dengan tanda salib Katolik dan umat pun mengikutinya, sambil mengatakan, “Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin.”

  • Salam pembuka

Dengan tangan tertutup, pemandu mengucapkan salam pembuka yang intinya adalah harapan semoga kasih Tuhan Yesus, Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus senantiasa menyertai kita semua.

  • Kata pembuka/pengantar

Hendaknya yang mengantar umat kepada Tuhan adalah sikap yang didasarkan oleh kerendahan hati, bukan sikap egois yang mementingkan diri sendiri.

  • Doa tobat/permohonan ampun

Di bagian ini, pemandu mengajak seluruh umat untuk mengakui, menyesali, dan meminta ampun atas dosa-dosa yang mereka perbuat.

  • Tuhan kasihanilah kami

Bagian ini dapat dinyanyikan atau diucapkan bersama seluruh umat.

  • Madah Kemuliaan

Sama seperti bagian sebelumnya, madah kemuliaan dapat diucapkan atau dinyanyikan sesuai dengan misa liturgi dan tingkatan perayaan. Dalam pelaksanaannya, akan dipimpin oleh pemandu atau seorang solis

  • Doa pembukaan

Doa pembukaan ini memerhatikan doa mingguan gereja. Doa pembukaan berisi permohonan umat supaya firman yang akan didengarkan akan memberikan kekuatan baru untuk membangun niat baru dan mampu melaksanakan kehendak Allah.

  1. Liturgi Sabda

Bagian selanjutnya setelah ritus pembuka adalah Liturgi Sabda. Bagian inti dari liturgi sabda ini berpusat pada Firman Allah. Di dalam perayaan ibadah untuk hari-hari penting maupun hari-hari biasa, hierarki gereja Katolik memiliki aturan sendiri untuk bacaan Alkitab. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam liturgi sabda :

  • Bacaan I
  • Mazmur/Lagu antar bacaan
  • Bacaan II
  • Bait pengantar Injil

Umat berdiri dan pemandu akan mengajak umat untuk mempersiapkan diri untuk mendengarkan Sabda Allah.

  • Bacaan Injil
  • Homili/Khotbah

Homili adalah bagian penting dalam liturgi sabda. Di sini seluruh umat akan bersama-sama merenungkan Sabda Allah yang akan memberi makanan rohani, sehingga umat dapat diberi kekuatan dan pengendalian diri untuk menjalani hari-hari ke depan. Selain itu, di bagian ini juga akan diberi kesempatan bagi umat untuk berbagi cerita maupun pengalaman iman mereka.


  • Syahadat

Di sini umat diajak untuk mengucapkan Syahadat Para Rasul. Anda dapat mengetahui bagaimana sejarah mengenai Syahadat Para Rasul dalam artikel sejarah Pengakuan Iman Rasuli.

  • Doa umat

Seluruh umat berdiri dan berdoa agar terlaksana dalam hidup dan mendoakan kepentingan bersama. Dalam doa umat ini juga memerhatikan doa mingguan.

  • Persembahan

Umat bersama-sama menyanyikan lagu persembahan.

  • Doa persiapan persembahan

Doa persiapan persembahan melihat doa mingguan gereja. Pemandu yang akan memimpin doa. Inti dari doa ini adalah permohonan semoga diberikan pemahaman akan kebenaran yang Allah ajarkan serta dapat mengamalkan perilaku yang pantas.

  • Doa syukur

Pemandu bersama-sama dengan umat mengucapkan doa syukur karena telah dihimpun kembali menjadi satu di hadapan Allah.

  • Kudus

Berisi nyanyian pujian

  • Kenangan akan Kristus

Pemandu akan menceritakan mengenai kisah Kristus untuk mengingatkan kembali mengenai kasih Allah sehingga Ia mengutus Putera-Nya yang tunggal ke dunia demi menjadi penebus. Yesus datang untuk memberikan kabar sukacita bagi dunia, yaitu tentang keselamatan, penebusan, dan kesukaan bagi orang-orang yang berduka.


Ia juga membimbing manusia untuk mengenal kebenaran Allah Bapa sehingga orang-orang percaya menjadi satu dalam iman dan pembabtisan. Yesus menyatukan umat dari segala bangsa dan segala suku untuk menjadi umat yang kudus. Demi menyatakan hal-hal tersebut, Ia rela mati disalib dan menyerahkan nyawa-Nya. Namun Ia bangkit mengalahkan maut dan akan datang kembali ke dunia untuk yang kedua kalinya. Dengan kenangan ini, umat diharapkan untuk selalu setia menantikan kedatangan Yesus Kristus.

  • Bersatu dalam Roh Kudus

Berisi permohonan supaya Allah mengutus Roh Kudus yang akan mempersatukan semua pengikut Kristus dalam iman dan cinta kasih.

  • Bapa Kami

Umat berdiri dan bersatu sebagai anak Allah dalam doa Kristus.

  • Ajakan untuk menerima komuni secara batin atau rohani

Hal ini dilakukan apabila memang tidak ada komuni. Namun, diharapkan dapat memberikan makna yang sama. Umat akan mendengarkan kembali perkataan Yesus yang berbunyi, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”  Setelah itu, pemandu mengajak umat untuk duduk dalam keheningan dan menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir di tengah ibadat.

  • Pengumuman
  • Amanat perutusan
  • Doa penutup
  • Berkat penutup

Sekian artikel mengenai tata perayaan ibadat sabda tanpa imam. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.