5 Aturan Penting Tentang Larangan Poligami Dalam Injil

Allah memberikan wewenang terhadap Yesus Kristus terkait tentang menegakkan suatu standar hukum kasih dalam Alkitab dalam memiliki istri, yaitu monogami. Benar adanya Allah pernah membolehkan seorang pria untuk mempunyai istri lebih dari satu tetapi pada kenyataannya poligami bukan berasal dari Allah, melainkan memberikan satu orang istri untuk Adam. Kita tidak bisa menilai orang berdosa atau tidak terhadap apa yang dia lakukan, harus mengerti pengertian dosa menurut Alkitab

Dalam Sejarah agama Kristen dan dalam Alkitab mengatakan, Yesus Kristus mempunyai wewenang untuk menegakan paham monogami (Yohanes 8;28) Yesus Kristus menjawab pertanyaan tentang perkawinan bahwa,”Dia yang menciptakan mereka sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan dan mengaatakan,”Karena alasan ini seorang pria akan meninggalkan bapaknya dan ibunya dan akan berpaut pada istrinya, dan keduanya akan menjadi satu daging.”-Matius 19:4

Larangan poligami sudah diatur dalam injil yang menyatakan bahwa dapat menerima tanggung jawab istimewa di sidang jemaat kristen, pria yang sudah menikah haruslah “suami dari satu istri”

Pemahaman larangan poligami

Allah tidak melarang adanya poligami, tetapi ada yang harus diketahui bahwa Allah pun tidak menganjurkan atau memerintahkan untuk melakukan poligami. Perintah Allah dalam mengatur perilaku umatnya diberikan wewenang kepada Musa (Taurat). Sebelum adanya Taurat berpoligami sudah terjadi maka dengan itu Taurat hadir untuk memberikan persyaratan dan aturan tertentu untuk mengaturnya. Tetapi tetap saja Taurat tidak pernah memberikan perintah atau anjuran untuk melakukannya. Pada faktanya dari aturan yang terdapat pada Injil menjelaskan tentang semua orang harus memiliki moral yang baik dan tinggi. Dilihat dari sisi manusiawi, berpoligami merupakan suatu hal yang sulit karena diharuskan berlaku adil terhadap istri yang lebih dari satu yang berupa kebutuhan materi, kasih sayang dan mengatur kebutuhan biologis.

Permasalahan Berpoligami

Di dalam Alkitab menjelaskan telah banyak terjadi permasalahan tentang kehidupan berpoligami, masalah yang timbul dirasakan oleh beberapa Nabi sendiri, apalagi terjadi pada manusia biasa. Berawal dari kisah Lamekh yang terjadi kekerasan, Abraham-Hagar menyebabkan perselisihan, Yakul-Rahel/ Lea yang adanya iri hati dalam hubungan berkeluarga mereka, dan masalah poligami lainnya yang menimbulkan retaknya hubungan disuatu keluarga. Memang tidak ada yang mengatur tentang larangan berpoligami, tetapi dampak-dampak yang hadir dari adanya poligami memberikan banyak masalah yang terjadi. Hal ini memberikan suatu pencerahan dan dapat ditarik kesimpulan dari tinjauan larangan poligami dalam Injil, yaitu berpoligami bukan merupakan standar moral ideal, bukan suatu hal yang baik untuk dilakukan dan harusnya dihindari karena berpoligami yang dilakukan oleh para nabi pun mengalami banyak masalah dengan adanya poligami, sehingga ada baiknya dan sangat disarankan untuk tidak dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang rukun damai dan sejahtera.

Poligami dalam Injil

Pada dasarnya tidak ada larangan poligami dalam kristen, melihat sebuah kasus poligami yang tersebar di media membuat doktrin tersendiri untuk sebagian orang terlbih mereka yang tidak menyukai bahkan membenci adanya poligami. Tetapi pada kenyataannya memang populasi wanita lebih banyak dibanding laki-laki, apabila ingin ditinjau lagi daripada melakukan perselingkuhan dan perzinahan yang akan menambah dosa dan tidak bertanggung jawab lebih baik poligami. Sesuai dengan yang alkitab katakan tentang poigami adalah

  • Ulangan 21 : 15-16

apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaku baginya, baik isteri yag dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai,” 


“maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaanya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang ada anak sulung.”

  • Keluaran 21:10

Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaian dan persetubuhan dengan dia.”

Hal ini menjagi bukti kongkrit bahwa Alkitab tidak melarang berpoligami. Apabila Alkitab melarangnya maka poligami pasti tidak akan ada ayat yang memberikan panduan dalam berpoligami seperti yang sudah disampaikan pada ayat-ayat yang sudah disebutkan diatas. Tujuan hidup orang  Kristen harus sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Alkitab agar sesuai dengan ajaran Allah.

  • Kidung Agung 6 : 8-9

Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.”

“Teteapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.”

Apabila dilihat dari jumlahnya, tidak ada keterangan atau arahan tentang menentang adanya poligami, apabila ada maka akan ada ayat yang menyatakan larangan beristri lebih dari satu. Faktanya tidak terdapat satupun ayat yang mengatakan bahwa Alkitab melarang adanya poligami. Manfaat berdoa bagi orang Kristen adalah untuk segala dilancarkan apa yang menjadi pilihannya.

Dibolehkannya poligami diperkuat dengan fakta yang terdapat pada Injil yang mengatakan bahwa Nabi Yakub juga berpoligami. Nabi Yakub memiliki empat istri, yaitu Lea, Rahel, Bilba dan Zilpa. Maka dari itu setelah beberapa penjelasan yang ada dapat disimpulkan tidak ada larangan poligami dalam Injil dan legal untuk dilakukan. Adanya poligami harus diketahui dampak-dampak yang terjadi dan harus dijalani sesuai dengan ajaran, selebihnya kita harus melihat dan merenungkan dengan pikiran dan hati yang jernih. Semoga bermanfaat dan terimakasih.