Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi sesama tanpa pandang bulu. Dia selalu menginginkan kita agar berbuat baik dan menebarkan kasih kepada orang lain. Sebab Allah adalah Tuhan yang penuh kasih. “Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.” (Mazmur 25:6) Karena itu, Tuhan menetapkan segala hukum-hukum kasih agar manusia dapat menerapkannya dalam setiap lini kehidupan. Apa saja hukum-hukum tersebut? Berikut lima belas hukum kasih yang terdapat di Alkitab.
- Mengasihi musuh
“ Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” (Lukas 6:27 dan 35)
Hukum kasih dalam Alkitab yang diajarkan Tuhan ini bukanlah hal mudah bagi kita yang memiliki naluri sebagai manusia. Kebanyakan dari kita menganggap musuh kita sebagai orang yang patut dimusuhi karena telah berbuat hal yang buruk kepada kita. Maksud dan tujuan Tuhan menyuruh kita agar mengasihi musuh kita adalah agar kita bisa tetap menebarkan kasih sehingga musuh kita pun yang melihat sifat kita yang berbeda dari manusia dunia mengetahui bahwa ada Tuhan dalam hidup kita. (baca juga: Peran Gereja Dalam Masyarakat)
Artikel terkait:
- Sakramen Baptis
- Sejarah Penulisan Alkitab
- Cara Bertobat Orang Kristen
- Bahasa Roh
- Kematian Menurut Kristen
- Tidak Membalas Kejahatan
Hukum kasih dalam Alkitab dalam perintah ayat alkitab yaitu “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9) Rasul Petrus memberitahukan kepada seluruh umat manusia tentang hukum kasih ini. Karena, jika seseorang berbuat salah atau suatu kejahatan terhadap kita, maka kita tidak memiliki wewenang untuk membalasnya. Sebab Tuhanlah yang berhak menentukan dan menghukum orang yang berbuat kejahatan. Tugas kita adalah membalasnya dengan kebaikan dan memberkatinya.
- Mengasihi Tuhan
“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Matius 22:37) Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati. Kasih yang dimaksud disini adalah dengan memberikan hidup kita untuk Tuhan pegang dan taat pada semua rencana yang telah Yesus lakukan dalam hidup kita. (baca juga: Perbedaan Agama Kristen dan Katolik)
- Mengasihi orang yang menderita
“Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.” (Amsal 14:21) Orang yang menderita adalah orang yang mengalami kesesakan dan harus ditolong. Misalnya, terlilit hutang, kemiskinan, dan mengalami penganiyaan. Orang tersebut jangan dijauhi atau dibiarkan tetapi mereka harus kita tolong. Sebab itulah yang dikehendaki Yesus bagi kita. (baca juga: Hukum Taurat)
- Tidak mengharapkan imbalan
“Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.” (Lukas 6:34) Terkadang kita memberi orang lain pinjaman karena kita mengharapkan sesuatu dari orang tersebut atau saat teman kita ulang tahun kita memberinya kado karena berharap akan diberi kado kembali saat ulang tahun kita nanti. Sebenarnya Tuhan tidak menghendaki untuk setiap kita melakukan hal tersebut. Tidak akan kita menerima upah dari Tuhan karena kita telah menerima imbalan dari manusia.
- Mengasihi sesama
“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39) Mengasihi sesama bukan hanya mengasihi orang yang seagama dengan kita saja. Tetapi kasihilah semua orang. Sebab dengan mengasihi orang lain kita telah mengurangi beban yang ada didalam hatinya. Selain itu, orang tersebut akan merasa bahwa dirinya adalah manusia berharga karena ada orang lain yang memperhatikannya sedemikian rupa.
Artikel terkait:
- Janji Tuhan Bagi Orang Percaya
- Bertumbuh dan Berbuah di Dalam Kristus
- Allah Tritunggal
- Karakter Kristus
- Gereja Sebagai Tubuh Kristus
- Mengampuni dan jangan menaruh dendam
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3:13-14) Tuhan adalah pribadi yang lembut dan sabar. Dia pasti akan mengampuni kita apabila kita memohon ampun pada-Nya atas segala dosa-dosa kita. Hal itu juga hrus kita terapkan dalam kehidupan kita. Jika ada orang yang membuat hati kita terluka atau tersinggung, jangan buat hal yang serupa kepada orang tersebut. Tetapi perbuatlah hal-hal yang menyenangkan dan penuh kasih. Maka orang tersebut pun akan heran dan merasakan kasih Tuhan ada dalam hati kita.
- Menghormati orangtua
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” (Keluaran 20:12) Orangtua adalah wakil Tuhan di dunia ini. Sehingga apapun yang telah diputuskan atau diperintahkan, merupakan kewajiban kita untuk mematuhinya. Menghormati orangtua hukumnya adalah wajib supaya hidup kita berbahagia. (baca juga: Makna Kebangkitan Yesus)
- Mengasihi istri dan menghormati suami
“Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5:33) Suami dan isteri dipersatukan dalam suatu ikatan pernikahan untuk saling melengkapi. Tak jarang terjadi percekcokan antara suami dan isteri karena masalah sepele. Hal ini yang terkadang membuat suatu hubungan rumah tangga menjadi berantakan. Kehidupan rumah tangga yang diinginkan Yesus adalah hubungan yang terjalin dengan harmonis. Suami mengasihi isterinya dan isteri taat serta patuh pada perintah suami.
- Menjadi orang yang sabar, murah hati, dan penuh kasih
“Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.” (Mazmur 103:8) Sebab Tuhan adalah pribadi yang pengasih, sabar dan penuh kasih. Sebagai umat-Nya maka kita harus mengikuti jejak Tuhan. (baca juga: Alfa dan Omega)
- Menebarkan kata-kata yang penuh kasih
“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” (Kolose 4:6) Kata-kata yang keluar dari mulut adalah cermin hati. Terkadang orang yang terkenal pendiam bisa marah besar karena sebenarnya hatinya sedang dalam keadaan marah. Menjaga kata-kata dan mengubah kata-kata kita menjadi kata-kata yang menebarkan kasih adalah hal yang sulit dilakukan. Walaupun sulit, kita harus tetap mencoba untuk mempraktekannya. Agar yang kita ucapkan selalu mencerminkan kasih.
Artikel terkait:
- Makna Kebangkitan Yesus
- Perbedaan islam dan Kristen
- Makna Doa Bapa Kami
- Alasan Orang Islam Masuk Kristen
- Rela berkorban
“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24) Menyangkal diri yang dimaksud didalam ayat ini adalah kita harus berkorban untuk mengikut Yesus. Korban tersebut bukan harus nyawa akan tetapi bisa uang, harta, jabatan, barang berharga kita, orang yang kita kasihi, hobi dan kesenangan kita, dll. Dengan merelakan segala yang hal yang kita cintai demi Tuhan, maka Tuhan akan memperhitungkan bahkan mengganti itu semua.
- Berbuat baik
“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.” (Roma 12:9) Berbuat baik adalah merupakan suatu keharusan bagi seluruh umat manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain atau makhluk hidup yang lain. Tuhan telah mencontohkannya terlebih dahulu dengan menolong orang lain. Sekarang adalah giliran kita. (baca juga: Tujuan Hidup Orang Kristen )
- Memberi dengan rela
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:7) Apapun yang telah kita dapatkan dalam sehari hendaklah kita memberi sedikit berkat kita itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
- Bersyukur senantiasa
“Pada waktu itu kamu akan berkata: “Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!” (Yesaya 12:4) Bersyukur adalah hal yang kita lakukan untuk berterima kasih atas perbuatan Tuhan yang baik atas kita. Dengan bersyukur membuat kita lebih menikmati hidup dengan sukacita.
Demikian lah sedikit tentang pembahasan artikel kita dengan tema topik yaitu hukum kasih dalam alkitab yang bisa anda ketahui apa arti makna nya hukum kasih ini tersebut.