Sakramen Baptis adalah salah satu sakramen dalam agama Kristen. Banyak tradisi yang dilakukan dalam tata cara pembaptisan. Contohnya adalah perbedaan pada baptis selam dan baptis percik. Karena itu kali ini saya akan menjelaskan perbedaan kedua tata cara pembaptisan tersebut.
Asal Usul Sejarah Baptis Selam dan Percik
Baptis berasal dari bahasa Yunani “baptisma”, yang berarti “proses mencelupkan diri ke air, mulai dari masuk ke air, menenggelamkan perbedaan baptis selam dan baptis percik seluruh badan, kemudian keluar dari air”. Proses menenggelamkan badan ini disebut juga “menyelam” dalam bahasa Indonesia, karena itu disebut “baptis selam”. Inilah cara pembaptisan yang sering dipraktekkan di Alkitab, terutama di Perjanjian Baru (Kis 2:38, Kis 8:15-17). Yesus pun dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dengan cara ini (Matius 3:13-17).
Baptis percik berasal dari tradisi. Air yang sudah diberkati dipercikkan atau dikucurkan ke dahi atau tubuh seseorang. Awalnya, baptis percik dijadikan alternatif karena sulitnya mencari sumber air pada jaman dahulu, ditambah seringnya sungai dan danau membeku pada musim dingin di Eropa, atau alasan keselamatan (misalnya pada bayi dan orang-orang lanjut usia). Semakin lama, baptis percik semakin populer, dan banyak gereja-gereja liturgis yang mempraktekkan baptis percik. Anda dapat mempelajari pengertian liturgi dalam gereja.
Setelah mengulas beberapa sejarahnya, ternyata ada perbedaan yang bisa anda ketahui dalam bentuknya dalam baptis percik dan baptis selam sebagai berikut:
Baptis Selam:
- Jaman dulu, baptis selam dilakukan di sungai atau danau. Jaman sekarang, bisa juga dilakukan di kolam renang.
- Di negara-negara beriklim dingin, melakukan baptis selam lebih sering dilakukan di kolam renang, karena lebih nyaman (terutama kolam renang dengan air hangat) dan tidak ada arus air.
- Seperti yang kita tahu, arus air sungai bisa membahayakan dan mematikan, terutama bagi orang-orang yang tidak bisa berenang.
- Bagi sebagian orang, baptis selam merepotkan, pada perbedaan baptis selam dan baptis percik karena harus pergi ke tempat tertentu (sungai, danau, atau kolam renang), membawa baju ekstra, dan sulit dilakukan pada bayi atau orang-orang lanjut usia.
Baptis Percik:
- Baptis percik bisa dilakukan dimana saja.
- Biasanya dilakukan di gereja, tetapi pada baptis darurat (saat bayi yang baru dilahirkan akan meninggal, atau orang tua yang sakit parah dan akan meninggal) bisa dilakukan dimana saja, misalnya di rumah sakit atau di rumah kediaman orang tersebut.
- Baptis percik jauh lebih praktis, karena lebih sering dilakukan di gereja, dan tingkat kerepotannya jauh lebih rendah daripada baptis selam.
Itulah perbedaan-perbedaan dari baptis selam dan percik. Apapun jenis baptis yang telah kita terima, kita juga harus memahami makna utama pembaptisan: sebagai tanda menerima Kristus dan memperoleh keselamatan (Roma 6:3-5), dan meninggalkan diri kita yang lama menjadi pribadi yang baru. Selain itu, dengan menerima sakramen Baptis, kita dapat menikmati janji Tuhan bagi orang percaya.