Ekaristi memiliki arti pesta syukur, oleh sebab itu ekaristi sering disebut juga sebagai perayaan misa suci. Selain itu Ekaristi juga digunakan untuk menyebut roti dan anggur yang telah ditransubtansiasikan menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus. Sedangkan Sakramen Ekaristi merupakan upacara suci yang dilakukan oleh umat Katolik sebagai tanda bahwa Allah masih mencintai dan memelihara umat-Nya, serta menunjukkan bahwa kita sebagai umat Katolik mensyukuri-Nya dan berjanji untuk tetap mau dipelihara oleh Allah.
Dibalik Sakramen Ekaristi, kita melihat dan mengimani kasih Allah yang begitu besar bagi umat-Nya. Ia memberikan segala milik-Nya bahkan hingga rela mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Oleh sebab itu, umat katolik menerima Sakramen Ekaristi dengan penuh rasa hormat dan terima kasih. Selain itu tidak sembarang orang dapat menerima Sakramen Ekaristi. Terdapat beberapa syarat menerima Sakramen Ekaristi yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:
- Merupakan umat Katolik yang telah di baptis
Syarat utama bagi seseorang untuk dapat menerima sakramen ekaristi, adalah bahwa ia telah bergabung dalam kesatuan gereja katolik. Untuk itu, ia harus telah di babtis secara katolik. Dalam katolik, terdapat babtis bayi maupun babtis dewasa. Bayi yang baru lahir beberapa hari akan dibabtis, agar dosa asal sebagai manusia yang di bawanya tidak lagi membayangi kehidupannya. Sebab dengan melakukan babtis, umat katolik percaya bahwa ia telah keselamatan melaui penebusan Yesus Kristus, dan dosanya telah diampuni.
- Minimal berusia 10 tahun
Sebenarnya tidak ditentukan secara pasti oleh hukum gereja, usia seseorang untuk dapat menerima sakramen ekaristi. Namun dianggap perlu bagi seseorang untuk dapat memahami arti serta makna sakramen ekaristi yang akan diterimanya, sebelum ia menerima sakramen ekaristi. Dengan demikian ia dapat memahami peristiwa Kristus serta menikmati ekaristi dengan iman.
Menyadari bahwa ia menyambut Kristus, ketika ia menerima skaramen ekaristi. Terkait hal ini, untuk menghindari kerancuan kelayakan seseorang untuk menerima ekaristi, maka gereja memberlakukan persyaratan minimal umur seseorang untuk menerimanya. Umumnya ditentukan bahwa umur minimal seseorang yang dianggap layak untuk menerima komuni adalah 10 tahun.
- Telah mengikuti pembinaan khusus Komuni Pertama dengan baik
Untuk dapat menerima sakramen ekaristi, seseorang juga harus terlebih dahulu mengikuti pembinaan khusus komuni pertama atau katekese, dan dinyatakan ‘lulus’ dengan baik. Hal ini diperlukan agar sebelum menerima sakramen ekaristi, ia telah mengerti arti menyambut komuni kudus.
Selain diajarkan mengenai peristiwa Kristus serta makna sakramen ekaristi. Dalam katekese, seseorang juga diajarkan mengenai doa-doa orang katolik, tata cata ibadat gereja, sepuluh perintah Allah, devosi Bunda Maria, serta lain sebagainya.
- Melakukan Sakramen Tobat
Seseorang hanya boleh melakukan komuni, atau menerima sakramen ekaristi apabila ia berada dalam kondisi rahmat. Artinya ia berada dalam kondisi sikap hati yang bersih dan tidak melakukan dosa berat sebelumnya. Dalam 1 Korintus 11: 27 dikatakan bahwa jika seseorang menerima komuni dengan cara tidak layak (dalam keadaan berdosa berat), maka secara tidak langsung ia berdosa terhadap Tubuh dan Darah-Nya. Untuk itu seseorang perlu melakukan Sakramen Tobat, dan menerima Sakramen Pengampunan Dosa terlebih dahulu sebelum menerima Sakramen Ekaristi (baca: sakramen dalam gereja katolik).
- Berpuasa minimal satu jam sebelum menerima Sakramen Ekaristi
Ini merupakan syarat wajib yang harus selalu dilakukan ketika akan menerima Sakramen Ekaristi. Hal ini dilakukan untuk melatih ‘otot-otot’ spiritual kita, agar tidak mudah dikuasai nafsu yang membawa kita kedalam dosa. Selain itu juga agar kita dapat merasakan rindu yang dalam, sebelum menerima Tubuh dan Darah Tuhan Yesus Kristus.
Demikian artikel mengenai syarat menerima Sakramen Ekaristi ini. Terdapat 5 syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu merupakan umat Katolik yang telah di baptis, usia yang cukup, telah mengikuti pembinaan khusus Komuni Pertama, melakukan Sakramen Tobat, serta berpuasa minimal satu jam sebelum menerima Sakramen Ekaristi. Sebagai tambahan bacaan, anda juga bisa membaca artikel syarat menerima komuni pertama. Semoga bermanfaat!