Istilah komuni akan sering kita dengar apabila kita masuk ke dalam gereja Katolik. Komuni adalah salah satu bagian penting dalam sakramen ekaristi, bagian ini merupakan bagian inti dimana kita akan menerima Anggur dan Roti Hidup. Dalam artikel makna sakramen ekaristi, kita bisa mengetahui bahwa anggur dan roti dalam perayaan ekaristi akan dikonsekrasikan menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Sehingga ekaristi merupakan sakramen yang sakral karena menyangkut Kristus sendiri.
Oleh karena itulah, gereja tidak boleh main-main dalam memperbolehkan seseorang untuk makan roti dan minum anggur dalam ekaristi, dan biasanya gereja memberikan syarat khusus yang harus dipenuhi supaya seseorang dapat ambil bagian dalam perayaan ekaristi. Keikutsertaan seseorang dalam sakramen ekaristi untuk pertama kalinya disebut komuni pertama, dimana seseorang akan menerima anggur dan roti dalam perayaan ekaristi untuk kali pertama. Nah, sekarang kita akan mengetahui apa saja syarat yang harus dipenuhi sebelum menerima komuni pertama, sebagai berikut:
- Berada Dalam Kesatuan Gereja Katolik
Menjadi seorang Katolik dan tergabung dalam kesatuan gereja Katolik merupakan syarat utama yang harus dipenuhi sebelum seseorang menerima komuni pertama. Seperti enam sakramen Katolik lainnya, sebelum seseorang melakukan komuni pertama mereka juga harus dibabtis secara Katolik. Babtisan ini menandakan bahwa dia seorang Katolik dan dia berada di dalam gereja Katolik. Maka dari itu, beberapa hari setelah lahir, bayi akan melakukan babtis, yang disebut babtis bayi. Katolik percaya bahwa sejak lahir manusia sudah membawa dosa asal yang berasal dari dosa Adam dan Hawa, maka dari itu, agar dosa-dosa itu tidak membayangi kehidupan, umat Katolik memberlakukan babtis bayi. Walaupun setelah dewasa mereka juga akan dibabtis lagi apabila mereka sudah dewasa secara jasmani maupun rohani. Umat Katolik percaya bahwa babtis dapat menghapuskan dosa dan memberikan keselamatan melalui penebusan Tuhan Yesus Kristus.
- Usia
Usia untuk dapat menerima komuni pertama sebenarnya tidak ditentukan secara pasti. Bahkan sebelumnya, pada masa awal hierarki gereja Katolik, seorang bayi dibabtis dan menerima komuni secara bersamaan. Namun, hal itu dianggap tidak pantas, karena seseorang perlu memahami apa itu sakramen dan maknanya, apalagi sakramen ekaristi menyangkut Tubuh dan Darah Kristus. Maka, dalam Kitab Hukum Kanonik terdapat ayat yang mengatur perihal penerima komuni, yaitu menganjurkan untuk memastikan bahwa anak tersebut sudah memiliki akal budi dan pemahaman. Dalam KHK 913 § 1 dikatakan bahwa syarat agar seorang anak dapat menerima ekaristi adalah mereka yang telah memiliki pemahaman cukup dan telah dipersiapkan dengan seksama.
Sehingga mereka dapat memahami peristiwa Kristus dan dapat menikmati ekaristi dengan iman. Kemudian dalam KHK 913 § 2 juga menjelaskan bahwa seseorang juga dapat melaksanakan ekaristi apabila mereka berada dalam bahaya maut dan dapat membedakan Tubuh Kristus dengan makanan biasa, serta dapat menghormati ekaristi. Seperti yang diajarkan Paulus bahwa seseorang yang akan menerima ekaristi harus memiliki kesadaran terhadap apa yang akan disambutnya, yaitu Kristus. Namun biasanya, agar tidak ada kerancuan apakah seseorang layak atau tidak, gereja memberlakukan persyaratan umur minimal agar seseorang dapat menerima komuni. Selain dalam hal pemahaman, juga terdapat persyaratan lain yang menyangkut dokumen-dokumen calon peserta komuni untuk diserahkan ke gereja.
- Mengikuti Persiapan Komuni Pertama
Sebelum menyambut komuni kudus untuk pertama kalinya, anak dianjurkan untuk mengikuti persiapan komuni pertama. Setiap gereja pasti mengadakan pembinaan bagi anak-anak yang akan menyambut komuni, yang biasanya disebut katekese. Mereka akan belajar menghafal doa-doa orang Katolik, diperkenalkan dengan devosi Bunda Maria, menghafal sepuluh perintah Allah, dan lain sebagainya.
- Melakukan Sakramen Pengakuan Dosa
Nah, sebelum menyambut komuni pertama, anak harus melakukan sakramen tobat terlebih dahulu. Hal ini diperlukan supaya anak memahami apa itu dosa dan tahu bagaimana mengakui dosa di hadapan Allah Tritunggal. Karena selanjutnya, seseorang hanya boleh melakukan komuni apabila mereka dalam kondisi rahmat. Seseorang yang akan menerima komuni harus berada dalam keadaan rahmat dan tidak melakukan dosa berat sebelumnya. Katolik memberlakukan ini sebagai persyaratan yang didasarkan pada ayat Alkitab, yaitu pada 1 Korintus 11:27, yang intinya adalah apabila seseorang memakan roti dan anggur dengan cara tidak layak, atau dalam hal ini dalam dosa berat, maka mereka berdosa terhadap Tubuh dan Darah-Nya.
Contoh dari dosa berat adalah pembunuhan, perzinahan menurut Alkitab, homoseksual, dan lain sebagainya. Apabila seseorang yang telah melakukan dosa berat memaksakan diri untuk makan roti dan anggur ekaristi, maka itu tandanya dia menghinakan Tuhan. Sakramen tobat dilakukan sebagai jalan bagi mereka yang telah melakukan dosa berat. Kitab Hukum Kanonik juga mengatur tentang bagaimana supaya seseorang yang telah melakukan dosa berat dapat layak menerima ekaristi, yaitu dengan melakukan sakramen pengakuan dosa terlebih dahulu.
- Puasa Setidaknya Satu Jam Sebelum Melakukan Komuni
Nah, untuk syarat yang satu ini merupakan syarat wajib bagi siapapun yang akan menerima komuni. Jadi, tidak hanya mereka yang akan menerima komuni pertama saja yang harus berpuasa, melainkan juga mereka yang akan menyambut komuni biasa.
Demikian beberapa ulasan tentang beberapa syarat bagaimana menerima komuni yang pertama kali di dalam Gereja Katolik yang bisa anda ketahui.