8 Tujuan Sakramen Krisma dalam Kepercayaan Katolik

Sakramen krisma atau sakramen penguatan merupakan salah satu sakramen Katolik yang masuk dalam kategori inisiasi. Inisiasi adalah penerimaan anggota baru ke dalam suatu kelompok tertentu. Krisma dikatakan inisiasi karena memiliki makna yaitu resminya seseorang menjadi anggota di suatu gereja, atau bisa dikatakan bahwa dengan adanya sakramen krisma seseorang memiliki ikatan yang lebih kuat dengan gereja.

Selain itu, sakramen krisma juga dikatakan penyempurnaan inisiasi dan melengkapi rahmat babtis. Orang yang akan melakukan sakramen krisma haruslah sudah memiliki akal budi dan sudah dewasa dalam iman sehingga dia secara sadar memutuskan untuk masuk gereja tersebut. Biasanya krisma dilakukan pada seseorang yang telah beranjak remaja.

Menurut KGK 1314, yang dapat menerima sakramen krisma adalah mereka yang sudah pernah dibabtis namun belum menerima sakramen penguatan. Dan menurut KHK 891, penerima sakramen krisma adalah mereka yang sudah dapat menggunakan akal.

Dalam sejarahnya, teolog menjelaskan bahwa adanya sakramen krisma bermula dari pemberian Roh Kudus dalam Kitab Perjanjian Baru. Dasar tersebut berada pada Kisah Para Rasul 8:16-17 yang mengatakan bahwa Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka yang dibabtis dalam nama Tuhan Yesus sampai adanya penumpangan tangan.

Selanjutnya pada Kisah Para Rasul 19:5-6 dituliskan bahwa turunnya Roh Kudus pada orang-orang yang telah dibabtis terjadi setelah Paulus menumpangkan tangan. Apabila memang ayat-ayat tersebut benar merupakan dasar adanya sakramen krisma, maka bisa dikatakan  bahwa ada perubahan substansiil dalam sakramen ini, yaitu dari penumpangan tangan menjadi pengurapan dengan minyak krisma.

Lalu pada jaman pertengahan, St. Thomas Aquinas membentuk pandangan Gereja Katolik Roma mengenai sakramen krisma, yaitu bahwa sakramen krisma adalah pemberian Roh Kudus yang merupakan penerusan pentakosta dalam gereja, dan sakramennya diarahkan kepada pengakuan publik dengan memberikan kesaksian iman.

Adapun pelaksanaan dalam sakramen krisma dilakukan dengan pengurapan minyak myron yang telah diberkati uskup serta penumpangan tangan. Pengurapan dengan minyak memiliki makna pengangkatan seseorang ke dalam suatu jabatan atau tugas suci, sedangkan penumpangan tangan memiliki makna pengalihan kekuatan ilahi yang meliputi penyembuhan dan penugasan.

Dalam gereja latin, yang biasa memberikan sakramen krisma adalah seorang uskup, namun uskup juga bisa mengalihkan wewenang kepada imam untuk memberikan sakramen ini.

Krisma dan babtis memang memiliki banyak kesamaan, yaitu sama-sama merupakan sakramen inisiasi dan sama-sama melibatkan Roh Kudus. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, yaitu bahwa dalam babtis diberikan rahmat pengudus dari Roh Kudus, sedangkan krisma diberikan rahmat Roh Kudus yang melengkapi. Jadi bisa dikatakan bahwa krisma melengkapi sakramen babtis. Dalam sakramen krisma, terdapat lima rahmat, yaitu menjadikan anak Allah, lebih teguh dalam Kristus, menambah karunia Roh Kudus, mengikat kita lebih sempurna dengan gereja, serta menganugerahkan kekuatan Roh Kudus.

Ada dua makna dalam sakramen krisma, pertama sebagai sakramen pendewasaan dan kedua sebagai sakramen pengutusan. Yang dimaksud sebagai sakramen pendewasaan adalah pendewasaan dalam hal rohani. Sebelumnya telah  dituliskan bahwa sakramen krisma merupakan pemberian rahmat Roh Kudus, dan rahmat Roh Kudus inilah yang mendewasakan manusia sehingga dia mampu untuk memikul tanggung jawab Kristiani, baik di dalam gereja maupun di dalam masyarakat. Lalu mengapa dikatakan sebagai sakramen pengutusan, itu berarti bahwa manusia yang sudah dewasa secara jasmani dan rohani akan dikuatkan Roh Kudus untuk menjadi saksi bagi Kristus melalui perbuatannya.

Tujuan Sakramen Krisma

  • Semakin Serupa dengan Kristus

Dalam kitab Roma 8:28-29 dikatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah dan semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Kristus, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Ayat ini memberitahu kita bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita yang mengasihi Kristus. Allah Tritunggal akan membantu kita untuk menyempurnakan diri sehingga kita menjadi serupa dengan Kristus, karena menjadikan kita serupa dengan Kristus merupakan tugas Allah dan Dia juga yang akan menyelesaikannya. Maka dari itu, kita memerlukan Roh Kudus karena Roh Kudus lah yang akan menjadi alat-Nya untuk membentuk kita, dan untuk menerima Roh Kudus kita bisa mendapatkannya melalui sakramen krisma.


  • Menjadi Lebih Dewasa dan Mantap dalam Iman

Setelah kita melakukan sakramen babtis, maka kita telah dilahirkan kembali oleh Roh. Seperti bayi yang baru lahir, kita juga pastinya akan bertumbuh dan berkembang. Apabila kita tidak memiliki pegangan maka kita akan menjadi lemah dan tidak dapat menahan diri, sehingga kita akan cenderung untuk melakukan jenis-jenis dosa dalam Alkitab. Namun Allah ingin kita berakar dalam Kristus dan tumbuh dalam iman. Untuk menguatkan iman, Allah mengatakan bahwa kita membutuhkan karunia Roh Kudus.  Maka dari itu, sakramen krisma ada untuk memberikan kita kekuatan dalam menaklukkan peperangan rohani. Sehingga kita bisa melawan godaan yang menentang iman kita.

  • Semakin Setia Mengikut Kristus

Roma 8:9-11 mengatakan , “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.  Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Roh dan daging tidak bisa disatukan. Pasti akan cenderung ke salah satu. Apabila kita memilih daging, maka buah-buah yang keluar dari diri kita akan mengarah ke hawa nafsu dan kesenangan semata. Namun, apabila kita memutuskan untuk membiarkan Roh Kudus berkehendak, maka kita akan menghasilkan buah-buah Roh Kudus yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23, dan juga kita akan senantiasa berada dalam Kristus.

  • Semakin Berani Membela Iman

Seperti yang kita tahu bahwa Roh Kudus memberikan kita kekuatan, maka Dia juga akan mengarahkan, menunjukkan, serta meyakinkan jalan mana yang harus kita pilih. Dan jalan itu pastilah jalan yang terbaik. Apabila kita dihadapkan pada situasi dimana kita harus membela iman kita, maka Roh Kudus yang akan menguatkan, seperti para Rasul dan murid-murid Yesus yang tak gentar menghadapi kematian untuk membela imannya kepada Kristus. Bukan kekuatan manusianya yang bekerja, sebab daging tidak akan mampu karena dia lemah, melainkan Roh Kudus yang ada di dalam mereka.

  • Semakin Dikuatkan Untuk Menjadi Saksi Kristus

Yesus pernah memerintahkan kepada murid-Nya untuk pergi ke seluruh bangsa dan menjadikan semua orang sebagai murid-Nya. Dan saat Yesus akan terangkan ke sorga, murid Yesus merasa khawatir, apakah mereka bisa hidup tanpa Yesus? Akan jadi apa hidup mereka selanjutnya tanpa Yesus? Apakah hidup mereka akan kembali tak terarah seperti sebelum mereka mengenal Yesus?


Namun, Yesus berkata pada mereka bahwa mungkin Ia tidak ada di dekat mereka secara fisik, tetapi Dia mengaruniakan Roh Kudus yang akan mengarahkan dan memberi mereka kekuatan untuk melakukan perintah-Nya serta hidup seperti yang Yesus ajarkan. Hal tersebut juga berlaku untuk kita, apabila Roh Kudus yang ada dalam diri kita, maka Ia yang akan bekerja.

  • Semakin Bertanggung Jawab terhadap Kehidupan Gereja

Salah satu tujuan sakramen krisma adalah membuat kita lebih bertanggung jawab dalam pelayanan. Bertanggung jawab di sini adalah dalam hal melayani Tuhan, bukan pekerjaan Tuhan. Seringkali, dalam pelayanan gereja kita merasa lelah karena banyaknya tugas. Perasaan tersebut karena kita lebih fokus pada pekerjaan, bukan pada Tuhan. Apabila fokus kita pada Tuhan, apabila kita sungguh-sungguh ingin melayani Dia, maka yang akan kita dapatkan adalah buah-buah Roh Kudus. Untuk membentuk fokus kita hanya pada Tuhan kita hanya memerlukan Roh Kudus untuk berkuasa atas diri kita.

  • Lebih Cermat Memilih Panggilan Hidup

Roh Kudus akan mengarahkan kita pada pilihan yang terbaik untuk masa depan kita. Kita perlu melibatkan Tuhan dalam segala pekerjaan kita. Kita tahu bahwa hidup penuh pilihan dan apabila kita salah memilih, kita tidak akan lekas sampai pada tujuan.

Seperti umat Israel, seorang pendeta pernah mengatakan bahwa jarak Mesir dan Kanaan tidak lebih dari 250 mil yang sebenarnya dapat ditempuh dalam sebelas hari dengan berjalan kaki, namun karena dosa-dosa umat Israel, Tuhan membuat mereka berputar-putar hingga selama 40 tahun. Nah, inilah contoh nyata bahwa Tuhan pasti akan membuat kita sampai ke tujuan, tapi cepat atau lambatnya itu semua tergantung kita sendiri, apakah kita mau patuh atau tidak.

  • Menjadi Orang yang Beriman dan Dinamis

Yang dimaksud iman yang dinamis adalah bahwa kita memiliki iman yang tidak goyah dalam situasi apapun, walaupun situasi sukar sekalipun. Kita tidak akan patah semangat. Kita akan selalu menanti janji Tuhan walaupun kelihatannya itu mustahil. Iman yang dinamis juga membuat kita bertahan dan mampu menikmati hidup walaupun sebenarnya bukan itu yang kita inginkan. Iman yang dinamis membuat kita bisa menaklukkan diri kita dan berserah sepenuhnya pada kuasa Tuhan.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bisa bermanfaat.