5 Simbol dalam Sakramen Babtis dan Maknanya

Babtis merupakan sakramen yang wajib dilakukan oleh umat Kristiani, baik Katolik maupun Protestan. Sakramen babtis berasal dari bahasa Yunani yaitu  babtizoo, yang artinya menyelamkan. Dalam agama Katolik terdapat empat jenis babtis, yaitu babtis anak, babtis dewasa, babtis rindu, dan babtis darah. Sedangkan agama Protestan, hanya babtis anak dan babtis dewasa yang lazim digunakan.

Namun sebenarnya, dari keempat jenis babtis di atas maknanya hampir sama, yaitu proses inisiasi. Inisiasi merupakan penerimaan seseorang untuk masuk ke anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini, babtis bisa bermakna bahwa seseorang resmi menjadi anggota gereja, atau yang lebih mendalam lagi, bahwa orang tersebut memutuskan menjadikan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.

Saat seseorang memutuskan untuk dibabtis, dalam hal ini babtis dewasa, maka orang tersebut harus siap secara jasmani dan rohani. Karena setelah dibabtis, orang tersebut sepenuhnya menjadi milik Kristus dan harus bertanggung-jawab terhadap apa yang diimaninya. Ia akan mendapatkan pengampunan jenis-jenis dosa dalam Alkitab, baik dosa asal maupun dosa yang diperbuatnya, tetapi ia juga harus siap untuk meninggalkan cara hidupnya yang lama dan menerima karunia hidup baru.

Namun sebenarnya, bukan babtis dan ritualnya yang menghapuskan dosa dan membuat seseorang lahir kembali, melainkan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam Yohanes 3:5 mengatakan bahwa apabila seseorang tidak dilahirkan dari roh, ia tidak dapat masuk ke dalam ciri-ciri Kerajaan Allah dan untuk itu ia harus dilahirkan kembali. Selain itu,  dalam Kisah Para Rasul 2:38 menegaskan bahwa orang yang sungguh-sungguh bertobatlah yang dapat dibabtis dalam nama Yesus, maka ia akan mendapatkan pengampunan. Dari ayat-ayat tersebut kita dapat menyimpulkan, bahwa yang membuat seseorang lahir baru adalah apabila dia mau mengakui dosa-dosanya, berniat untuk tidak akan melakukannya lagi, dan dilahirkan kembali dari roh.

Jadi, bukan ritual babtis yang membuat manusia lahir baru, melainkan kesungguhan manusia tersebut untuk mau menerima Roh Kudus dalam dirinya. Bisa dikatakan, bahwa air yang digunakan saat acara sakramen merupakan lambang untuk menyucikan kita dari dosa-dosa. Maka dari itu, seseorang yang akan dibabtis harus benar-benar paham akan makna babtis dan tidak asal-asalan menerimanya.

Babtis sendiri memiliki beberapa makna di dalamnya. Pertama, tanda bahwa seseorang telah bertobat. Kedua, tanda taat pada perintah Tuhan. Tiga, tanda telah lahir baru. Empat, tanda telah bersatu bersama kematian dan kebangkitan-Nya, serta tanda telah bersatu dalam tubuh karakter Kristus. Terakhir, tanda telah menjadi pengikut-Nya. Dari kelima makna tersebut, semuanya merupakan tanda. Tanpa kesungguhan manusia untuk dibabtis dan tanpa Roh Kudus bekerja, maka babtis tidak memiliki makna apa-apa.

Simbol-Simbol dalam Sakramen Babtis :

  • Salib

Secara umum, salib merupakan simbol yang memiliki arti sangat mendalam bagi umat Kristiani. Salib mengingatkan kita akan kejamnya akibat dosa, sehingga Allah sendiri yang menebus melalui kematian-Nya dalam diri Yesus Kristus. Salib menunjukkan betapa besar kasih Allah pada manusia sehingga kita beroleh kemenangan.

Dalam Alkitab sendiri sebenarnya tidak ada ajaran yang mengharuskan kita menggunakan salib, karena memang salib baru muncul pada abad kedua. Namun bukan berarti salib dilarang dan tidak sesuai Alkitab, karena makna yang terkandung pada salib seluruhnya terpusat pada Yesus Kristus.

Salib menjadi simbol dalam sakramen babtis karena salib memiliki beberapa makna. Pertama, tanda salib memiliki koneksi khusus dengan babtis. Sebelum seseorang dibabtis, Imam membuat tanda salib pada dahi orang tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa dia sudah jadi milik Kristus dan hidupnya sudah ditebus oleh-Nya. Jadi, setiap dia melakukan dosa, dengan membuat tanda salib, maka itu artinya dia memperbaharui janji babtis. Janji babtis tersebut meliputi menolak iblis dan hasutannya. Tanpa Kristus, kita akan mudah untuk dipengaruhi dan tidak memiliki kuasa untuk menolak iblis.

Kedua, sebagai tanda perlindungan. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka menggunakan salib sebagai tanda perlindungan terhadap segala macam kejahatan. Terkadang iblis memiliki cara sendiri untuk menjauhkan kita dari Allah, yaitu dengan membuat kita tidak lagi percaya kepada-Nya. Iblis membuat situasi kita memburuk sehingga kita kehilangan iman terhadap Allah. Namun salib kembali mengingatkan bahwa Allah selalu beserta kita.


Ketiga, salib sebagai tanda pertempuran rohani. Kalau seseorang tidak menggunakan hidupnya untuk hal-hal positif, maka ia akan cenderung melakukan hal-hal negatif. Begitu pula dalam kehidupan rohani. Apabila kita tidak menjadikan tubuh kita sebagai alat untuk memuji Allah, maka kita akan cenderung menggunakan tubuh kita untuk hal-hal yang merusak, baik merusak diri sendiri maupun yang merugikan orang lain. Kesimpulannya, kita tidak boleh acuh-tak acuh terhadap hal-hal rohani dan tidak boleh lengah, kita tidak boleh menyepelekan permainan iblis. Karena itu, salib merupakan tanda bahwa kita harus senantiasa melakukan segala hal bagi kemuliaan-Nya saja dan tidak akan membiarkan diri kita jatuh dalam perangkap iblis.

Keempat, sebagai tanda keberanian. Dengan membuat tanda salib, berarti kita sudah memutuskan untuk memilih Kristus dan siap untuk hidup sesuai standard-Nya. Salib mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya, dan sebagai balasannya, kita juga perlu membalas kasih-Nya melalui perbuatan kita.

  • Air

Ada dua cara pelaksanaan babtis, yaitu babtis selam dan babtis percikan. Namun, yang sering digunakan dalam Alkitab adalah babtis selam. Walau begitu, kedua cara babtis tersebut sama-sama melibatkan air. Kita ketahui bahwa air berfungsi membersihkan. Dan dalam hal babtis, air melambangkan alat untuk menyucikan kita dari dosa.

Saat melakukan babtis selam, kita akan diselamkan ke dalam air dan kemudian diangkat kembali dari air. Saat kita dicelupkan, itu tandanya kita sudah mati bersama kehidupan lama kita. Dan saat kita diangkat dari air, maka itu menandakan kita telah lahir kembali. Namun sekali lagi, semua itu merupakan tanda. Ritual babtis menandakan babtis roh yang ada dalam diri kita. Jadi, satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita adalah penebusan Yesus di kayu salib ditambah dengan kesungguhan kita untuk mau menerima serta mau hidup di dalam-Nya, dan dalam hal ini, kesungguhan itu ditandakan dengan babtis air.

Untuk meyakinkan pernyataan di atas, kita dapat membaca kitab Roma 6: 3-4 yang berbunyi, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Beberapa orang mengatakan bahwa apabila dia telah dibabtis, maka ia akan selamat. Namun sebenarnya, bukan babtis yang menyelamatkan, melainkan Yesus sendiri melalui peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya.

Lalu, apakah air berpengaruh terhadap keselamatan? Tidak. Air, sekali lagi hanya merupakan lambang dan bukan hal yang mutlak digunakan saat babtis. Yesus sendiri mengatakan, pergilah dan babtislah semua orang dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

  • Pakaian Berwarna Putih

Pada gereja perdana, ada beberapa tahapan dalam sakramen babtis. Pertama, orang yang akan dibabtis dihadapkan ke arah barat, arah terbenamnya matahari. Arah tersebut menandakan kehidupan lama yang penuh dosa, kegelapan, dan kesesatan. Sambil menghadap ke barat dia berjanji untuk tidak akan melakukan dosa lagi. Kemudian, bajunya dilepas, yang menandakan kemauan untuk menerima Yesus

Setelah itu, orang yang akan dibabtis dihadapkan ke arah timur, arah matahari terbit, yang dalam hal ini digambarkan sebagai terang Yesus. Sambil menghadap ke timur, dia akan mengatakan kemauan untuk menyambut terang dan hidup baru. Dia akan dicelupkan ke dalam kolam tiga kali dan juga akan diangkat tiga kali pula. Hal ini melambangkan lamanya Yesus dikuburkan yang akhirnya dibangkitkan. Setelah keluar dari kolam, barulah orang yang dibabtis memakai pakaian putih, yang melambangkan kehidupan baru yang masih bersih. Ia kembali suci di mata Allah dan akan melakukan hal-hal sesuai kehendak-Nya. Tidak akan lagi hidup menurut keinginan daging, melainkan hidup menurut karunia Roh Kudus.

Untuk babtis pada bayi, pakaian putih melambangkan mereka telah disucikan dari dosa asal dan telah menjadi milik Kristus.

  • Lilin

Setelah seseorang selesai melakukan babtis, dia akan menerima lilin. Hal ini melambangkan dia telah menjadi bagian dari terang Kristus. Dia sekarang disebut anak-anak terang. Maka dari itu, dia harus menjadi terang melalui perbuatannya dan memancarkan terang Kristus dalam kehidupan sehari-harinya.

Ada beberapa pertanyaan mengapa kematian dan kebangkitan Yesus tidak bisa menghapuskan kecenderungan manusia untuk berdosa.  Mengapa manusia masih tetap berdosa walaupun dia telah dibabtis. Ada ajaran yang mengatakan bahwa babtis (babtis roh dalam diri kita), selain menghapuskan dosa asal dan dosa yang kita perbuat, juga memberikan rahmat pengudusan. Nah, rahmat inilah yang membantu kita untuk menolak setan dan keinginan-keinginan daging, serta mendorong kita untuk lebih mencintai Allah dan selalu memperbaharui pertobatan.

  • Minyak

Minyak sering sekali digunakan dalam acara sakramen. Minyak sendiri melambangkan Roh Kudus. Minyak menjadi simbol dalam sakramen babtis karena menandakan kekuatan yang merupakan salah satu pemberian Roh Kudus. Pada babtisan bayi, minyak dioleskan pada dada si bayi. Hal tersebut memiliki makna memberikan kekuatan bagi si bayi untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bisa bermanfaat.