Perjamuan kudus adalah salah satu sakramen yang sangat penting bagi umat Kristiani. Mengapa? Karena sakramen ini adalah perintah langsung dari Yesus pada perjamuan terakhir-Nya bersama dengan kesebelas murid. Yesus meminta agar perjamuan dilakukan bagi pengikut-pengikut-Nya sebagai peringatan akan Dia. Dan tidak hanya itu, perjamuan kudus memiliki makna yang lebih mendalam lagi. Hal ini karena perjamuan kudus menyangkut tubuh dan darah-Nya yang telah Ia curahkan bagi kita dalam bentuk roti dan anggur. Nah, untuk memahami lebih lanjut mengenai makna perjamuan kudus, mari kita langsung baca ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang perjamuan kudus, diantaranya:
- Matius 26:26-28
“Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: ‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.”
Yang pertama ini kita mulai dengan ayat ketika Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk melakukan perjamuan kudus, dan meminta mereka menjadikan roti dan anggur sebagai peringatan akan Dia. Ayat inilah yang juga mendasari adanya sakramen perjamuan kudus atau sakramen ekaristi dalam umat Katolik.
- Markus 14:22-24
“Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: ‘Ambillah, inilah tubuh-Ku.’ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: ‘Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.”
Ayat ini tidak jauh beda dengan ayat yang pertama, yaitu mengenai perintah Tuhan Yesus untuk mengadakan perjamuan kudus. Selain dalam Matius dan Markus, pembaca juga dapat menemukan perintah yang hampir sama pada Lukas 22:15-20.
- 1 Korintus 11:24-25
“dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: ‘Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!’ Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: ‘Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
Berbeda dengan kedua ayat di atas, untuk yang satu ini dikatakan oleh Rasul Paulus saat bersama jemaat di Korintus. Paulus berusaha menyatukan jemaat yang terpecah melalui perjamuan Tuhan, dan mengingatkan mereka untuk saling mengasihi karena mereka telah menjadi satu dalam tubuh Kristus.
- 1 Korintus 11:27
“Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.”
Ayat ini memberitahu kita mengenai syarat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perjamuan kudus. Dan kita bisa lihat sendiri, bahwa kita harus dalam keadaan layak untuk dapat menikmati perjamuan Tuhan. Dalam ajaran Katolik, yang dimaksud layak di sini adalah mereka yang berada dalam kondisi rahmat atau tidak melakukan dosa berat sebelumnya. Apabila tidak dalam keadaan rahmat, umat harus melakukan sakramen pengakuan dosa terlebih dahulu. Dan kalau ia memaksakan untuk tetap mengikuti ekaristi atau perjamuan kudus dalam keadaan tidak layak, itu artinya ia menghinakan Tuhan.
- 1 Korintus 11:28
“Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.”
Nah, ini yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa kita perlu memeriksa hati kita sebelum ambil bagian dalam perjamuan kudus. Apakah masih ada dosa yang belum terampuni? Apakah di hati kita masih banyak kebencian? Apa kita belum mengakui dosa-dosa kita di hadapan Tuhan? Kalau ada salah satu jawaban yang belum, maka sebaiknya kita membereskan hati kita terlebih dahulu agar kita layak untuk menerima perjamuan-Nya.
- 1 Korintus 11:29
“Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.”
Iman Kristiani percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus merupakan tubuh dan darah-Nya. Dan apabila kita melaksanakan perjamuan kudus hanya untuk formalitas tanpa memaknai roti dan anggur dengan sungguh-sungguh, maka itu tandanya kita belum paham mengenai arti penebusan dosa yang dilakukan oleh-Nya dan belum menyadari betapa mahal harga yang dibayar-Nya untuk menebus dosa kita.
- Yohanes 6:54
“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Inilah janji Yesus kepada mereka yang sungguh-sungguh mengimani bahwa roti dan anggur merupakan tubuh dan darah-Nya. Pada ayat selanjutnya, yaitu pada Yohanes 6:55 Yesus menegaskan bahwa tubuh-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman. Dan bagi orang yang percaya, Ia akan beroleh hidup kekal dan Yesus akan membangkitkannya pada akhir zaman
- Yohanes 6:56
“Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”
Apabila kita percaya mengenai kuasa roti dan anggur seperti yang dikatakan oleh Yohanes 6:54, maka kita juga akan berada di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita. Dan apabila kita telah di dalam Yesus, maka kita akan bertumbuh di dalam-Nya karena Dialah pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Kita akan berbuah lebat dan hal tersebut akan menyatakan karakter Kristus melalui diri kita.
Mungkin sekian saja mengenai ayat-ayat Alkitab tentang perjamuan kudus. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang berbicara mengenai perjamuan kudus selain ayat-ayat di atas. Namun, mungkin delapan ayat itu yang menurut penulis cukup penting untuk diketahui pembaca. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memperdalam pemahaman kita mengenai perjamuan kudus. Terima kasih.