Gereja kristen maronit merupakan salah satu dari Gereja Katolik Timur yang berada dalam persekutuan Tahta suci roma. Asal mula ajaran kristen maronit ini adalah adanya paguyuban yang dibentuk oleh Maron dan mengenal prinsip gereja terhadap politik. Maron merupakan seorang rahub Suriah pada abad ke-4 yang oleh warga sekitar dihormati sebagai orang suci. Umat kristen maronit pada saat ini sudah berkurang dibanding dengan pertama kali pembentukannya. Umat maronit merupakan salah dari dari banyak kelompok yang berada pada etnik keagamaan di Lebanon. Umat Gereja Maronit merupakan bagian dari masyarakat Suryani, yang seiring waktunya dapat mengembangkan ciri khas Maronitnya. Pada artikel ini akan membahas tentang ajaran kristen maronit untuk menjadi pengetahuan anda terkait ajaran ini sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.
Sejarah Kristen Maronit
Para umat pengikut Yesus Kristus pada pertama kali disebut sebagai “orang Kristen” di Antiokhia. Negara Antiokhia menjadi kota yang menjadi pusat agama Kristen sesuai dengan sejarah agama kristen, terlebih setelah Yerusalem mengalami kehancuran pada 70 Masehi. Mengikuti tradisi dari Katolik, Uskup Antiokhia yang pertama bernama Santo Petrus sebelum menjalani perjalanan ke Roma. Uskup Antiokhia yang ketiga adalah sang Bapa Apostolik Ignatius yang berasal dari Antiokhia. Pada akhirnya Antiokhia menjadi salah satu dari lima pentarki yang telah diakui oleh Kaisar Konstantinus setelah Agama Kristen dan menjadi tujuan hidup orang kristen.
Maron merupakan seorang rahib yang ada pada abad ke-14, rekan yang se zaman dan merupakan sahabat dari St. Yohanes Krisostomus, memutuskan untuk pindah dari Antiokhia menuju ke sunga orontes untuk memilih hidup menjadi pertapa, meneladani Antonius Agung dari gurun dan Pakomius. Disana Maron memiliki banyak pengikut dan pada 410 Masehi Maron wafat. Murid-murid maron mulai mendirikan biara untuk mengenang dan membentuk ajaran-ajaran Gereja Maronit. Pengikut Maron tetap berpegang teguh pada ajaran Konsili Kalsedon pada tahun 451 Masehi. Pada tahun tersebut pula kaum monofisit Antiokhia membunuh kurang lebih 50 rahib, sehingga setelah itu kaum Maronit mulai mengungi ke pegunungan Lebanon. Setelah kejadian tersebut terjadilah surat-menyurat yang berhubungan dengan peristiwa pembantaian tersebut dan setelah peristiwa itu juga menghasilkan bahwa adanya pengakuan kepausan dan ortodoksi untuk kaun Maronit yang dikukuhkan langsung oleh Paus Hormisdas (514-523 Masehi) pada 10 Februari 518 Masehi. Setelah itu dibangun biara di sekitar makam St. Maron sesudah adanya konsili Kalsedon mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen.
Organisasi Kristen Maronit
Kepala Gereja Maronit merupakan Patriark Maronit di Antiokhia, dipilih melalui pemilihan yang dilakukan oleh par uskuo Gereja Maronit yang sekarang menempati di Bkirki. Apabil ada Patriark baru yang telah terpilih dan dilantik maka dia harus mengajukan permohohan persekutan gerejawi kepada Paus, dan dengan langsung sudah memelihara persekutuan dengan Gereja Katolik. Para Patriark kedudukannya setara dengan kardinal, yang ada pada jenjang yang tertinggi dalam dewan Kardinal.
Demikian penjelasan mengenai ajaran Kristen Maronit yang bisa anda pahami untuk menambah pengetahuan akan ajaran-ajaran Kristen yang ada. Pada intinya umat Maronit memiliki doktrin yang sama dengan umat katolik dan kristen lainnya. Perbedaannya adalah mereka mempertahankan liturgi dan hirarkinya sendiri. Gereja Maronit merupakan salah satu dari golongan tradisi antiokhia dan termasuk juga Ritus Siro Antiokhia Barat. Adanya komitmen pribadi dari Kardinal Sfeir untuk melakukan reformasi liturgis pada tahun 1980an dan 1990an, dapat membuahkan hasil pada tahun 1992 yang ditandai dengan terbitnya buku yang berisi tentang tata ibadah Maronit yang baru. Semoga bermanfaat dan terima kasih.