Bagaimana strategi untuk mendapatkan rejeki? Pernahkah Anda merasa khawatir dengan hidup Anda? Pernahkah Anda merasa takut akan kemiskinan? Pernahkah Anda berada di posisi dimana Anda mulai meragukan Tuhan? Mungkin sudah setiap hari berdoa dan rajin ke gereja tetapi doa belum juga dikabulkan. Nah, mungkin Anda masih memiliki tugas lain yang harus dilakukan oleh Anda sendiri. Dan dalam artikel ini akan dirangkum beberapa ayat Alkitab tentang rejeki, berikut uraiannya.
- Amsal 10:4
“Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
Tangan lamban di sini adalah ilustrasi Alkitab bagi si pemalas. Dan ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kesuksesan tidak datang sendirinya. Perlu usaha dan kerja keras. Kalau kita menginginkan sesuatu, kita tidak bisa hanya merenung, berharap, dan meminta kepada Tuhan. Kita perlu bergerak. Dalam keberhasilan kita memang membutuhkan campur tangan Tuhan, namun ingat bahwa kita juga memiliki bagian yang perlu kita lakukan. Apabila kita telah melakukan bagian kita, maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya.
- Amsal 10:22
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”
Mungkin sekilas ayat ini seperti bertentangan dengan ayat sebelumnya. Namun, sebenarnya tidaklah demikian. Di Amsal 10:4 dikatakan bahwa kita memerlukan usaha untuk mencapai sesuatu dan di ayat ini dikatakan bahwa susah payah tidak akan menjadikan kaya. Jadi, yang mana yang benar? Semuanya benar.
Kita analogikan berkat kita seperti air hujan. Tentu saja kita tidak bisa mengatur intensitas air hujan tersebut, bukan? Nah, ini sama saja dengan berkat. Yang bisa memberikan banyak atau sedikit berkat hanya Tuhan, bukan usaha kita. Namun ingatlah bahwa Tuhan Maha Adil. Siapa yang bekerja keras pasti Tuhan akan memberikan hasil yang sesuai. Seperti hukum tabur tuai, siapa yang menabur maka ia akan menuai.
- Matius 7:7-8
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Allah adalah Bapa kita yang sangat baik. Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Bapa kita di dunia yang penuh kelemahan saja tahu bagaimana memberi pemberian yang baik untuk kita, apalagi Bapa kita yang di Sorga? Tentu saja Dia jauh lebih mengerti. Dia tidak akan merencanakan yang jahat untuk kita. Kalau kita meminta, Dia pasti akan memberi.
Namun, ingat bahwa apa yang baik menurut kita belum tentu baik di mata Allah. Dia akan memberikan apa yang lebih kita butuhkan daripada yang kita inginkan. Mungkin kita merasa bahwa hal tertentu adalah yang terbaik untuk kita. Tapi Tuhan jelas lebih tahu diri kita, kekurangan dan kelemahan kita. Mungkin saja, apabila Tuhan memberikan apa yang kita mau, hal tersebut akan memicu dampak buruk dalam diri kita. Jadi, percayakanlah semuanya kepada Tuhan.
- 1 Raja-Raja 2:3
“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,”
Kalau kita ingin rencana-rencana kita dimudahkan oleh Tuhan, hiduplah di jalan yang benar. Patuhi semua perintah-Nya dan turuti setiap kehendak-Nya. Maka Ia akan membukakan pintu-pintu dari setiap tujuan kita. Kita tidak bisa hanya meminta tapi melalaikan untuk hidup sesuai standard-Nya. Dan apabila seseorang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, maka dia akan mendapat keberuntungan dalam apapun yang ia lakukan.
- Amsal 6:9-11
“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? ‘Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring’ maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Jangan berharap akan berhasil tanpa melakukan usaha. Ayat Alkitab tentang rejeki ini secara tidak langsung mengatakan bahwa kemalasan sangat dekat dengan kemiskinan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa memang bukan usaha dan kekuatan manusia yang mendatangkan berkat, melainkan hanya melalui Tuhan saja. Tapi, beberapa kali pula Allah mengatakan bahwa berkat itu tidak akan Dia berikan pada orang yang hanya berdiam diri dan menunggu keberuntungan, melainkan pada mereka yang suka bekerja keras.
Apabila Anda masih suka bermalas-malasan dan menyia-nyiakan waktu, ayo ubah kebiasaan Anda sekarang juga. Tentukan tujuan Anda, rencanakan, persiapkan, dan eksekusi. Namun, jangan lupa sertakan Tuhan dalam setiap pekerjaan Anda. Dan satu lagi, berikan waktu khusus bagi Tuhan supaya Ia membukakan pintu-pintu dan memberi kemudahan kepada Anda.
- Yeremia 28:11
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Setiap yang Allah lakukan pasti untuk kebaikan kita. Dia akan mendidik dan mengajar kita dengan cara terbaik-Nya untuk membuat kita lebih baik tentunya. Mungkin kita pernah berpikir bahwa sudah setiap hari berdoa tetapi belum juga dikabulkan. Coba renungkan lagi, apakah Anda sudah berusaha semaksimal? Apabila belum, maka wajar jika Anda belum mendapat apa yang Anda impikan.
Mungkin Anda juga akan berpikir lagi, “Tuhan kan baik, kenapa tidak langsung memberikan saja?” Nah, kalau kita mendapatkan sesuatu dengan semudah itu, maka kita akan memiliki pola pikir yang cenderung meremehkan sesuatu, termasuk impian Anda.Hal tersebut akan berujung pada kejenuhan, kemalasan, dan tidak mudah tertantang.
Maka, Allah mendidik kita supaya kita bisa menghargai usaha, sehingga kita bisa bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Itu semua demi kebaikan kita, Dia akan membentuk kita menjadi pribadi yang sesuai dengan karakter Kristen sejati, yaitu yang tangguh dan layak diperhitungkan.
- Filipi 4:6
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Setelah kita berusaha semaksimal mungkin, serahkan semuanya kepada Tuhan. Biarkan Dia melakukan sisanya. Jangan sampai impian-impian kita mengintimidasi dan malah membuat kita khawatir. Percayalah dengan semua rencana Tuhan. Apabila kita telah memberikan yang terbaik, yakinkan diri bahwa kita telah melakukan yang benar.
Syukuri semua yang kita miliki dan jangan mengeluhkan hal yang remeh-temeh. Kalau kita melakukannya, itu artinya kita belum tahu arti bersyukur dalam Alkitab dan tidak percaya pada kuasa Tuhan. Dan apabila pada akhirnya Tuhan mengabulkan impian kita, maka itu memang untuk kita. Namun jika sebaliknya Tuhan tidak mengabulkan, percayalah Dia akan memberikan jalan lain yang jauh lebih baik untuk kita dan masa depan kita. Segala hal yang indah akan datang pada waktunya.
- Amsal 16:3
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.”
Ayat ini memiliki pesan yang hampir sama dengan ayat sebelumnya. Serahkan segala rencana kita kepada Tuhan. Libatkan Tuhan dalam setiap pekerjaan kita. Pada dasarnya, Tuhan memiliki tujuan yang berbeda untuk masing-masing kita. Dan kita hidup di dunia untuk mencapai tujuan tersebut.
- Mazmur 111:5
“Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.”
Percayalah apabila kita sudah hidup di dalam Tuhan dan melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, maka Ia akan memberikan berkat-Nya kepada kita. Ayat Alkitab tentang rejeki ini secara langsung mengatakan bahwa Allah tidak akan mengabaikan mereka yang takut akan Dia. Kita tahu bahwa burung-burung yang tidak bekerja dan tidak berusaha saja dipelihara-Nya. Apalagi kita yang dikasihi-Nya. Oleh karena itu, jangan pernah berpikir kalau Tuhan melupakan kita. Percayakan semua kepada-Nya.
- Amsal 13:11
“Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”
Ayat ini berbicara tentang ketekunan. Dan sebenarnya ayat ini juga menyinggung tentang konsistensi kita dalam bekerja. Jangan hanya semangat di awal saja. Jangan hanya fokus pada hasil atau gaji yang akan membuat kita tidak bisa melakukan pekerjaan dengan ikhlas dan maksimal. Dan sesungguhnya sesuatu yang cepat panas maka akan cepat dingin pula.
Apabila kita melakukan bagian kita dengan baik, maka kita akan menerima upah yang sesuai. Dengan bertekun, kita juga akan berproses. Tidak hanya untuk mengumpulkan harta, tetapi juga menginvestasikan harta dalam bentuk kemampuan. Saya pernah membaca suatu quotes yang bisa memotivasi kita untuk selalu meningkatkan kemampuan, “kalau Anda tidak bisa menginvestasikan uang Anda, maka investasikan kemampuan Anda.” Bagaimana carananya? Belajarlah sedikit demi sedikit tapi dilakukan dengan konsisten.
- Ulangan 8:18
“Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”
Kalau kita sudah berhasil, jangan lupakan bahwa semua itu semua karena Tuhan. Dia yang memberi berkat, Dia juga yang memberikan kemampuan serta kekuatan untuk mendapatkan berkat itu. Jadi, jangan sampai keberhasilan membuat kita sombong dan berpikir bahwa semua pencapaian karena usaha dan kerja keras kita.
Sekian artikel mengenai ayat Alkitab tentang rejeki. Inti dari artikel ini adalah bahwa unsur yang membuat kita berhasil ada dua. Pertama dan utama, adalah Allah Tritunggal Sang Pemberi berkat. Dan kedua, adalah kerja keras kita yang membuat Allah mau memberikan berkat-Nya. Jadi memang benar kata orang bahwa keberhasilan diperlukan doa dan usaha. Semoga artikel ini dapat memotivasi pembaca untuk lebih giat dalam bekerja dan melibatkan Tuhan dalam setiap urusan. Terima kasih.