Waspadai 7 Ciri-ciri Nabi Palsu dalam Alkitab yang Bisa Dikenali

Nabi pada dasarnya adalah manusia biasa seperti kita, bedanya nabi menerima wahyu dari Tuhan. Wahyu tersebut bisa berupa penglihatan (vision) maupun suara (audible). Nabi palsu juga adalah manusia biasa seperti kita, bedanya dengan nabi Allah yang sebenarnya adalah bahwa nabi palsu entah dengan sengaja berbohong, atau entah memang merasa menerima wahyu, namun wahyu tersebut bukan dari Allah. Secara sepintas, wahyu yang diterima oleh nabi Allah dan nabi palsu mungkin tampak sama, sebab berasal dari pengalaman supranatural atau sprititual tertentu. Namun jika ditelaah lebih seksama, akan Nampak bedanya, sebab wahyu yang bukan dari Allah Tritunggal tidak akan mencerminkan kehendak Allah.

Dalam Matius 7:15-18 diperingatkan kepada umatkristen agar mewaspaidai nabi-nabi palsu. Mereka menyamar seperti domba (sesama pengikut kristus), namun sebenarnya mereka adalah srigala yang buas (iblis). Dikatari buakan bahwa dari buahnyalah kita dapat mengenali mereka, apakah berasal dari Allah atau dari iblis jahat. Yang berasal dari Allah akan menghasilkan buah-buah roh, sebaliknya jika tidak berasal dari Allah hanya akan membuat kita tersesat, semakin menjauh dari Allah.

Matius 24:11 mengatakan bahwa akan muncul nabi palsu yang memiliki misi menyesatkan umat Allah. Untuk itu sebagai pengikut Kristen sejati, kita harus memiliki kepekaan rohani agar tidak terjerumus dan tersesat ke jalan yang salah. Pada artikel kali ini kami akan memaparkan ciri-ciri nabi palsu dalam Alkitab.

1. Guru-guru palsu

Dalam 2 Petrus 2:1 dituliskan bahwa akan tampil guru-guru palsu di tengah-tengah umat Kristen. Guru-guru palsu tersebut akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat, yang berujung kebinasaan. Mereka bahkan menyangkal penguasa yang telah menebus mereka, sehingga mendatangkan juga kebinasaan atas diri mereka sendiri.

Kita dapat mewaspadai guru-guru palsu ini dengan melihat pengajaran mereka, apakan membawa kita semakin dekat kepada Allah dan apakah mereka mengakui dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Dalam 2 Korintus 11:26 dikatakan pula, bahwa akan muncul saudara-saudara palsu yang akan membawa kita kedalam bahaya. Jadi nabi palsu tersebut bisa saja berasal dari kalangan kita sendiri, yang berpura-pura menjadi pengiut kristus, sama seperti kita, namun tidak memiliki karakter Kristen sejati.

2. Injil Palsu

Dalam Galatia 1:8 dikatakan pula bahwa sekalipun dai para rasul ataupun malaikat dari sorga, jika ia memberitakan Injil yang berbeda dari Injil yang difirmankan Allah, maka terkutuklah ia. Dalam hal ini berarti bahwa nabi palsu adalah ia yang memberitakkan injil lain yang berbeda dengan injil yang diberitakan oleh para Rasul, atau memberitakan injil palsu yang tidak sesuai dengan tujuan hidup orang Kristen.

3. Mujizat palsu

Dalam Ulangan 18:22 dituliskan bahwa jika seorang nabi berkata demi nama Tuhan, namun perkataannya tersebut tidak terjadi, berarti perkataannya itu tidaklah difirmankan Tuhan. Maka ia adalah nabi palsu. Namun dalam Matius 24:24 adapula nabi palsu yang mengadakan mukzizat, sehingga membuat orang percaya dan tersesat. Dalam hal ini, kita perlu melihat buah yang dicerminkan mukzizat tersebut dan apakah memenuhi janji Tuhan bagi orang percaya. Sebab sihir tidak akan mencerminkan buah-buah Roh.

4. Lihat buahnya

Dalam Matius 7:19 dikatakan, bahwa dari buahnyalah nabi palsu dapat dikenali. Sebab sama seperti seseorang tidak mungkin memetik buah anggur dari semak duri, demikian pula buah-buah Roh tidak akan dihasilkan dari si Jahat. Oleh sebab itu kita perlu meneliti, apakah mukzizat yang dilakukan mencerminkan buah Roh, seperti yang tercantum dalam Galatia 5:22-23 yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, dll. Perhatikan pula, apakah mukjijat tersebut memuliakan Allah atau tidak.

5. Menyembah allah lain

Dalam Ulangan 13:1-3 dituliskan, bahwa jika muncul nabi diantara kita, dan ia memberitahukan suatu tanda atau mukjizat yang benar terjadi, namun ia membujuk untuk mengikuti allah lain yang tidak kita kenal, bukan Allah Tritunggal; maka jangan dengarkan perkataan nabi tersebut. Sebab jelaslah bahwa ia nabi palsu.


6. Kebenaran palsu

Dalam Roma 10:3 disebutkan bahwa nabi palsu tidak mengenal kebenaran Allah, melainkan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri. Mereka tidak takluk pada kebenaran dari Allah. Dalam 2 Yohane 1:10 juga ditegaskan untuk menolak seorang yang datang kepada kita, namun tidak membawa ajaran yang berasal dari Allah.

7. Perkataannya tidak berasal dari Allah

Dalam Ulangan 18: 18-20 dituliskan, bahwa Allah menaruh perkataan-Nya dalam mulut nabi-nabiNya, dan nabi-Nya itu akan menyampaikan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Namun nabi palsu akan dengan lancang menyampaikan sesuatu dengan nama Allah, padahal tidak diperintahkan Allah padanya. Atau bahkan nabi palsu itu secara langsung menyatakan berbicara dengan nama allah-allah lain. Sebab dalam Yohanes 8:28 dituliskan bahwa, bahkan Tuhan Yesus sekalipun, tidak melakukan sesuatupun atar prakarsa-Nya sendiri, namun berbicara sebagaimana yang telah diajarkan Bapa kepada-Nya.

Lebih jauh lagi, dalam 1 Yoh. 4:​1-3 ditegaskan, agar kita menguji pernyataan-pernyataan terilham dari seorang nabi, apakah berasal dari Allah atau bukan. Kita dapat mengenali pernyataan terilham berasal dari Allah bila pernyataan tersebut mengakui Yesus Kristus. Seorang nabi Allah tentunya akan memiliki karakter Kristus.