Institusi sosial ialah suatu perkumpulan atau organisasi sosial yang berhubungan dengan masyarakat dan dilembagakan berdasarkan dengan Undang-Undang atau kebiasaan. Dilihat dari definisi sebuah institusi sosial maka gereja juga bisa dimasukan dalam konsep institusi sosial atau merupakan sebuah lembaga. Gereja dibangun dan dibentuk berdasarkan visi dan misi yang jelas dan terarah, berdasarkan hukum kasih dalam Alkitab, memiliki aturan dan sejarah yang mendasari arah dan langkah Gereja. Maka dari itu kali ini kita akan membahas tentang peran Gereja sebagai institusi sosial yang bergerak dan hidup di tengah-tengah masyarakat.
Gereja dan Institusi Sosial
Persamaan gereja dan institusi sosial yang dapat dilihat secara langung adalah :
- Gereja dan institusi sosial sama-sama memiliki keanggotaan atau organisasi yang teratur dan berjalan sesuai dengan aturan dan ajaran yang sudah dipatuhi oleh anggotanya.
- Ada pengurus yang memiliki kewajban dan wewenang sendiri dalam menjalannya tugasnya di suatu keanggotaan yang sudah tersusun sesuai dengan aturan yang ada.
- Membuka diri untuk masyarakat untuk memberikan bantuan dan pendekatan kekeluargaan untuk mencapai kesejahteraan yang adil.
- Memiliki anggaran yang digunakan untuk kegiatan operational dalam suatu keanggotaan dan kegiatan yang dilakukan dalam perkumpulan yang ada.
- Memiliki visi dan misi sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan perkumpulkan agar sesuai dengan tujuan dibentuk, serta memiliki program kerja dan rapat yang teragendakan agar kegiatan yang dilakukan terarah dan masih sesuai dengan tujuan dibentuk.
Gereja disini dibagi menjadi dua yaitu gereja kelihatan dan gereja yang tidak terlihat. Pada dasarnya sejarah agama kristen dalam eksistensi yang dimiliki sama dan hanya berbeda pada bentuk fisiknya saja. Gereja yang terlihat merupakan wujud dan identitas yang konkrit dan benar ada kehadirannya sehingga memiliki dimensi dari gereja yang terlihat. Sedangkan apabila gereja tak terlihat lebih pada persekutuan iman yang hidup dari sekelompok orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus di berbagai tempat dan waktu sesuai dengan zamannya.
Peran Gereja dalam Institusi Sosial
Gereja memiliki perannya sesuai tujuannya didirikan dan berjalan sesuai visi misi yang sudah ditentukan yang disalurkan melalui ajaran-ajaran kristen, yaitu :
- Berada di tengah-tengah dunia yang menjadi persekutuan yang menghubungkan Kristus dengan dunia, maka hal ini tidak dapat dipisahkan kehadirannya untuk tujuan hidup orang kristen.
- Memberitakan tentang injil atau kabar baik, ha itu diartikan sebagai tanda bahwa gereja juga dibentuk untuk memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang terjadi sehari-hari yang dialami semua orang pada umumnya.
- Memberikan pernyataan tentang tanda-tanda kerajaan Allah yang dilakukan oleh para umat kristen yang memberitahu tentang tanda-tanda kerajaan Allah merupakan manfaat berdoa bagi orang kristen.
Menurut John Stott Gereja adalah suatu komunitas yang dimiliki oleh Allah. Yesus Kristus wafat bukan hanya untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan kejahatan, melainkan untuk menguduskan bagi diri-Nya. Gereja harus menjadi gereja yang hidup, untuk menjadi gereja yang hidup ada empat hal yang harus dilakukan oleh gereja, yaitu :
- Menjadi gereja yang belajar
- Menjadi gereja yang mengasihi/ melayani
- Menjadi gereja yang beribadan/ bersekutu
- Menjadi gereja yang mengabarkan injil/ bersaksi
Didalam persekutuan memang seharusnya hidup berlangsung untuk saling memperhatikan, menguatkan, mendorong, menasehati, menerima dan memberi serta memberitahu tentang pengertian dosa menurut Alkitab. Didalam sutatu persekutuan pasti terdapat anggota yang berasal dari suku etnis dan golongan yang berbeda-beda tetapi harus menjadi catatan bahwa tujuan persekutuan adalah menjadi alat dan rekan sekerja Allah.