Kebudayaan merupakan suatu prestasi atau hasil cipta, rasa, dan karsa manusia di dalam alam ini. Kemampuan untuk berprestasi dan berkarya yang dapat dilakukan semua orang ini merupakan suatu sikap yang hakiki yang hanya ada dan terjadi pada umat manusia yang telah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan mengetahui prinsip gereja terhadap politik. Maka dari itu sejak kejadian penciptaan, manusia sudah memberi amanat kebudayaan (Kejadian 1:26-30).
Kejatuhan manusia di dalam dosa sudah menyebabkan manusia menghasilkan kebudayaan yang dapat menyimpang dari rencana Allah dan hanya demi kepentingan manusia sendiri sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab. Manusia berusaha untuk dapat mengisi keadaan kosong di dalam hati dengan mengaplikasikan kebudayaan. Tetapi kebudayaan tidak mampu untuk emmulihkan keadaan manusia yang telah berdosa sesuai dengan sejarah agama kristen. Pemulihan keadaan manusia dan kebudayaan hanya bisa dilakukan dengan menebus dosa manusia. Dalam artikel ini akan membahas tentang hubungan iman kristen dengan kebudayaan, dan sebelum membahas lebih rinci harus diketahui terlebih dahulu bagaimana ciri-ciri kebudayaan, yaitu :
- Kebudayaan bersifat historis, manusia membuat sejarah yang dapat bergerak secara dinamis dan selalu melaju dan diwariskan secara turun temurun untuk tetap dilestarikan dan tidak terlupakan.
- Kebudayaan bersifat geografis, kebudayaan tidak semuanya sama dan seragam, ada berbagai ciri yang memang dapat berkembang dengan cepat ada juga yang berjalan lamban, bahkan ada yang berhenti dan stagnan perkembangannya. Kebudayaan meluas dan dapat mencakup di setiap wilayah dan regional dengan keragaman ras, suku dan budaya yang sudah mencakup di berbagai daerah dan menjadi tujuan hidup orang kristen.
- Kebudayaan bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu, kebudayaan manusia berusaha untuk melampaui keterbatasannya. Maka dengan itu dapat tersandung dengan nilai yang berbeda dan harus dilihat bagian nilai mana yang harus dilihat sebisa apa untukd dikembangan.
Pandangan Alkitab terkait kebudayaan yang dilihat dari berbagai aspek
- Tugas manusia dari kebudayaan
- Tujuan kebudyaan
- Kuasa dosa dan iblis dalam kebudayaan
Sehingga ada sikap Iman Kristen Terhadap Kebudayaan dan terdapat 5 macamnya, yaitu :
- Antagonis atau oposisi
Sikap antagonistis atau oposisi yang dilakukan terhadap kebudayaan merupakan sikap yang memperlihatkan adanya pertentanfan yang memang tidak dapat didamaikan antara Kristen dan kebudayaan mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen. Hal ini mengakibatkan adanya sikap yang terlihat menolak dan menyingkirkan kebudayaan pada semua ungkapannya. Gereja dan umat beriman memanglah diharuskan untuk berkata tidak atau menolak ungkapan kebudayaan tertentu yang berisi tentang kebudayaan yang menghina Tuhan, menyembah berhala dan bersifat merusak dan mengesampingkan adanya kemanusiaan.
- Dominasi atau sintesis
Menganggap bahwa, walaupun kejatuhan yang terjadi pada manusia kedalam dosa yang akan membuat citra ilahinya menurun, maka dari itu sebenarnya manusia tidaklah jatuh total, karena manusia masih memiliki kehendakyang bebas dan mandiri. Hal ini menunjukan bahwa, walaupun ada kebudayaan kafir pun umat Kristen dapat melakukan akomodasi secara penuh dan akan menjadikan kebudayaan kafir itu sebagai bagian dari imam, namun pada kenyataan kebudayaanlah yang disempurnakan dan disucikan oleh skaramen yang telah menjadi anugrah Illahi.
- Akomodasi atau persetujuan
Sikap akomodasi atau persetujuan merupakan sikap yang berkebalikan dari antagonis atau oposisi yang akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang memang sudah ada. Maka dari itu mulailah terjadi sinkritisme, yang menjadi salah satu sikap yang memang demikian ditujukan untuk membawa orang pada cara mereka berfikir dan memandang seperti apa kebudayaan, bagaimana cara hidup dan bagaimana berkomunikasi atau melakukan hubungan dengan orang lain yang dengan itu membuat seolah-olah semua agama merupakan agama yang sama.
- Dualisme atau pengutuban
- Pengudusan atau pertobatan
Semoga bermanfaat dan terimakasih