4 Hukum Pindah Agama dalam Kristen Wajib Anda Ketahui

Murtad sudah menjadi perdebatan bagi para ahli teologi sejak dulu. Definisi murtad masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada pihak yang bilang bila pindah dari denominasi Katolik ke Protestan sudah dianggap murtad. Ada juga yang menganggap kalau itu bukanlah murtad. Dalam artikel ini, kita tidak membahas murtad dalam definisi pindah denominasi, melainkan murtad dalam artian pindah agama. Negara membebaskan warga negaranya untuk memeluk agama apapun. Meskipun begitu, warga negara, selain diikat oleh peraturan negaranya, juga diikat oleh norma yang berlaku dalam agama yang dianut, kecuali ateis.

Walaupun negara tidak berhak untuk menghukum orang yang murtad dari hukum pindah agama dalam Kristen, orang tersebut tentu akan mendapatkan sanksi sosial dan tentunya akan mendapat ganjaran yang setimpal di hari penghakiman nanti. Lalu, bagaimana Agama Kristen memandang murtad atau pindah agama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, murtad adalah berbalik belakang. Maksud dari makna “berbalik belakang” adalah seorang individu tidak lagi menghadap imamnya dan memunggungi imamnya alias keluar dari sebuah komunitas. Kita tahu bahwa memunggungi orang yang sedang berbicara dengan kita adalah hal tidak beretika sama sekali. Jadi, murtad adalah pindahnya seseorang ke agama lain, seperti orang yang beragama Islam pindah ke Agama Kristen atau orang yang beragama Kristen pindah ke Agama Islam.

1. Murtad akan Membuat Allah Marah 

Murtad dalam Kristen disebut dengan apostasi yang bermakna pembelotan. Apostasi berarti seseorang dengan sadar sudah melakukan pembelotan terhadap iman Kristen. Banyak ayat alkitab yang menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak mengehendaki pemurtadan umatnya. Salah satunya tertuang di dalam Kitab Yeremia 2:19 “Kejahatanmu akan menghajar engkau , dan kemurtadanmu  akan menyiksa  engkau! Ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya  engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu; dan tidak gemetar  terhadap Aku, demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam.”  Murtad dari Agama Kristen itu berarti sudah berarti meninggalkan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Orang yang murtad dari Agama Kristen tentu melakukan itu dengan sadar dan tak ada ketakutan sama sekali. Hal ini tentu akan membuat Tuhan Allah sendiri sangat sedih. Allah sudah memberikan kita karunia yang sangat besar melalui janji penebusan dosa, tetapi kita membuang “tiket” tersebut dan memilih untuk memuja ilah-ilah lain.

2. Orang yang Tetap Murtad tidak Akan Diampuni

Ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada kita karena Yesus sendiri sudah berjanji akan menebus dosa manusia. Namun, bukan berarti manusia itu bebas melakukan dosa sesukanya. Manusia yang ditebus dosanya adalah manusia yang yakin dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Allah yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk manusia. Hal ini tertulis dalam Yohanes 14:6 “Kata Yesus kepadanya: “Akulah  jalan  dan kebenaran   dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. 

Orang yang pindah agama dari Kristen tentu sudah menyangkal hukum pindah agama dalam Kristen. Orang yang tidak mengakui bahwa Yesus merupakan Jalan Kebenaran tentu tidak akan mendapatkan anugerah berupa penebusan dosa. Ibarat sebuah “tiket konser”, orang yang murtad itu adalah orang yang membuang “tiket konser”-nya. Padahal, banyak yang berlomba-lomba ingin masuk ke dalam Rumah Bapa dan hanya sedikit yang dipilih, tapi kita malah membuang kesempatan tersebut. Kamu sudah mengecewakan Tuhan Allah dan saudara seimanmu karena membuang tiket masuk ke rumah Bapa dengan cuma-cuma.

3. Orang yang Kembali ke Yesus Kristus akan Diampuni

Murtad memang adalah dosa yang sangat keji di mata Tuhan. Namun, Allah itu adalah sosok yang Maha Pengampun dan Maha Penyabar. Tuhan Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat. Dia tidak akan serampangan langsung menjebloskan umat-Nya yang tersesat ke dalam neraka. Tuhan memang memberikan kita kehendak bebas untuk memilih, tapi manusia harus siap dengan konsekuensinya. Kehendak bebas itu sendiri diberikan oleh Tuhan saat manusia masih hidup di dunia. Jadi, orang yang murtad juga memiliki kehendak untuk kembali ke pangkuan Allah Bapa. Kita tahu kalau apostasi atau murtad itu adalah dosa yang sangat berat. Namun, Tuhan masih memberikan kita kesempatan. Bahkan, dosa orang murtad yang kembali kepada Tuhan Allah itu akan dihapus seperti bulu domba.  Ayat itu tertuang di dalam:


“Marilah, baiklah kita berperkara ! –firman Tuhan – Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”Yesaya 1:18

Bila dianalogikan, Tuhan Allah adalah seorang gembala. Sementara itu, orang yang murtad adalah seekor domba. Seorang gembala pasti akan sangat marah dan kesal saat dombanya tiba-tiba menghilang. Dalam hatinya juga, muncul rasa khawatir yang sangat mendalam. Gembala itu tentu akan mencari dombanya itu sampai akhirnya ditemukan. Ketika ditemukan, gembala akan begitu bahagia dan kemarahannya pun pudar. Ketika domba tidak ditemukan kembali pada saat waktunya domba itu mati, si gembala tentu akan sangat sedih dan marah. Ketika waktu domba itu memang sudah mati menurut perkiraan sang gembala, maka si gembala tidak pernah mengkhawatirkan dombanya lagi. Untuk kalian yang membelot dari Kasih Allah, apakah kalian mau tidak dianggap oleh Allah di hari pengakiman nanti?

4. Pindah ke Agama Kristen adalah Anugerah

Mereka yang pindah dari agama asal ke Agama Kristen tentu adalah hal yang begitu disenangi oleh Allah. Dia begitu bahagia karena domba-domba yang tersesat kembali ke pelukan-Nya kembali.

Matius 19:20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa   murid-Ku dan baptislah   mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”

Yesus sendiri menyarankan kita untuk mengajak saudara-saudara kita yang lain untuk menjadi bagian dari kita sebagai saudara seiman. Meskipun begitu, kita tetap tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada mereka. Biarlah kehendak Roh Kudus yang terjadi atas teman-temanmu. Wartakan kabar bahagia kepada mereka supaya mereka juga bersama dengan kita di Rumah Bapa suatu saat nanti. Kita tidak boleh menggunakan kekerasan dalam melakukan penginjilan terhadap orang lain. Yesus Kristus sendiri dalam melayani umat-Nya dan memberikan kabar bahagia tidak pernah menggunakan kekerasan fisik dan perang. Sejarah pernah terjadi. Pemaksaan seseorang untuk kembali kepada Yesus pernah terjadi pada saat Perang Salib Albigensian di mana kaum Kataris di Prancis dianggap bidaah dan diminta untuk kembali ke Yesus Kristus.

Pemaksaan-pemaksaan ini akhirnya menimbulkan banyak korban tewas. Efek kematian yang begitu banyak di dataran Eropa itu menyebabkan adanya wabah penyakit, berupa Black Death yang hampir menghabiskan hampir setengah populasi Eropa pada abad ke-14. Oleh sebab itu, jangan memaksakan kehendakmu. Minta tolong Roh Kudus untuk mewartakan seperti apa yang tertuang dalam Alkitab. Namun, satu hal yang penting adalah saat ada temanmu yang ingin masuk Kristen, bukan berarti dia bisa langsung dibabtis. Temanmu tersebut harus dibimbing di Gereja supaya imannya asli dan kuat. Proses yang harus dilaui oleh temanmu disebut dengan katekisasi. Selama proses katekisasi, kamu harus membantu temanmu ini untuk memahami Kristen lebih mudah dan baik. Tentu saja, kalian harus meminta karunia Roh Kudus supaya tidak tersesat.

Bagaimana Mencegah Kemurtadan dari Kristen

Di zaman yang serba canggih ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mutakhir. Informasi bisa didapatkan dari mana saja. Bahkan, kita bisa mengakses informasi palsu dengan mudah. Pemurtadan sering terjadi di mana-mana oleh karena informasi palsu tersebut. Ateis dan gereja setan tumbuh subur di Eropa dan Amerika Latin yang merupakan wilayah dengan mayoritas Kristen. Belum lagi, kemunculan aliran sesat seperti Mormon dan Saksi Yehovah yang rajin melakukan penyesatan dari rumah ke rumah, sebagai berikut cara mencegahnya:

  • Oleh sebab itu, kamu harus rajin berdoa dan meminta pertolongan Roh Kudus supaya kamu tidak jatuh dalam lembah dosa. Lalu, apakah kamu harus menghindari informasi palsu? Tentu saja tidak.
  • Kamu harus tahu tentang informasi palsu yang disebarkan itu. Kemudian, kamu harus minta bimbingan Roh Kudus untuk mencari kesalahan dalam informasi tersebut.
  • Kamu juga harus rajin untuk melakukan diskusi dengan orang-orang yang memiliki ilmu yang cukup tinggi dalam bidang Teologi. Dengan begitu, iman kamu tetap teguh dalam Kristus.
  • Utamakan skeptis terhadap informasi baru yang kamu dapatkan. Bisa saja informasi itu disebarkan supaya kamu murtad dan menyangkal Ketuhanan Yesus Kristus.

Begitulah hukum pindah agama dalam Kristen, setiap orang pernah berdosa, termasuk Rasul Paulus dan Rasul Petrus. Rasul Paulus yang merupakan Ahli Taurat akhirnya pindah agama dari Yahudi ke Kristen setelah diperingatkan oleh Yesus Kristus melalui sebuah penglihatan. Sebelumnya Paulus adalah sosok yang sangat suka melakukan pembunuhan terhadap umat-umat Kristen di Syria Palestina.

Rasul Petrus pernah melakukan penyangkalan terhadap Yesus Kristus saat ditanya apakah Petrus mengenal Yesus. Petrus merasa bersalah setelah melakukan penyangkalan tersebut. Walaupun begitu, Yesus justru tidak mengutuk Petrus. Yesus justru memilih Petrus menjadi pemimpin gereja perdana. Kuatkanlah imanmu. Minta bantuan Roh Kudus supaya dirimu tidak menjadi domba tersesat yang tidak tahu arah jalan pulang.