Melakukan ibadah puasa adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan sebagai umat kristen, penting untuk membangun kesehatan rohani juga dalam kehidupan kita sehari-hari namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan puasa karena prinsip gereja terhadap politik. Karena untuk kita berpuasa bukanlah merupakan rutinitas yang asal untuk dilakukan tetapi yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.
Puasa Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Di dalam Perjanjian Lama, kita bisa menemukan banyak orang yang berpuasa seperti
- Musa, melakukan puasa 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
- Daud tidak makan dan semalaman berbaring diatas tanah (2 Sam 12:16)
- Elia, puasa 40 hari 40 malam (1 Raj 19:8)
- Ester yang memaklumkan puasa 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
- Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
- Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
- Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
- Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7).
Dan didalam Perjanjian Baru juga terdapat hal yang mengatur tentang puasa yang dilakukan, seperti
- Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
- Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
- Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
- Jemaat mula-mula, berpuasa untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)
Setelah melihat puasa dari pandangan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ada baiknya untuk melihat dan mengetahui apa saja jenis puasa dalam Kristen yang dituangkan melalui Alkitab sesuai dengan sejarah agama kristen. Maka dari itu perihal makan dan minum dalam puasa Kristen dibagi menjadi 3 puasa, yaitu :
- Puasa biasa
Tergolong puasa biasa adalah dengan pantang untuk semua makanan baik yang keras ataupun makanna yang lembut, tetapi tidak dengan berpantang air. Puasa yang dilakukan dengan “empat puluh hari dan empat puluh malam… laparlah Yesus” lalu digoda oleh iblis agar Ia makan. Hal ini memperlihatkan bahwa Yesus telah berpantang makan tetapi tidak berpantang minum. Sama dengan di Luk 4:2 “Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dicobai Iblis. Selama itu dia berada disana dan Ia tidak memakan apapun dan setelah waktu itu berakhir Ia merasa lapar.”
Membutuhkan mukjizat apabila orang sedang berpantang meminum air selama empat puluh hari dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Dalam menghadapi pencobaan ini (bd.lbr 2:17;4;15) maka Kristus menggunakan sarana untuk menyediakan bagi orang yang percaya bahwa dipenuhi Roh untuk melawan pencobaan.
- Puasa sepenuhnya
kisah telah menceritakan bahwa Ester telah memaklumkan apabila puasa tidak makan dan tidak minum dengan waktu selama tiga hari bagi seluruh orang Yahudi, Est 4:16. Dalam kisah pertobatan Paulus yang dikatakan bahwa tiga hari ia tidak mampu untuk melihat dan tiga hari juga ia tidak makan dan tidak minum, Kis 9:9.
Pada faktanya puasa seperti ini tidaklah harus dilaksanakan lebih lama daripada tiga hari mengajarkan tentang manfaat berdoa bagi orang kristen. Karenaynya tubuh seseorang yang tidak minum akan mulai mengering apabila tidak mendapatkan air selama paling tidak dua sampai tiga hari. Memang benar adannya Musa dan Elia telah melakukan puasa sepenuhnya yang berlangsung selama 40 hari, tetapi saat berpuasa mereka dengan keadaan yang adikodrati (Kel 34:28; Ui 9;9,18 1Raj 19:8).
- Puasa sebagian
Ketika Nabi Daniel melakukan ibadah puasa ini. Daniel 10:2-3 “Pada wkatu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.” Maka dari itu Daniel akan melakukan puasa dalam bentuk pembatasan makanan dan bukan berarti tidak makan sama sekali.
Demikian penjelasan mengenai jenis puasa dalam Kristen yang harus anda ketahui. Puasa jelas berkaitan dengan soal tidak makan dan tidak minu dalam waktu tertentu. Orang Kristen dapat melakukan puasa dengan cara berpantangan semua makanan ataupun makanan tertentu yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air, atau dapat dilakukan dengan puasa sepenuhnya dengan tidak makan dan tidak minum dan dan yang terakhir adalah dengan menggunakan cara [uasa sebagian untuk membatasi makanan dan dan bukan dengan tidak makan sama sekali. Point paling penting dari puasa adalah bukan hanya makan dan tidak makannya tetapi puasa merupakan sarana untuk kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan lebih dapat meneladani ajarannya serta dapat berperilaku layaknya seorang umat Kristen. Semoga bermanfaat dan terimakasih.