Hakikat manusia dalam pandangan iman Kristen tentunya berpijak pada Alkitab. Khususnya dalam Kitab Kejadian pasal 1, ayat 26 sampai 27. Perikop ini berisi pernyataan Allah mengenai penciptaan alam semesta, dan termasuk juga didalamnya mengenai penciptaan manusia. Bahwa manusia diciptakan oleh Allah, menurut rupa dan gambar Allah sendiri. Terdapat beberapa pandangan kristen tentang hakikat manusia yang dapat diambil dari kitab Kejadian, yaitu:
- Manusia Dibentuk dan Diciptakan Oleh Allah
Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah, bukan jelmaan sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya (baca: asal usul manusia menurut agama kristen). Manusia adalah hasil karya-Nya. Yang diciptakannya secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain. Allah membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Manusia dibentuk menurut rencana Allah.
- Manusia Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Allah
Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan esistensi manusia yang unik dan dasyat, menunjukkan perbedaan hakiki dan prinsipal antara manusia dengan ciptaan Allah yang lain, sekaligus juga menunjukkan terjalinnya hubungan yang intim antara Allah dengan manusia (baca juga: arti Imanuel).
Terdapat tiga arti dan makna gambar dan rupa Allah dalam diri manusia, yaitu: (1) bahwa manusia adalah milik Allah, bukan manusia. Allah telah memberi tanda/ simbol pada doro manusia untuk menunkukkan kepemilikan-Nya. (2) bahwa manusia mempunyai hubungan timbal balik. Kasih Allah yang diberikan kepada manusia harus dibalas dengan cara mengasihi sesama dan melaksanakan kewajibannya sebagai manusia. (3) bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan. Allah memberikan hukum-hukum-Nya pada manusia, namun manusia memiliki kebebasan untuk patuh atau tidak patuh terhadap hukum tersebut.
- Manusia adalah mandataris Allah
Manusia diciptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28 dikatakan bahwa manusia diberi kuasa atas alam semesta (baca: tujuan hidup orang kristen). Allah mempercayakan kepada manusia tugas dan tanggung jawab untuk memperbanyak turunan, memenuhi dan menaklukan bumi, serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta segala binatang yang merayap di bumi.
Dalam Kejadian 2:15 juga dikatakan bahwa Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut, dengan kata lain Allah memberi mandat kepada manusia untuk mengusahakan serta memelihara alam semesta.
- Manusia adalah makhluk sosial
Dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak baik bagi manusia untuk seorang diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang sepadan dengannya. Sebelum Hawa diciptakan, telah banyak ciptaan Tuhan yang lain, seperti hewan dan tumbuhan yang menemani Adam, namun semuanya tidak sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya.
- Kebebasan dan keterbatasan Manusia
Seperti telah disebutkan sebelumnya, manusia merupakan mandataris Allah. Dalam Kejadian 1:28 dan Kejadian 2:15 dikatakan Tuhan memerintahkan manusi untuk beranak cucu, memenuhi dan menaklukan bumi, menguasai alam semesta, mengusahakan serta juga memeliharanya. Namun manusia juga diberi kebebasan untuk mengikuti perintah Allah atau tidak.
Untuk memilih yang baik dan yang jahat. Tapi tentu saja kebebasan tersebut memiliki batasan, sehingga Allah menghukum Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam dosa. Dalam perjanjian Baru, pada kitab Yohanes 8:36, dinyatakan bahwa manusia bisa mendapatkan kebebasan yang sepenuhnya yaitu di dalam Anak-Nya (baca: makna kebangkitan Yesus).
Demikian artikel mengenai pandangan kristen tentang hakika manusia ini. Hakikat manusia dalam pandangan iman kristen berpijak pada Alkitab, khususnya kejadian 1:26-27 dan Kejadian 2:15. Terdapat 5 hakikat manusia yang dinyatakan dalam Alkitab, yaitu: manusia dibentuk dan diciptakan oleh Allah, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, manusia adalah mandataris Allah, manusia adalah serta makhluk sosial, kebebasan dan keterbatasan manusia.