6 Simbol Liturgi dalam Ajaran Agama Kristen

Simbol merupakan istilah yang berasal dari kata Yunani, yaitu symbolon yang berarti tanda pengenal. Tanda pengenal ini menyatakan makna lain di luar simbol itu sendiri. Gereja-gereja memanfaatkan simbol sebagai sarana untuk mengungkapkan sesuatu tentang Tuhan. Ada berbagai macam simbol yang digunakan dalam agama Kristen. Namun, dalam artikel kali ini kami akan membatasi pembahasan hanya seputar simbol dalam liturgi. Berikut adalah simbol-simbol dalam liturgi, diantaranya :

  1. Tanda Salib

Tanda salib merupakan simbol yang sangat identik dengan agama Kristen. Bagi umat Katolik, tanda salib tidak hanya digunakan dalam liturgi gereja, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sebelum dan sesudah berdoa, pada acara sakramen Katolik, dan lain sebagainya.

Tanda salib merupakan lambang kemenangan Kristus dalam mengalahkan maut, serta mengingatkan kita akan betapa besarnya kasih Yesus sehingga Ia rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus manusia.

Tanda salib Katolik biasanya digunakan ketika :

  • Memasuki gereja – umat menandai diri dengan air suci yang ada di samping pintu gereja sebagai tanda pembabtisan.
  • Mengawali dan mengakhiri perayaan ekaristi
  • Menerima sakramen tobat – umat akan menerima percikan air suci dan menandai diri dengan tanda salib sebagai lambang bahwa dia adalah anak Allah dan telah menerima janji babtis.
  • Memulai bacaan Injil – umat Katolik akan membuat tanda salib pada dahi, mulut, dan dada.
  • Menerima berkat pengutusan.
  1. Lilin

Lilin biasanya digunakan ketika perayaan ibadah Natal atau Paskah. Secara umum, lilin dimaknai sebagai sumber kehidupan yang akan mengingatkan umat Kristiani akan panggilan untuk menjadi garam dan terang dunia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu visi orang Kristen adalah menjadi terang yang mampu menerangi kegelapan.

Selain itu, lilin juga berfungsi untuk memberi kehangatan. Sama halnya dengan orang Kristen yang harus memiliki prinsip kasih tentang Alkitab sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menerapkan hukum kasih dalam Alkitab yang kedua dan memberikan cinta kasih kepada sesama.

Walau demikian, lilin tidak dapat berfungsi tanpa adanya api, seperti manusia yang tidak akan mampu menjadi penerang dan memberikan kasih yang tulus tanpa adanya Roh Kudus.

  1. Merpati

Merpati merupakan lambang kehadiran Roh Kudus bagi umat Kristiani. Merpati mengingatkan kita akan pembabtisan Yesus oleh Yohanes Pembabtis yang ada dalam Matius 3:16. Selain itu, merpati juga sering digunakan sebagai simbol cinta kasih karena sifat-sifatnya yaitu ketulusan, kelemahlembutan, tidak menuntut balas, tidak menyakiti, dan selalu berdamai.

  1. Minyak

Dalam Perjanjian Lama, minyak merupakan simbol berkat yang diberi otoritas oleh Allah untuk mentasbihkan raja atau menyucikan alat-alat dalam kemah suci. Selain itu, minyak juga merupakan lambang kesembuhan dari dosa dan penyakit.

Pada praktiknya sekarang, minyak sering digunakan dalam acara sakramen di gereja-gereja. Dan berikut adalah beberapa jenis minyak yang digunakan ketika acara sakramen dalam gereja Katolik, diantaranya:

  • Minyak Babtis

Minyak yang digunakan ketika pembabtisan adalah minyak Oleum Catechumenorum. Minyak ini melambangkan penyembuhan umat dari dosa asal serta lambang pemberian kekuatan kepada manusia agar dapat menjalani hidup sebagai seorang Katolik sejati.

  • Minyak Krisma

Penerima sakramen Krisma akan menerima pengurapan minyak Sanctum Chrisma. Pemberian minyak ini sebagai lambang bahwa penerima sakramen akan diberikan rahmat Roh Kudus yang melengkapi rahmat babtis.

  • Minyak Pengurapan Orang Sakit

Minyak Oleum Infirmorum diberikan untuk mengurapi orang sakit. Penggunaan minyak sebagai lambang penyembuhan ini berdasarkan kisah Alkitab pada Perjanjian Baru. Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai sejarah sakramen pengurapan orang sakit dalam artikel asal-usul sakramen pengurapan orang sakit.

  1. Roti dan Anggur

Dalam perayaan ekaristi atau perjamuan kudus, umat Kristiani akan bersama-sama memakan roti dan anggur. Dalam agama Katolik, perayaan ini rutin dilakukan setiap minggu. Sedangkan dalam agama Protestan perjamuan kudus hanya dilakukan pada minggu tertentu. Misalkan satu bulan satu kali pada akhir atau awal bulan. Pada dasarnya, ekaristi memiliki makna yang sama dengan perjamuan kudus.


Karena perayaan ekaristi maupun perjamuan didasarkan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya untuk mengadakan peringatan akan Dia dan Ia meminta mereka untuk menjadikan roti dan anggur sebagai peringatan akan Dia. Sehingga, makna roti dan anggur dalam agama Katolik maupun Protestan juga sama. Roti melambangkan tubuh Yesus dan anggur melambangkan darah Yesus. Walau demikian, baik Katolik dan Protestan tidak hanya memandang roti dan anggur hanya sekadar lambang. Kedua agama tersebut percaya dan mengimani bahwa roti dan anggur merupakan tubuh dan darah Yesus yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan, memulihkan, dan memberikan keselamatan.

  1. Air Suci

Pada gereja Katolik, biasanya telah ditempatkan bejana-bejana yang berisi air suci di dekat pintu masuk gereja. Penggunaan air suci ini berhubungan dengan proses pentahiran atau pembersihan diri. Menurut Kitab Imamat, pentahiran ini digunakan untuk menghapus kenajisan tertentu, misalkan setelah menyentuh jenazah, haid, dan lain sebagainya. Selain didasarkan oleh Kitab Imamat, ada beberapa alasan mengapa agama Katolik menggunakan air suci.

Pertama, sebagai tanda sesal atas dosa. Penyesalan atas dosa dilambangkan dengan pembersihan diri dengan air suci, seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 51. Selain itu, Yohanes pembabtis juga memanggil semua orang untuk menyucikan diri dan bertobat dengan membersihkan diri dengan air. Dan dalam gereja Katolik sendiri, acara pembersihan diri dengan air suci masuk ke dalam acara misa saat ritus tobat. Alasan kedua dalam penggunaan air suci adalah sebagai perlindungan dari yang jahat. Dan yang terakhir yaitu sebagai peringatan akan pembabtisan.

Sekian artikel mengenai simbol-simbol liturgi. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru kepada pembaca. Terima kasih.