Ada begitu banyak tokoh di dalam Alkitab yang patut untuk diteladani. Salah satunya adalah keteladanan Musa dalam Alkitab. Musa dikenal sebagai orang yang memimpin bangsa Israel keluar dari bangsa Mesir. Ia yang memimpin bangsa Israel selama 40 tahun berada di padang gurun. Musa menjadi tokoh Alkitab yang terkenal dengan kisah masa mudanya yang menarik.
Nama Musa merupakan nama tokoh Alkitab dari Perjanjian Lama yang paling banyak disebutkan di Perjanjian Baru yaitu sebanyak 80 kali. Namun, terdapat empat cara penulisan nama Musa yang berbeda-beda. Nama Musa sebanyak 73 kali dituliskan dengan Μωσης (Moses) atau Μωσευς (Moseus) pada kitab Injil, Kisah Para Rasul, Yudas, dan Wahyu. Nama Musa juga dituliskan sebanyak 4 kali dengan Μωυσευς (Mouseus) seperti pada Kisah Para Rasul 15:1 dan 5, 2 Timotius 3:8, dan Ibrani 9:19. Sisanya, nama Musa dituliskan dengan Μωυσης (Mouses) seperti pada Kisah Para Rasul 6:14, 7:35, dan 37.
Kehidupan Musa
Berikut garis besar kehidupan Musa mulai dari kelahirannya hingga meninggalnya.
- Musa lahir dan disembunyikan
Keluaran 1:16 “Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.”
Ayah Musa adalah Amram bin Kehat bin Lewi, anak Yakub bin Ishak. Musa memiliki kakak laki-laki Harun dan kakak perempuan Miryam. Ketika Musa dilahirkan, bangsa Israel sedang berada dalam penindasan oleh bangsa Mesir (Keluaran 1). Karena banyaknya bangsa Israel, Raja Mesir memerintahkan untuk membunuh anak laki-laki dari bangsa Israel ketika lahir.
Namun, ketika dilihat bahwa Musa elok rupanya, ia disembunyikan selama tiga bulan. Tentu persembunyian ini sulit untuk dilakukan lebih lama lagi. Akhirnya, Musa diletakkan di dalam peti dan diletakkan di tengah teberau di tepi sungai Nil. Miryam mengamati pergerakan adiknya itu dari kejauhan.
- Musa diselamatkan dan diangkat menjadi anak dari puteri Firaun
Keluaran 2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihalah ia kepadanya dan berkata: “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Keluaran 2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: “Karena aku telah menariknya dari air.”
Puteri Firaun diceritakan datang untuk mandi di sungai Nil. Ketika ia melihat peti, ia meminta hambanya perempuan untuk mengambilkan peti tersebut. Puteri Firaun melihat bayi Musa dan tergeraklah belas kasihannya. Ia pun memanggil seorang perempuan Ibrani untuk menyusukan Musa dan perempuan tersebut adalah ibunya Musa. Ketika akhirnya Musa sudah besar, Musa pun diangkat menjadi anak dari puteri Firaun. Puteri Firaun pun menyatakan arti nama Musa dalam Alkitab. Dengan ini, Musa menjalani kehidupannya sebagai orang Mesir.
- Musa membunuh seorang Mesir lalu melarikan diri
Keluaran 2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keluaran 2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
Musa mendapati orang Mesir menindas orang Ibrani. Hal ini membuat Musa resah sehingga Musa akhirnya memilih untuk membunuh orang Mesir tersebut. Namun, tindakannya ini ternyata diketahui oleh orang lain dan membuat Musa takut. Akhirnya Musa melarikan diri ke Midian dan tinggal di rumah Rehuel setelah membantu anaknya. Dari sinilah, Musa mulai menjalani kehidupannya sebagai orang Ibrani.
- Musa menikah dengan Rehuellah Zipora, anak Rehuel, dan memiliki anak
Keluaran 2:21-22 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa. Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya: “Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing.” Keluaran 18:3-4 dan kedua anak laki-laki Zipora; yang seorang bernama Gersom, sebab kata Musa: “Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing,” dan yang seorang lagi bernama Eliezer, sebab katanya: “Allah bapaku adalah penolongku dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun.”
Musa akhirnya menikah dengan Rehuellah Zipora, anak Rehuel. Keduanya memiliki anak bernama Gersom. Selain Gersom, selanjutnya diketahui Musa juga memiliki anak bernama Eliezer.
- Musa diutus oleh Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir
Keluaran 3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel keluar dari Mesir.”
Allah memilih Musa untuk menjadi pemimpin bagi bangsa Israel keluar dari Mesir. Awalnya, Musa ragu dengan ketidakcakapannya. Namun, Allah terus meyakinkan Musa dan juga menyertakan Harun, kakak laki-laki Musa, dalam hal ini. Diperkirakan, Musa diangkat menjadi nabi orang Israel pada 1450 SM. Selanjutnya, bersama dengan Harun, Musa memberikan peringatan kepada Firaun melalui kesepuluh tulah. Tulah-tulah tersebut adalah air menjadi darah, katak, nyamuk, lalat pikat, penyakit sampar pada ternak, barah, hujan es, belalang, gelap gulita, dan anak sulung mati. Akhirnya, orang Israel dapat terlepas dari penindasan bangsa Mesir.
- Musa membelah dua Laut Teberau
Keluaran 14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Meski telah lepas, bangsa Mesir masih berusaha mengejar kembali bangsa Israel. Puncak ketakutan bangsa Israel datang ketika mereka berada di antara kumpulan tentara Mesir dan Laut Teberau. Di sinilah Tuhan menunjukkan kuasa-Nya melalui Musa dengan membelah dua Laut Teberau agar orang Israel dapat melewati laut tersebut. Ketika orang Israel sudah lewat dan orang Mesir berusaha mengejar, Laut Teberau kembali menjadi satu bagian.
- Musa menyampaikan Hukum Taurat
Keluaran 24:12 TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.”
Allah menampakkan diri kepada Musa di Gunung Sinai untuk menyampaikan kesepuluh firman yang selanjutnya kita kenal sebagai Hukum Taurat. Terdapat perbedaan Hukum Taurat dan Injil. Salah satu dari kesepuluh firman ini berbicara tentang kekudusan hari Sabat yang kemudian didukung dengan ayat Alkitab tentang hari Sabat.
- Musa berbuat dosa
Bilangan 20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” Bilangan 20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”
Bangsa Israel memang dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Musa merasa lelah dengan banyaknya gerutu dan keluhan dari bangsa Israel. Namun, Musa lupa bahwa mereka memiliki Allah yang tidak akan meninggalkan mereka. Padahal, orang Kristen seharusnya memiliki iman dalam pengharapan seperti yang tertulis pada ayat Alkitab tentang kepercayaan. Musa lebih memilih untuk mengandalkan dirinya sendiri. Musa berkata-kata seakan-akan ia lah yang memberikan air dari bukit batu dan bukannya Allah. Hal ini tidak dianggap baik oleh Allah. Akhirnya, Allah memutuskan untuk tidak membiarkan Musa membawa bangsa Israel sampai ke tanah perjanjian.
- Musa meninggal dan digantikan oleh Yosua
Ulangan 34:7 Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.
Musa akhirnya wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo). Ia wafat kurang lebih satu bulan sebelum akhirnya bangsa Israel masuk ke Kanaan. Ini berarti kurang lebih Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir selama 40 tahun. Kepemimpinan Musa akhirnya digantikan oleh Yosua. Yosua sudah diutus sebelum Musa meninggal.
Arti Nama Musa
Keluaran 2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: “Karena aku telah menariknya dari air.”
Berikut pendapat-pendapat tentang arti nama Musa dalam Alkitab.
- Sesuai dengan Keluaran 2:10, nama Musa memiliki arti ‘diangkat dari air’. Hal ini sesuai dengan bagaimana puteri Firaun mengangkat Musa dari sungai Nil.
- Umumnya, nama Musa ini diartikan dalam bentuk pasif yaitu ‘ditarik keluar’. Ini memiliki makna seperti orang-orang yang dikuduskan.
- Namun, ada beberapa pihak yang menganggap nama Musa ini dalam bentuk aktif yaitu ‘menarik keluar’. Ini menjadi alasan mengapa beberapa orang dahulu menganggap Musa sebagai sang Juruselamat. Musa dianggap akan menggenapi janji keselamatan dalam Alkitab.
- Seorang sejarawan Yahudi-Romawi dari abad ke-1 M, yaitu Flarius Yosefus, menjabarkan arti nama Musa dalam Alkitab ini. Nama Musa atau Moses diambil dari penamaan bangsa Mesir. ‘Mo’ memiliki arti air dan ‘Uses’ memiliki arti menolong atau menyelamatkan.
- Nama Musa atau Moses ini juga dianggap berasal dari kata Mesir Kuno ‘ms—‘. Kata ini memiliki arti lahir/anak/pemberian. Kata ini biasa dipakai bersama dengan nama dewa misalnya seperti Rameses yang berarti pemberian dewa. Dalam hal ini, arti nama Musa dalam Alkitab tidak melibatkan nama dewa seorangpun.
- Segala bahasan ini menyimpulkan bahwa memang benar nama Musa diberikan oleh puteri Firaun, orang Mesir.
- Dalam bahasa Ibrani, Musa memiliki arti ‘menyampaikan’. Jika disesuaikan dengan kisah Musa, arti nama ini pun sesuai.
Itulah arti nama Musa dalam Alkitab. Mungkin masih terdapat perdebatan antara arti dalam bahasa Ibrani atau Mesir yang lebih sesuai untuk kisah Musa. Namun, yang pasti terdapat banyak hal yang patut kita teladani dari Musa. Mari kita teladani karakter Musa dalam Alkitab yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan meneladani Musa, kiranya kita dapat semakin bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus. Tuhan memberkati.