Tergenapinya 3 Janji Keselamatan Dalam Alkitab Melalui Diri Yesus

Bagi orang percaya pokok dari pembahasan janji keselamatan dalam alkitab telah banyak diterima dalam setiap kesempatan hidup ini. Ketika diri kita menyerahkan diri untuk menerima dan mengakui bahwa Tuhanlah juru selamat serta di baptis atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus hidup ini bukan lagi milik kita sendiri namun milik Tuhan.

Janji keselamatan merupakan salah satu injil utama yang harus manusia sebar luaskan ke penjuru dunia sebagai misi karena ketika Tuhan Yesus naik ke surga Ia telah berpesan pada orang-orang yang mengikutinya kala itu untuk menyebarkan firman Tuhan dan Janji keselamatannya ke seluruh bagian dunia agar mereka boleh memperoleh keselamatan yang berasal dari Tuhan Yesus itu sendiri.

Keselamatan dalam Alkitab

Tugas orang percaya tidak sampai situ saja dan berhenti ketika injil keselamatan telah diberitakan, selanjutnya orang percaya juga harus menyebarkan dan membertikan injil kerajaan kepada manusia yang telah beroleh selamat, tentunya dalam perkara ini kita membutuhkan tujuan karunia roh kudus. Janji keselamatan dalam alkitab dapat dengan mudah dipahami apabila memerhatikan beberapa hal berikut seperti :

  1. Yesus Kristus adalah keselamatan

Janji keselamatan dalam alkitab dapat kita lihat sejak awal pada perjanjian lama sebelum Tuhan Yesus lahir di dunia. Sejak lama bahkan telah dinubuatkan bahwa kelak akan datang juruselamat atas manusia yang mana lahir dari anak dara yang berasal dari keturunan orang pilihan Allah.

Jika kita menggambarkan sisilah keturunan Maria dan Yusuf maka akan di temukan satu sumber yang sama yakni orang yang merupakan pilihan Allah kala perjanjian lama berlangsung. Sejak lama Allah rindu untuk bersatu kembali dengan manusia ciptaannya, sejak dulu telah banyak orang yang dipanggil olehNya keluar dari dosa dan tidak sedikit pula yang gagal karena tidak sesuai dengan apa yang Allah inginkan.

Sehingga ketika memasuki perjanjian baru tergenapilah nubuat yang telah lama ada tersebut melalui diri Yesus Kristus sang juruselamat, disini kita perlu kembali mengingat dan mengetahui lebih dalam makna kelahiran Yesus Kristus. Allah mengorbankan anaknya yang tunggal untuk menjadi sama dengan manusia, semuanya ini tidak lain untuk memenangkan manusia dari ikatan dosa yang menyebabkan kita jauh dari Allah serta tergenapinya janji Tuhan bagi orang percaya.

  1. Yesus Kristus digambarkan sebagai domba paskah

Bangsa Isreel sejak lama telah melakukan beberapa ketetapan yang bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Allah dan salag satunya adalah dengan memberikan korban bakaran berupa domba sulung. Ketika Tuhan Yesus hendak di salib dalam alkitab dijelaskan bahwa Tuhan bersama-sama dengan murid-muridnya mengadakan perjamuan yang terakhir kalinya sebelum Tuhan di Salib.

Tuhan Yesus yang di salib melambangkan persembahan paskah yang sejati mengantikan bakaran domba sulung. Tuhan Yesus dalam wujud sebagai manusia dan karakter Kristus yang ada padaNya merupakan persembahan yang sejati, harum dan paling sempurna dihadapan Allah.

Yesus menggantikan posisi manusia berdosa padahal Ia sendiri tidaklah berdosa, sungguh besar kasihNya kepada kita manusia yang banyak cela ini. Darah yang Ia curahkan diatas kayu salib melambangkan bahwa manusia yang berdosa telah di suci bersihkan dari dosa yang mengikat sehingga manusia boleh beroleh hidup selamat di dalam Ia. Darah merupakan harga mahal yang harus di bayar oleh manusia yang jatuh ke dalam dosa tapi Tuhan Yesus mau agar manusia yang dikasihinya tidak binasa bersama-sama dengan iblis.


  1. Tidak ada jalan lain menuju Bapa jika tidak melalui Yesus Kristus

Janji keselamatan dalam alkitab dapat dilihat dalam kitab Yohanes 3:16 menjelaskan bahwa Yesus lah satu-satunya jalan yang tersedia menuju kebenaran dan hidup serta tidak ada seorangpun manusia yang dapat pada Bapa kalau tidak melalui Dia. Disini ditekankan dengan jelas jika Tuhan Yesuslah juruselamat yang dapat mendamaikan dan mendatangkan manusia ke hadapan Allah dan tidak ada jalan lainnya kecuali Dia. Tuhan Yesus sebagai korban penebusan telah rela dan menyerahkan diri untuk meminum cawan murka Allah terhadap manusia atas dosa-dosa, Yesus sebagai manusia tentunya memiliki rasa takut yang luar biasa karena nyawa dan tubuhnya akan di siksa selama proses penyaliban Kristus yang akan di hadapinya namun karena kasihNya yang begitu besar terhadap kita Ia merelakan itu semua tergenapi dan terjadi pada diriNya.

Janji keselamatan dalam alkitab telah ada bahkan lama sebelum Tuhan Yesus ada di dunia ini mengambil rupa manusia. Ketika manusia pertama kali jatuh ke dalam dosa Allah tidak semata-mata langsung meninggalkannya begitu saja, Allah memiliki sebuah rencana yang besar untuk mendapatkan manusia kembali dari jeratan si iblis dan cara hidup gereja modern yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan Yesus merupakan janji keselamatan dalam alkitab yang telah tergenapi dan merupakan keselamatan yang sempurna, keselamatan yang diberikanNya tidak hanya dapat diterima oleh satu orang saja namun semua manusia memiliki kedudukan yang sama dalam menerima keselamatan ini.


Dengan keteladanan Yesus Kristus melalui kematianNya diatas kayu salib dapat diibaratkan dengan satu buat biji gandum yang jatuh ke tanah lalu mati yang mana kemudian dapat tumbuh dan menghasilkan lebih banyak biji gandum lainnya. Tuhan Yesus memberikan hayatnya kepada kita orang percaya sebagai sebuah makanan dan suplaian hidup yang selalu mencukupkan. Janji keselamatan dalam Alkitab tidak akan pernah tergenapi apabila Allah tidak menyerahkan anakNya yang tunggal untuk menjadi sama dengan manusia dan mati menggantikan kita orang berdosa.

Segala pengetahuan dan kebaikan yang ada pada diri manusia tidak dapat membuat kita beroleh keselamatan yang sejati, keselamatan yang sejati hanya dapat diperoleh dalam kristus dan oleh kristus. Siding pemecahan roti yang biasa kita lakukan mengingatkan bagaimana tubuh kristus dipecah-pecahkan dan dibagikan kepada banyak orang dalam bentuk roti tak beragi serta anggur yang melambangkan darah Kristus yang telah dimateraikan yang mana telah mendamaikan manusia dari cawan murka Allah. Pengetahuan dan kemampuan manusia boleh terbatas, asal memiliki hati yang rindu dan selalu ingin menuntut agar selalu dekat dengan Tuhan iman kita tentunya akan terus diberikan suplaian dan hayat yang diterima sekiaranya meluap-luap dan dapat disalurkan kepada orang lainnya.