Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Secara ekstrim, hedonisme dapat kita temukan misalnya pada orang yang kecanduan minum minuman keras.
Namun, hedonisme juga dapat muncul dalam hal-hal sepele. Misalnya, tidak dapat menahan keinginan berbelanja barang yang kita sukai walaupun sebenarnya kita tidak membutuhkannya, atau membeli makanan yang kita sukai walaupun harganya mahal sementara kita sedang berusaha mengurangi pengeluaran kita. Hal-hal seperti ini, apalagi yang terdengar sepele, dapat terjadi pada siapapun, termasuk umat Kristen.
Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan mencari tahu bagaimana pandangan Kristen tentang hedonisme melalui ayat-ayat di Alkitab.
1. Galatia 5:19-21a
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.”
Pada dasarnya, perbuatan yang bersifat hedon dilakukan untuk menuruti keinginan tubuh atau daging kita. Ayat di atas memberikan contoh-contoh keinginan tersebut (baca juga: Contoh Perbuatan Dosa Dalam Kristen).
2. Amsal 21:17 & Yesaya 5:11-12
“Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.”
Amsal 21:17
“Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur! Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.”
Yesaya 5:11-12
Kedua ayat di atas mencontohkan keinginan daging sebagai kegemaran akan anggur dan bersenang-senang dalam pesta dengan perjamuan dan musik. Dari ayat-ayat tersebut kita ketahui bahwa semata-mata menuruti keinginan daging tidaklah baik. Hal ini bukan berarti bahwa pesta, musik, anggur secara sendirinya tidak diperbolehkan sama sekali, namun murni mengutamakan pemenuhan keinginan daging tanpa melakukan tanggung jawab itulah yang tidak diperkenankan oleh Tuhan (baca juga: Ayat Alkitab Tentang Tanggung Jawab).
3. Roma 7:18-20
“Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.”
Dalam ayat ini kita dapati bahwa Rasul Paulus memaklumi bahwa sebagai manusia, kita, termasuk Rasul Paulus sendiri, telah jatuh dalam dosa karena ketidakpatuhan Adam (Rm. 5:19a) sehingga walaupun kita tahu keinginan-keinginan kita terkadang tidak seharusnya diikuti, ada kalanya kita kalah dalam usaha melawannya. Sebaliknya, hal baik yang ingin kita lakukan justru tidak kita lakukan dan kedagingan yang ingin kita hindarilah yang justru kita lakukan.
4. Galatia 5:16-18
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.”
Rasul Paulus dalam suratnya untuk umat Kristen di Galatia mengingatkan agar mereka tidak menuruti keinginan daging, yaitu dengan cara hidup dengan pimpinan Roh Kudus. Tidak seperti daging kita, Roh Kudus memiliki keinginan yang baik dan berkenan pada Tuhan sehingga jika kita hidup dengan mengandalkan pimpinan Roh Kudus secara bersamaan kita juga dapat menjauhkan diri dari keinginan daging.
5. Roma 6:14
“Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.“
Dalam Galatia 5:16-18 yang kita kutip sebelumnya, Rasul Paulus mengatakan bahwa jika kita hidup dipimpin oleh Roh maka kita tidak hidup di bawah hukum Taurat. Dengan kata lain, Rasul Paulus mengatakan bahwa walaupun hukum Taurat itu sendiri memang kudus, benar, dan baik (Rm. 7:12), jika kita hidup dengan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi keinginan daging dan menuruti perintah dalam hukum Taurat, suatu saat kita tetap akan gagal karena sifat natural daging kita yang berada dalam dosa. Sebaliknya, haruslah kita hidup di bawah kasih karunia agar kita tidak berada di bawah kuasa dosa yang mendorong kita untuk menuruti daging atau bersifat hedon.
6. 2 Petrus 1:2
“Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.”
Ayat terakhir yang kita kutip kali ini mungkin biasanya kita lewatkan begitu saja karena berupa salam yang sering Rasul Paulus ucapkan dalam surat-suratnya. Namun sebenarnya, dari salam ini dapat kita ambil pengetahuan yang berharga, yaitu bahwa kasih karunia dan damai sejahtera dalam hidup kita dapat kita peroleh mengenai pengenalan akan Yesus. Berkaitan dengan poin sebelumnya, hidup di bawah kasih karunia dan dengan pimpinan Roh Kudus dengan demikian akan kita peroleh juga dengan mengenal Yesus Kristus.
Demikianlah pembahasan mengenai ayat-ayat Alkitab tentang hedonisme. Hendaknya dalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa mengandalkan Kristus sehingga kita dapat semakin peka dengan pimpinan Roh Kudus dan dapat menjauhi hedonisme.