Siapa yang tidak kenal dengan Bunda Teresa, seorang biarawati yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk melayani orang termiskin dari orang miskin di India. Ia merawat para tunawisma dan orang-orang terbuang yang dibiarkan mati di pinggir jalan, memberi mereka cinta dan martabat manusia sesaat sebelum ajal menjemput. Ia adalah contoh nyata garam dan terang dunia. Kasih yang dibagikannya adalah garam yang memberi rasa dalam hidung orang-orang terlantar yang dilayaninya. Karyanya adalah terang yang menghapus kepedihan dalam hati orang yang dilayaninya, serta mengajak banyak orang melihat penderitaan orang lain, dan mulai ikut perduli untuk membantu sesama.
Pada Matius 5:13-14 dituliskan bahwa dalam kotbah-Nya di bukit, Tuhan Yesus megatakan bahwa kita adalah garam dan terang dunia. Ketika garam menjadi tawar, maka tidak ada gunanya lagi selain diinjak dan dibuang. Sebagai terang kita menyinari kegelapa, membuat orang dapat melihat dengan jelas. Namun dilain pihak apa yang kita lakukan juga dilihat banyak orang, sebab pelita tidak akan disimpan di tempat yang tersembunyi. Lalu apakah tugas orang kristen sebagai garam dan terang dunia? Berikut ini akan kami paparkan contoh prilaku sebagai terang dan garam dunia.
1. Membawa Pengaruh
Seperti yang kita ketahui, garam berfungsi sebagai pemebri rasa pada masakan. Terbayang bagaimana rasa syur sop tanpa garam, tentu rasanya akan hambar. Cukup diberi sedikit garam saya, sepanci kuah sop yang tadinya hambar tersebut akan terasa lebih enak. Seperti itu juga kita sebagai orang kristen, keberadaan kita harus dapat memberi warna ditengah masyarakat (baca: makna garam dan terang dunia). Memberi ‘rasa’ yang baik, dengan menyalurkan kasih yang telah kita terima dari Allah kepada sesama dengan tulus.
Dalam menjalani kehidupan, sebagai garam dunia prilaku kita harus membawa pengaruh moral serta etika kristen yang baik dan benar – seturut dengan firman Allah, ditengah dunia yang penuh dengan dosa ini. Membuat orang yang berinteraksi dengan kita atau berada disekitar kita merasa damai, membuat mereka tersenyum bahagia, bukan membawa pertentangan. Menjadi pembawa damai ditengah carut marut dunia yang terkadang kejam.
2. Penjaga Norma-Norma dan Nilai-Nilai Kebenaran
Selain sebagai pemberi rasa, garam juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Misalnya untuk mengawetkan ikan (ikan asin) atau bahan makanan lain (asinan). Garam dapat mencegah kebusukan, sehingga makanan yang kita simpah tidak lekas rusak atau basi. Sama seperti fungsi garam diatas, sebagai garam dunia, kita prilaku kita harus mengikuti karakter Kristus. Menjadi teladan hidup dalam kebenaran menurut firman Allah. Kehadiran kita dapat menyapu hal-hal yang tidak benar, yang menyalahi moral dan etika. Misalnya korupsi atau kecurangan-kecurangan lainnya. Dengan demikian kita menjadi penjaga norma-norma serta nilai-nilai kebenaran.
3. Membuat Segala Sesuatu Menjadi Jelas
Terang menghapus kegelapan, membuat hal yang sebelumnya tak telihat menjadi terlihat dengan jelas. Sebagai terang dunia, kita harus dapat menunjukkan dengan jelas mengenai kebenaran firman Allah. Dengan cara berprilaku sesuai firman Allah, sehingga dengan melihatnya orang lain dapat mengetahui jalan hidup yang sesuai dengan perintah Allah. Di dunia yang penuh dosa, kita menjadi pembawa kabar kebenaran yang membuat segala sesuatu menjadi jelas, apakah benar/ sesuai dengan firman Tuhan atau salah. Tidak ada lagi daerah abu-abu.
Demikian artikel mengenai contoh prilaku sebagai terang dan garam dunia ini. terdapat tiga contoh prilaku yang dapat kita lakukan, yaitu membawa pengaruh, penjaga norma-norma dan nilai-nilai kebenaran, dan membuat segala sesuatu menjadi jelas. Anda juga bisa membaca artikel contoh etika kristen dalam kehidupan sehari-hari sebagai tambahan referansi bacaan anda. Semoga bermanfaat!