6 Gerakan Kristenisasi Dalam Penyebaran dan Penginjilannya di Indonesia

Kristenisasi adalah upaya untuk mengkristenkan seseorang atau banyak orang agar mereka memeluk agama Kristen. Kristenisasi bisa dilakukan oleh gereja, badan pekabaran Injil, maupun orang Kristen secara perorangan. Kristenisasi tidak hanya mencakup pengubahan status agama seseorang, melainkan juga usaha untuk mengubah adat dan pergaulan masyarakat agar sesuai dengan ajaran Kristen. Selain itu, kristenisasi tidak hanya ditujukan bagi mereka yang ateis atau yang belum memeluk agama, melainkan juga mereka yang telah memiliki agama tertentu. Pada jaman dahulu, kristenisasi banyak dilakukan oleh para zending dari Belanda.

Melakukan kristenisasi kepada seseorang dianggap sebagai tugas suci dalam agama Katolik karena itu artinya dia telah membuat seseorang kembali ke jalan yang benar. Atau dalam pengertian Kristen, mereka telah membawa kembali domba-domba yang tersesat kepada gembalanya. Misi dari Kritenisasi juga didasarkan oleh perintah Yesus Kristus dalam Matius 28:19 yang berbunyi, “Maka pergilah kamu, jadikan-lah  segala  bangsa  murid-Ku,  dan permandikanlah mereka atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Tujuan Kristenisasi

Kristenisasi pada umumnya digencarkan dalam lingkungan yang besar dengan sasaran yang besar pula. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan kelompok-kelompok kecil. Kristenisasi dalam lingkup internasional memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Hal ini merupakan hak asasi setiap orang untuk menyebarkan keyakinan yang menurutnya benar. Setiap orang dari setiap agama boleh melakukannya. Namun, tetap harus ada batasannya. Mereka wajib untuk menghargai keputusan setiap orang. Sehingga tidak muncul tindakan yang cenderung ke arah pemaksaan.

Istilah lain untuk kristenisasi adalah pekabaran Injil atau yang biasa disebut dengan penginjilan. Penginjilan adalah usaha untuk memperkenalkan Yesus Kristus kepada seseorang sehingga ia dapat berpaling dari dosa-dosanya, dan dengan kuasa Roh Kudus ia akan percaya kepada Allah melalui Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus, lalu taat kepada-Nya dan melakukan ajaran-Nya.

Sebelumnya telah disinggung mengenai tujuan kristenisasi, namun dalam sub-topik ini saya akan menjelaskan tiga tujuan utama dari kristenisasi, yaitu sebagai berikut :

  • Conversio gentilium

Conversio gentilium merupakan usaha untuk membuat orang-orang kafir berpaling dari dosa-dosanya dan bertobat. Ini merupakan tujuan pertama dari kristenisasi yang dapat terlaksana dan hasilnya terlihat nyata.

  • Plantatio ecclesiae

Tujuan kedua adalah untuk mengembangkan gereja, dimana pengertian Kitab Injil dapat diterima secara lahiriah.

  • Gloria et  manifestation  gratiae divinae

Kristenisasi juga bertujuan untuk menyatakan karunia-karunia ilahi. Khusus untuk pengikut calvinisme, tujuan ini merupakan tujuan yang terutama dan yang tertinggi.

Dasar-dasar Kristenisasi

Kristenisasi merupakan usaha untuk mengkristenkan atau memperkenalkan Kristen kepada semua orang. Dan usaha ini tidak didasarkan oleh kemauan sendiri, melainkan berlandaskan pada ayat-ayat Alkitab. Berikut beberapa ayat Alkitab yang merupakan dasar dari Kristenisasi :

  • Matius 28: 19-20

“Karena  itu  pergilah  jadikanlah semua bangsa menjadi murid-Ku dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan jadikanlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.  Dan  ketahuilah,  Aku menyertai kamu senantiasa kepada akhir zaman.”


  • Markus 16: 15

“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah ke seluruh dunia, berita-kanlah Injil kepada segala makhluk”.

  • Yohanes 20: 21

“Maka kata Yesus sekali lagi: ‘Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.’”

  • Lukas 24: 47-48

“Damai nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”

  • Kisah Para Rasul 1: 8

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau  Roh  Kudus  turun  ke  atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Bentuk gerakan Kristenisasi di Indonesia

Gerakan kristenisasi di Indonesia dilakukan oleh beberapa organisasi yang memang khusus difungsikan untuk menyebarkan agama Kristen. Contohnya adalah organisasi Kristen pada jaman penjajahan Belanda. Belanda berusaha untuk menyebarkan agama Protestan dengan mendatangkan para zending dari negara Belanda.  Beberapa tokoh zending yang ada di Indonesia pada saat itu adalah Dr. Nomensem, Hernius, dan Sebastian. Dan para zending inilah yang berjasa dalam penyebaran Protestan sehingga saat ini agama Kristen Protestan dikenal oleh masyarakat luas. Mereka membentuk banyak organisasi Kristen di berbagai daerah.


Dan inilah beberapa organisasi pada jaman penjajahan Belanda yang melakukan kristenisasi di berbagai daerah :

  • Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu sebuah organisasi yang bertugas untuk melakukan pekabaran Injil atau penginjilan untuk memperkenalkan dan menyebarkan agama Protestan;
  • Pembentukan organisasi gereja di Indonesia, seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). GPM merupakan sebuah organisasi yang berperan sebagai wadah untuk menampung penganut-penganut Protestan di Maluku.
  • Ordo Herlege Hart, sebuah organisasi yang memiliki bertanggungjawab atas masyarakat Kristen di Papua.
  • Societeit van het Goddelijk Woord, bertugas di daerah Timor dan Flores.
  • Kelompok Kapusin, memiliki cakupan wilayah di daerah Sumatera dan Kalimantan.
  • Sekolah-sekolah Kristen yang berperan dalam penyebaran agama Protestan.

Nah, itulah beberapa contoh gerakan kristenisasi di Indonesia pada jaman penjajahan. Pada saat ini banyak juga gerakan kristensasi di Indonesia. Bahkan, di beberapa sumber dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedua yang akan menjadi sasaran kristenisasi. Hal ini menimbulkan banyak kontroversi dan menjadi sebuah ancaman bagi penduduk yang beragama di non-Kristen. Mereka berusaha untuk mencegah pengaruh kristenisasi dengan memperingatkan umat supaya waspada akan kristenisasi. Hal ini membuat konotasi dari kristenisasi condong ke arah negatif.

Namun sebagai orang Kristen, mungkin kristensisasi bukan kata yang pas untuk menyebarkan atau memperkenalkan Yesus Kristus. Karena kalau kita melihat kondisi masyarakat sekarang, kata ini bisa menimbulkan ancaman, gesekan, dan bahkan bisa merusak hubungan yang baik. Namun, kita tetap bisa memperkenalkan Kristus dengan cara memiliki karakter Kristen sejati dan menerapkan hukum kasih dalam Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, mereka akan melihat Kristus dalam diri kita.

Mungkin sekian artikel mengenai gerakan kristensiasi di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Terima kasih.