9 Karakter Abraham Dalam Alkitab Sebagai Ajaran Kehidupan Kita

Abraham merupakan salah satu dari tokoh-tokoh alkitab yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Abraham dikenal sebagai bapa segala bangsa, dan dijadikan teladan atas kepercayaan dan kepatuhannya yang luar biasa terhadap Tuhan Allah. Abraham rela memberikan anaknya Ishak, sebagai korban bakaran bagi Allah. Namun Allah mengasihinya, sehingga memberikan domba jantan untuk menggantikan Ishak sebagai korban bakaran.

Allah berjanji kepada Abraham untuk membuat keturunannya sebanyak bintang di langit atau debu tanah. Begitu sangat banyaknya, hingga tak mungkin dapat dihitung oleh manusia. Banyak hal yang dapat kita teladani dari sosok Abraham, dan pada artikel kali ini kami akan memaparkan karakter Abraham dalam Alkitab sebagai referensi bacaan bagi anda.

1. Memiliki visi

Dalam kejadian 12: 1-4 dituliskan bahwa Allah memerintahkan Abraham untuk pergi dari tanah kelahirannnya, meninggalkan sanak saudaranya untuk pergi ke ‘tanah perjanjian’, dimana ia dan keturunannya akan diberkati oleh Allah Tritunggal. Abraham menaati perintah Tuhan, ia pergi keluar dari tanah kelahirannya menuju tanah perjanjian. Tanah perjanjian tersebut menjadi visi hidupnya. Abraham jugga mewariskan visi tersebut kepada keturunannya, dari Abraham ke Ishak anakanya, dari Ishak ke Yakub, kemudian kepada anak-anak Yakub dan seterusnnya. Hal tersebutlah membuat Israel bertahan melewati perbudakan di negri asing selama beberapa dekade lamanya.

2. Berani dan Yakin

Keberanian Abraham diceritakan dalam Kejadian 14, dimana ia menggerakkan sukunya untuk berperang melawan raja-raja yang kuat untuk menyelamatkan Lot, anak saudaranya. Ia hanya mebawa 318 orang bersamanya, untuk melawan musuhnya yang notabene sangat kuat. Namun Abraham berani, dan yakin akan kekuatan Allah yang bersama-Nya akan mujizat Tuhan. Dan terbukti ia diberkati Tuhan dan berhasil menyelamatkan anak saudaranya tersebut beserta harta bendanya, dan juga orang-orangnya.

3. Peduli

Kepedulian Abraham diperlihatkan ketika ia bersyafaat bagi Sodom dan Gomora, sebagaimana diceritakan dalam Kejadian 18:23-33. Ia berkali-kali memohon kepada Allah untuk tidak meluluh lantakkan Sodom dan Gomora (baca: manfaat berdoa bagi orang kristen). Meskipun mereka orang asing dan ia tidak tinggal disana atau terkait dengan mereka, ia memiliki kasih, kepedulian terhadap mereka.

Meskipun pada akhirnya Allah tetap menghancurkan Sodom dan Gomora, karena tidak menemukan 10 orang benar disana. Kepedulian Abraham juga diperlihatkan ketika ia mengundang orang asing yang lewat rumahnya, untuk datang ke rumahnya. Ia menghidangkan bagi mereka makanan terbaik yang ia punya, dan berlaku selayaknya tuan rumah yang baik.

4. Adil

Keadilan Abraham diceritakan dalam kejadian 14:20, dimana dikatakan bahwa Abraham memberikan persepuluhan dari semua hartanya. Kemudian saat istrinya Sara meninggal, ia meminta kepada orang-orang Het untuk memberikan sebidang tanah sebagai tempat pemakaman khusus milik keluarganya. Saat orang Het tersebut bersedia menyerahkan tanah yang dimintanya, ia memaksa membayar dengan harga yang sesuai, yaitu 400 syikal perak, meskipun orang Het tersebut hendak memberikan kepadanya secara cuma-cuma.

5. Rendah hati

Dalam Kejadian 18:27, Abraham menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan dan mengatakan bahwa ia adalah debu dan abu. Ia memiliki kerendahan hati, meskipun ia tahu bahwa Allah mengasihinya, dan mengganggapnya lebih dari sekedar debu dan abu (baca:  hukum kasih dalam Alkitab). Dalam Kejadian 23: 4-9 diceritakan saat ia meminta kuburan milik baginya untuk menguburkan istrinya kepada bani Het, Abraham meminta dengan sopan, bahkan bersujud kepada bani Het. Padahal orang bani Het mengganggap Abraham sebagai seorang raja agung.


6. Berkharisma

Kahrisma yang dimiliki Abraham tidak perlu dipertanyakan lagi, karna bahkan hingga saat ini, ribuan tahun setelah kematiannya, ia masih dijadikan sebagai teladan dan aspirasi bagi banyak orang (baca: jenis-jenis dosa dalam Alkitab.). Dengan kepemimpinannya, ia berhasil menjaga orang-orangnya saat keluar dari negrinya untuk menuju tanah yang dijanjikan Tuhan. Ia dipercaya dan hormati oleh hamba-hambanya, serta diberkati Allah sepanjang hidupnya.

7. Setia dan patuh kepada Allah

Abraham memiliki kesetiaan dan kepatuhan yang luar biasa terhadap perintah Allah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, dalam kejadian 12: 1-4, Allah memerintahkan Abraham untuk pergi dari negrinya dan sanak saudaranya untuk menuju tanah yang dijanjikan Tuhan (baca: tujuan hidup orang kristen). Abraham patuh melaksanakan perintah Allah.

Kesetiaan dan kepatuhan lain diperlihatkan Abraham dalam Kejadian 22. Allah mengujinya, dengan meminta Abraham untuk mengorbankan anaknya Ishak, anaknya satu-satunya dari Sara istrinya dan yang sangat dikasihinya. Sampai detik terakhir, abraham tetap setia dan patuh pada perintah Allah. Ia rela memberikan anaknya sebagai korban bakaran bagi Allah. Allah melihat kesetiaan Abraham dan memberikan domba jantan sebagai korban bakaran menggantikan Ishak. Kemudian Allah memberkati Abraham karna kesetiaanya tersebut.


8. Berani berbeda

Ketika keluar dari negrinya, Abraham beserta orang-orang yng mengikutinya secara otomatis menjadi orang asing. Ia menjadi berbeda, misalnya menjadi satu-satunya yang menyembah Allahdi tengah bangsa yang menyembah berhala. Namun ia tidak menyembunyikan kepercayaannya tersebut, ia berani tampil berbeda. Contoh lain adalah keramahannya terhadap orang asing. Pada zaman Abraham, orang-orang asing tidak diperlakukan dengan baik.

Bahkan dalam Kejadian 19:4-5 bahkan dikatakan di Sodom dan Gomora, orang asing di perlakukan sangat buruk. Namun Abraham dan juga saudaranya Lot berani berlaku berbeda, ia sangat ramah terhadap orang asing, bahkan melindungi mereka.

9. Percaya sepenuhnya kepada Allah

Kepercayaan Abraham yang sepenuhnya kepada Allah dapat dilihat dalam setiap langkah hidupnya. Ia percaya pada perkataan Allah mengenai tanah perjanjian yang belum pernah dilihatnya, sehingga ia patuh untuk keluar dari negrinya. Ia percaya bahwa Allah akan menyertainya sepanjang perjalanannya (baca: contoh wahyu dan iman).

Dalam Kejadian 15: 5-7 dikatakan bahwa Abraham percaya bahwa Allah akan memberikan keturunan baginya dari Sara istrinya, meski telah lanjut umurnya, dan itu mustahil dalam pemikiran manusia. Sehingga Allah memperhitungkan hal tersebut sebagai kebenaran. Kepercayaan Abraham yang paling besar terhadap janji Allah, diperlihatkan ketika ia bersedia menyerahkan anaknya sebagai korban bakaran bagi Allah.

Demikian beberapa ulasan dari adanya bentuk sifat dalam bentuk karakter abraham dalam ajaran alkitab yang bisa anda ketahui.