5 Larangan dalam Agama Protestan yang Harus di Taati

Sama seperti agama lainnya, dalam agama Kristen Protestan juga terdapat perintah yang memuat apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Pada dasarnya setiap perintah yang ditetapkan oleh Tuhan dibuat demi kebaikan manusia supaya selalu berada di jalur yang benar dan memiliki kehidupan yang damai dan sejahtera.

Dan dalam artikel ini akan dibahas secara khusus mengenai larangan dalam agama Protestan, yaitu sebagai berikut :

  1. Jangan ada allah lain selain Allah Bapa

Tentu kita sudah akrab dengan larangan ini. Perintah ini merupakan perintah pertama dalam Hukum Taurat yang menjadi pedoman dalam ibadat dan yang harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Apakah kita sudah yakin telah menempatkan Allah Bapa sebagai satu-satunya Allah dalam kehidupan kita? Sebenarnya, yang dimaksud allah lain tidak hanya hal-hal mistik seperti dewa, patung, atau gambaran allah lain di benak kita. Karena dengan perkembangan jaman, penyembahan semacam itu terasa kuno dan tidak sesuai dengan sikap hidup masyarakat yang mayoritas lebih menggunakan logika untuk menilai sesuatu.

Penyembahan kepada allah lain tanpa disadari telah kita lakukan ketika kita lebih mementingkan dan memercayai sesuatu daripada Allah Bapa. Misalnya, saat kita terlalu mencintai uang dan takut kehilangan harta. Kekuatiran ini sebenarnya dikarenakan kita terlalu yakin pada kemampuan diri sendiri dan merasa bahwa keberhasilan berada di tangan kita, sehingga kita tidak lagi percaya kepada rencana Allah. Penyembahan kepada Allah lain juga bisa disebabkan oleh pola pikir yang salah karena perubahan budaya yang semakin hari semakin mengaburkan kebenaran Allah.

Masih banyak bentuk-bentuk penyembahan allah lain yang secara tidak sadar mungkin telah kita lakukan. Maka dari itu, marilah kita renungkan perbuatan masing-masing, apakah ada sesuatu hal yang terlalu mendominasi dalam pikiran sehingga kita mengesampingkan hubungan kita dengan Allah Tritunggal? Kalau iya, minta maaf dengan Allah dan panggil Roh Kudus untuk kembali berkuasa atas diri kita.

  1. Jangan Membunuh

Banyak orang yang mungkin merasa sangat yakin bahwa mereka tidak pernah membunuh selama hidupnya. Namun, membunuh di sini tidak hanya membunuh secara fisik. Ada beberapa bentuk pembunuhan. Perbuatan dosa tidak hanya berlaku ketika berhasil membunuh seseorang, melainkan dosa sudah terjadi apabila kita memiliki niat untuk membunuh. Hal ini mungkin pernah kita lakukan ketika kita sangat membenci seseorang. Amarah mengontrol diri kita, sehingga secara tidak sadar kita ingin melenyapkan keberadaan seseorang. Maka dari itu dalam Matius 5:21-22 ditegaskan bahwa bukan dalam hal membunuh saja seseorang dihukum, melainkan juga ketika dia marah dengan saudaranya, mengatakan kafir, atau jahil kepada sesamanya. Dari ayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa segala hal yang berasal dari hati yang kotor akan mengakibatkan dosa.

Selain niat jahat dalam hati sebagai akar dari pembunuhan, ada lagi satu hal yang sering luput dari perhatian kita. Ternyata membunuh tidak hanya secara fisik, melainkan juga bisa secara mental. Nah, ini yang biasanya tidak kita pedulikan. Mungkin tanpa sadar kata-kata atau perbuatan kita di masa lalu telah menyakiti seseorang. Namun dia tidak bisa mengatakannya pada kita. Hingga akhirnya, kepahitan itu merubah kepribadian dan bahkan kehidupannya yang normal. Atau bisa juga, kita sendiri yang mengalami kepahitan dari orang lain. Itulah mengapa pepatah mengatakan bahwa lidah itu tajam.

Maka dari itu, pandai-pandailah mengontrol dan mengendalikan diri kita. Dan mengingat fenomena akhir-akhir ini, banyak sekali netizen yang suka meninggalkan komentar seenaknya. Mengkritik dan menghujat tanpa berpikir bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain. Kita tidak tahu bagaimana sifat dari orang yang menjadi objek kritikan tersebut, apakah dia sensitif atau tidak. Kalau dia sangat perasa, kemungkinan besar dia akan mengambil hati semua yang diterimanya dan akan mudah merasa buruk akan diri sendiri. Itulah mengapa ada banyak kejadian bunuh diri dikarenakan orang lain membunuh mental orang tersebut. Sebagai orang Kristen, tentu kita sudah tahu bagaimana cara mencegah tindakan-tindakan itu, yaitu dengan memiliki buah-buah Roh Kudus. Apabila kita memiliki kasih yang tulus dan pengendalian diri yang baik, maka kita akan mampu untuk menjaga sikap dan membawa kedamaian dimanapun kita berada.


  1. Jangan berniza

Perzinaan menurut Alkitab adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Allah sangat membenci perzinaan, sehingga pada jaman Israel, siapa saja yang berzina akan menerima hukuman mati menurut iman Kristen. Menurut Alkitab, apabila seorang wanita dan laki-laki telah disatukan dalam janji pernikahan Kristen dan telah melakukan hubungan seksual, maka ia telah menjadi satu daging dan tidak bisa dipisahkan dengan apapun juga. Hal tersebut karena Allah sangat menjunjung tinggi pernikahan, hubungan suami dan istri dalam Kristen layaknya ikatan tak terpisahkan antara Kristus dan umat-Nya.

Namun, pada jaman modern ini sepertinya kebudayaan telah mengaburkan kebenaran. Banyak orang yang menganggap bahwa perzinaan adalah hal yang wajar. Bahkan, banyak terjadi seks bebas karena adanya pandangan bahwa seks hanya sebatas pemenuhan kebutuhan jasmani. Dan di beberapa negara, survey menyatakan bahwa hubungan seks pertama kalinya rata-rata dilakukan ketika seseorang berusia lima belas tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat melenceng jauh dengan ajaran Kristen sehingga mereka meremehkan hubungan seksual.

Ternyata, perzinaan tidak hanya tindakan yang dilakukan secara fisik, melainkan juga bisa timbul dari pikiran manusia. Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengatakan bahwa siapa saja yang memandang perempuan dan menginginkannya sudah berbuat zina. Ini artinya bahwa siapa saja yang berimajinasi seks dengan orang lain yang bukan pasangannya sudah masuk dalam kategori zina.

Dalam Kristen, terdapat empat macam bentuk perzinaan. Pertama adalah hubungan fisik antara dua orang yang tidak terikat pernikahan. Kedua, ajakan berbuat zina kepada orang lain yang bukan pasangannya. Ketiga, berkata hal-hal yang menjurus ke arah zina atau cabul. Dan yang terakhir adalah perzinaan karena memikirkan atau berfantasi tentang hal-hal berbau seks seperti yang telah disinggung sebelumnya.

Mengapa Allah mengatur manusia sampai sedetail itu hingga melibatkan pikiran kita? Itu karena tubuh kita bukan milik kita sendiri, melainkan Bait Allah yang harus dipakai untuk memuliakan Allah. Pasti ada alasan kenapa Allah melarang kita untuk memikirkan seks, salah satunya karena kegiatan tersebut akan merusak otak.

Berdasarkan penelitian, pengaruh pornografi lebih kuat daripada narkoba, pornografi merusak lima syaraf otak sedangkan narkoba merusak tiga syaraf otak. Selain itu, pornografi juga membuat kecanduan dan mendorong seseorang untuk melakukan hubungan seksual secara fisik. Itulah mengapa ajaran Kristen melarang fantasi seksual supaya kita tidak terjerumus dalam lubang perzinahan.

  1. Jangan Mencuri

Dalam Alkitab, terdapat larangan untuk mencuri, namun tidak dijelaskan lebih lanjut dan tidak ada keterangan secara spesifik mencuri dalam hal apa. Sehingga, mencuri tidak hanya dipandang secara sempit yang hanya berupa mencuri harta atau benda.

Secara umum, mencuri adalah kegiatan yang dilakukan secara tersembunyi terutama dari mereka yang menjadi objek pencurian. Atau dengan kata lain, mencuri merupakan tindakan yang dilakukan secara tersembunyi untuk menguasai atau memiliki hak milik orang lain. Dan kepemilikian ini tidak hanya sebatas harta benda, melainkan juga bisa berupa waktu dan kekayaan intelektual orang lain.

Misalkan ketika sedang bekerja, kita datang terlambat dan pulang cepat. Hal ini merupakan salah satu bentuk pencurian waktu. Kita telah dibayar untuk bekerja selama beberapa jam per hari, namun kita tidak bekerja sepenuhnya pada jam tersebut. Itu berarti kita mengambil uang yang bukan hak kita. Salah satu bentuk pencurian ide terjadi ketika kita menggunakan karya atau jasa orang lain seakan-akan itu milik kita. Misalkan saat ujian kita mencontek teman. Dan hasilnya kita mendapat nilai yang bagus. Ini merupakan tindakan pencurian karena kita menerima apa yang sebenarnya bukan jerih payah kita.

Apabila tindakan-tindakan pencurian dalam lingkup kecil ini disepelekan, maka seseorang juga cenderung akan mudah meremehkan tindakan-tindakan yang lebih besar dan berdampak luas pula. Misalnya, korupsi. Oleh karena itu, agar kita tumbuh sesuai karakter Kristen sejati, kita harus mendisiplikan diri sejak dini untuk tidak mencuri, sekecil atau sesederhanapun itu. Sehingga secara tidak langsung, kebiasaan itu membentuk kepribadian kita yang anti mencuri dan tidak akan toleransi dengan apapun bentuk pencurian.

  1. Jangan Mengingini Hak Orang Lain

Tuhan melarang kita untuk tidak mengingini milik orang lain karena perasaan iri merupakan akar dari dosa yang lebih hebat. Dalam Yakobus 3:16 dikatakan bahwa dimana ada iri hati, maka di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Kemudian Yakobus 4:2 mengatakan bahwa iri hati akar dari pertikaian, perkelahian, bahkan pembunuhan.

Namun, ini bukan berarti bahwa segala keinginan kita merupakan dosa. Bukan demikian maksud dari larangan ini. Yang ditekankan adalah supaya kita tidak menginginkan apa yang jadi kepunyaan orang lain. Misalkan, kita ingin baju baru gara-gara teman punya baju baru. Atau kita ingin mobil karena tetangga punya mobil. Jelas di sini motivasi kita hanya karena ingin seperti tetangga. Niat inilah yang salah. Karena apabila kita tidak bisa mengendalikan diri, kita pasti akan terus menginginkan lebih karena kita tidak merasa puas. Ini sebabnya Tuhan memerintahkan kita supaya tidak perlu iri dengan orang lain.

Sekian artikel mengenai larangan dalam agama Kristen Protestan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.