Dalam gereja-gereja Kristen di dunia, dikenal dua metode babtis yang biasa digunakan yaitu babtis selam dan babtis percik. Namun, perbedaan keyakinan mengenai dua metode ini terkadang menjadi pertentangan bagi sesama umat Kristen. Masing-masing pihak menyatakan bahwa babtis yang mereka gunakan adalah metode yang paling benar dan mereka menggunakan argumentasi-argumentasi yang memperkuat pendapat mereka. Mereka yang menggunakan babtis selam mencontoh pembaptisan Yesus Kristus sebagai dasar yang menunjukkan bahwa babtis selamlah yang benar.
Selain itu, mereka juga menggunakan landasan pada etimologi kata babtis itu sendiri, yang berarti ditenggelamkan, dicelupkan, dan dibersihkan dengan air. Sedangkan untuk penganut metode babtisan percik, tidak banyak landasan teologis yang mereka gunakan untuk menguatkan argumentasi mereka. Kemungkinan besar adanya babtis percik diturunkan oleh tradisi gereja yang dipelihara hingga saat ini. Setelah mengenal gambaran umum mengenai babtis selam dan babtis percik, kita akan mengetahui perbedaan antara babtis selam dan babtis percik dalam artikel ini, berikut uraiannya :
- Pelaksanaan
Tentu saja, perbedaan antara babtis selam dan babtis percik yang dapat kita lihat dengan jelas adalah dalam hal pelaksanaan. Babtisan selam dilakukan dengan menyelamkan orang yang akan dibabtis ke dalam air selama tiga kali. Tiga kali di sini adalah simbol sakramen babtis sebagai lamanya Yesus dikuburkan yaitu selama tiga hari. Saat kita diselamkan, itu tandanya kita telah mati bersama Yesus Kristus. Dengan dicelupkan selama tiga kali, tentu saja kita akan diangkat sebanyak tiga kali pula. Saat kita diangkat melambangkan bahwa kita bangkit juga bersama Yesus mengalahkan maut.
Sedangkan babtis percik dilakukan dengan memercikkan air yang sudah diberkati ke dahi atau tubuh seseorang. Terdapat sumber yang mengatakan bahwa awal mula dilakukannya babtis percik adalah karena sulitnya mencari sumber air pada jaman dahulu. Maka dari itu, babtis percik dilakukan sebagai jalan alternatif. Semakin lama, babtis percik semakin sering digunakan dan bahkan sekarang menjadi tradisi di banyak gereja-gereja Kristen di dunia.
- Landasan
Beberapa yang percaya dengan metode babtis selam mengatakan bahwa babtis selam adalah babtis yang dimaksudkan Alkitab dan satu-satunya babtis yang menyelamatkan. Mereka menggunakan metode yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus saat dibabtiskan. Selain itu, mereka juga seringkali memakai ayat pada Markus 16:16 untuk menunjukkan kesahihan ajaran yang mereka percayai, yang berbunyi, “Siapa yang percaya dan dibabtis akan selamat, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Sedangkan bagi mereka yang menggunakan babtis percik memiliki pandangan berbeda terhadap makna babtisan itu sendiri. Mereka memiliki keyakinan bahwa cara babtisan bukanlah yang terpenting dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan tidak mutlak harus menggunakan babtis selam. Tuhan hanya memberikan rambu-rambu dimana air menjadi sarananya. Cara babtisan juga tidak menyelamatkan. Yang terpenting adalah babtis Roh yang ada dalam diri kita, dimana kita akan dibabtis dalam Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kesimpulan: Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, bahwa babtis bukanlah suatu metode, melainkan makna yang ada di dalamnya, dimana seseorang mau memberikan dirinya untuk dibabtis dalam kematian Kristus sehingga ia dapat lahir baru dan beroleh pengampunan dosa dalam Kristen. Percuma apabila seseorang mengaku telah dibabtis namun tidak memiliki perubahan dalam pola hidupnya. Dan babtis itu sendiri tidak akan menyelamatkan apabila kita tidak mengalami babtis Roh. Jadi kesimpulannya, tidak masalah bagaimana perbedaan antara babtis selam dan babtis percik, karena babtis yang sesungguhnya bukanlah babtis yang dilakukan secara fisik melainkan babtis Roh yang ada dalam diri kita. Dan Anda dapat mengetahui lebih dalam mengenai babtis Roh dengan membaca artikel makna babtis kudus bagi orang percaya.