9 Syarat Menjadi Biarawati Katolik Baik dari Persiapan Pribadi Maupun Formal

Menjadi pelayan Tuhan adalah suatu panggilan yang mulai. Termasuk panggilan menjadi seorang biarawati. Hal ini merupakan panggilan suci yang tidak diberikan kepada semua orang. Karena itu tidak akan mudah untuk menjadi dan menjalani kehidupan sebagai biarawati. Adapun ada beberapa syarat yang memang harus dilakukan apabila berminat untuk menjadi biarawati Katolik.

Sekali lagi sebenarnya ini adalah lebih kepada beban panggilan hidup, bukan hanya pilihan semata, sehingga butuh untuk didoakan dan digumulkan kembali pada Allah. Adapun apabila ingin tahu secara jelasnya, berikut ini syarat menjadi biarawati Katolik mulai dari persiapan pribadi hingga sesuai dengan yang prosedur yang umum dilakukan.

Persiapan Pribadi

Jika berencana untuk memenuhi panggilan Allah dan hidup berselibat, sebaiknya pastikan untuk melakukan beberapa persiapan pribadi yang dibutuhkan. Hal ini sangat penting untuk mendukung pola pikir agar tidak berbalik kembali dan gagal memenuhi panggilan Allah. Karena memang menjadi biarawati bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu lakukan beberapa hal berikut syarat menjadi biarawati Katolik dari segi persiapan pribadi masing-masing calon biarawati.

1. Berdoa Dan Bergumul

Hal yang pertama sebaiknya disiapkan dengan maksimal yaitu dengan cara berdoa rosario untuk meminta petunjuk. Apakah ini jalan yang Tuhan tetapkan atau tidak. Dengan bergumul akan panggilan tersebut, maka jika memang benar hal ini tentu mendapat peneguhan dari Allah. Bila perlu berdoa dan berpuasa supaya mendapat jawaban dari Allah. Minta bantuan karunia Roh Kudus untuk memimpin dan memberikan petunjuk akan panggilan tersebut. Jika hanya berupa keinginan sesaat maka hal ini akan berlalu kembali. Namun jika benar tentunya hal tersebut akan terus terngiang di dalam hati dan pikiran.

2. Penuhi Panggilan Pelayanan

Jika memang hal tersebut adalah panggilan pelayanan Anda, sebaiknya jangan dihindari. Berdoa dan penuhi panggilan tersebut. Jawablah apa yang menjadi panggilan Allah dan bersedialah memberikan waktu di hidup Anda untuk melayani Tuhan. Karena apapun rencana Allah dalam hidup kita adalah yang terbaik yang Tuhan berikan. Jangan sampai melarikan diri jika memang pelayanan ini merupakan hal yang Tuhan tetapkan. Karena jika panggilan dari Allah umumnya tidak akan bisa menghindar dan Allah akan mengembalikan kita pada kondisi tersebut kembali.

3. Melajang

Mempersiapkan diri menjadi biarawati berarti mempersiapkan diri untuk hidup melajang. Oleh karena itu bersiaplah untuk membuang nafsu duniawi dan jauhkan diri dari sifat dosa menurut Alkitab. Oleh karena itu sebaiknya hal tersebut benar-benar berupa panggilan agar tidak bimbang dan kembali lagi pada hidup yang semula.

Tujuan dari fokus melajang yaitu supaya tidak memikirkan akan masalah duniawi kembali namun fokus pada rencana Allah dalam hidup seorang biarawati untuk melayani orang lain dan gereja. Jika berkeluarga maka konsentrasi tentu akan pecah dan tidak maksimal. Inilah yang mendasari seorang biarawati diminta untuk meninggalkan keluarganya dan hidup melajang sebagai pilihan utama. Jika memang ingin menikah, sebaiknya urungkan niat untuk hidup menjadi seorang biarawati.

4. Bergabung Dalam Komunitas

Bergabunglah dalam komunitas agama Katolik yang dapat membantu meneguhkan dan mengajarkan apa yang harus dijalani berikutnya. Pastikan untuk melakukan konseling pada orang terdekat serta pembimbing rohani untuk menyiapkan diri melayani Tuhan. Jangan lupa juga persiapkan diri dengan mendiskusikan pada biarawati yang telah lebih lama melayani Tuhan. Karena dengan demikian akan diperoleh gambaran yang tepat akan pelayanan yang dijalani nantinya.


5. Pastikan Cukup Usia

Hal penting yang harus diperhatikan juga yaitu mengenai usia. Ada persyaratan usia untuk menjadi seorang biarawati, yaitu minimum berusia 18 tahun. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam usia tersebut, seseorang telah cukup dewasa menentukan tujuan hidupnya dan bukan atas pengaruh orang lain. Karena itu jika anak remaja berniat hal yang demikian sebaiknya tunggu hingga cukup umur untuk memutuskan kembali. Karena anak remaja bisa jadi bimbang dan tidak yakin saat memutuskan untuk mengabdikan diri pada Tuhan. Sehingga butuh waktu saat pola pikirnya lebih matang dan yakin untuk memutuskan.

Syarat Dari Keuskupan

Selain mempersiapkan diri secara pribadi, ada beberapa langkah formal yang harus dilakukan saat menjadi biarawati Katolik. Oleh sebab itu, sebaiknya cari informasi lebih banyak terlebih dahulu, sebelum memutuskan bergabung dengan ordo tertentu untuk menjadi biarawati. Sekalipun dalam Katolik ada banyak ordo, namun pada intinya memiliki proses yang sama. Berikut ini beberapa syarat yang diajukan secara resmi bila seseorang berminat mengabdikan dirinya pada Allah dengan menjadi biarawati Katolik.

1. Melakukan Proses Inisiasi

Langkah formal awal yang harus dilakukan yaitu memilih komunitas tempat melakukan pelayanan. Yang terbaik yaitu dimana Anda bergereja dan berkomunitas, maka di situlah tempat yang tepat untuk memulai. Umumnya Pastor akan menuntun untuk mengarahkan dimana tempat yang tepat untuk memulai penyerahan diri kepada Allah. Umumnya hal ini disebut juga pra-pencalonan dan bisa berlangsung antara 1-3 tahun. Sebaiknya bersabar dalam menjalani masa tersebut, dan bila tidak yakin maka segera berhenti. Karena saat memutuskan maka sudah tidak ada jalan untuk kembali ke masa lalu dan penuhi panggilan Allah dalam hal pelayanan tersebut.

Dalam proses inisiasi tersebut, umumnya calon biarawati akan dituntun oleh dewan setempat untuk mendiskusikan bagaimana dengan langkah yang harus ditempuh. Termasuk pelajaran simbol liturgi, logistik, kapan memulai dan banyak hal teknis lainnya. Oleh sebab itu ini merupakan proses pematangan untuk melangkah ke proses selanjutnya yang lebih intens dan fokus. Sehingga para calon biarawati akan memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya untuk menjadi biarawati yang sesungguhnya dalam melayani Tuhan dan sesama.

2. Memulai Proses Pencalonan

Selanjutnya maka dimulai proses pencalonan untuk menjadi biarawati. Proses ini juga dikenal dengan nama postulat, dimana calon biarawati akan dibimbing dan ditentukan belajar di bawah naungan institusi Katolik yang akan membimbing tentang pendalaman firman Tuhan. Biasanya di sini para calon biarawati akan dibimbing bersama suster-suster yang lain.

Sehingga bersama dengan calon-calon biarawati yang lainnya, akan mendapat pengarahan bagaimana harus melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Termasuk mengaplikasikan buah-buah Roh Kudus dalam kehidupan nyata dan berbagi cinta kasih kepada sesama. Karena pada agama Katolik, maka mengamalkan kasih ini sangat penting seperti perintah Tuhan Yesus sendiri di dalam Alkitab.

Biasanya hal ini akan dimulai dengan menulis surat berupa keyakinan untuk melayani. Dalam proses ini juga disarankan berada dalam kondisi keuangan yang memadai karena segala dana akan dikeluarkan dari dana sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan kesiapan bukan hanya psikis saja tetapi juga dukungan fisik dan dana. Umumnya proses pencalonan yang dilakukan ini memakan waktu 6 bulan hingga 2 tahun atau hingga benar-benar siap untuk masuk proses selanjutnya yang lebih utama.

3. Memasuki Masa Percobaan

Setelah proses postulat, maka selanjutnya akan memasuki masa percobaan. Umumnya hukum gereja Katolik memberikan masa 1 tahun sebagai masa percobaan. Dan saat itu para calon akan dianggap sebagai pemula yang belum berkomitmen penuh. Sehingga masih belum seketat biarawati yang berkomitmen. Namun di sini, para calon akan dibimbing untuk menuju pada kehidupan pelayanan yang lebih utuh dan sempurna dalam melayani Allah dan memenuhi panggilannya. Oleh karena itu pada masa ini, para calon harus bersungguh-sungguh supaya dapat diterima menjadi biarawati.

Setelah lewat 1 tahun, maka biasanya para calon akan disuruh memilih kembali apakah akan bergabung menjadi biarawati atau kembali lagi. Sehingga masih ada kesempatan untuk berubah pikiran. Karena setelah menyatakan diri dalam bentuk pelayanan diakonia sebagai biarawati dan berkomitmen, maka hal tersebut tidak dapat ditarik kembali.

4. Menjalani Janji Pelayanan 


Apabila telah memutuskan untuk melayani sebagai biarawati dalam Katolik, maka selanjutnya pihak gereja akan mengadakan upacara penerimaan dan pengucapan komitmen Anda. Disini maka seorang biarawati wajib memotong pendek rambutnya dan menerima kerudung hitam untuk menutupi rambut yang diyakini dalam Alkitab sebagai bagian dari aurat yang tidak dapat diperlihatkan. Karena konsep menjadi biarawati yaitu mutlak mengikuti firman Tuhan tanpa kompromi. Jika tidak siap untuk melakukan hal yang demikian, maka sebaiknya berdoa kembali apakah memang ini merupakan panggilan atau bukan. Jika bukan maka sebelum mengucapkan komitmen masih ada kesempatan untuk kembali ke masyarakat dan membatalkan diri menjadi biarawati.

Beberapa ordo mungkin memiliki prosesi formal sendiri-sendiri mengenai janji yang harus dilakukan dan upacara penerimaan. Namun pada dasarnya ketika sudah mengenakan pakaian biarawati maka artinya sudah berkomitmen penuh dan memulai kehidupan pelayanan yang fokus. Kemudian bentuk-bentuk pelayanan di gereja tentu akan diserahkan pada pihak ordo untuk melayani dimana saja akan ditempatkan. Sehingga seorang biarawati harus memenuhi panggilan pelayanan dimana saja. Oleh sebab itu tentu menjadi biarawati harus selalu siap sedia

Itulah beberapa syarat menjadi biarawati Katolik dalam memenuhi panggilan pelayanan Allah. Mulai dari persiapan diri sendiri, hingga mengikuti prosedur dari Uskup Roma supaya dapat memasuki kehidupan biarawati sepenuhnya. Jika memang ini merupakan panggilan, sebaiknya jangan mengelak. Ingatlah bahwa dalam Alkitab sudah jelas tertulis bahwa Allah akan dapat menemukan kita dimana saja, karena itu tidak ada tempat yang tersembunyi bagi Dia. Sehingga jika memang panggilan hidup kita adalah melayani Allah sepenuhnya, maka jalanilah panggilan pelayananmu tersebut.