Terdapat tujuh sakramen dalam gereja katolik, dan tiga diantaranya merupakan sakramen Inisiasi. Sakramen ini siasi tersebut yaitu, sakramen Babtis, Sakramen Ekaristi, serta Sakramen Krisma. Setelah menerima sakramen Peguatan atau krisma, yang merupakan sakramen Inisiasi dalam urutan paling akhir, berarti seseorang telah menerima Sakramen Inisiasi secara lengkap dan dikukuhkan menjadi anggota gereja secara penuh.
Krisma memiliki arti ‘pengurapan’. Dalam hal ini makna Sakramen Krisma mengacu pada Kis 10:38 dan Yoh 14:15-26 yang berarti menerima pengurapan Roh Kudus. Tujuan Sakramen Krisma adalah bahwa dengan karunia Roh Kudus yang diterimanya, seseorang akan mendapatkan kepenuhan Roh. Dengan begitu, ia mendapatkan sumber kekuatan rohani untuk hidup selaras dengan Jiwa Kristus, dan menjadi serupa dengan Kristus.
Jadi, setelah menerima Sakramen Krisma, seseorang dituntut untuk memiliki tanggung jawab lebih terhadap iman dan gerejanya. Berikut ini akan kami paparkan tanggung jawab setelah menerima sakramen krisma.
- Menjadi Saksi Kristus
Setelah menerima Sakramen Krisma, orang tersebut diharapkan dapat lebih giat lagi menjadi sakasi kristus. Bukan hanya dengan kata-kata, melainkan melalui hidupnya. Baik ditunjukkan dalam sikap, tingkah laku, cara hidup, maupun karyanya. Dengan kekuatan dari Roh Kudus yang diterimanya, penerima sakramen Krisma diharapkan memiliki hati yang lebih mencintai Allah, semakin dewasa secara iman, dan semakin sadar akan tanggung jawabnya terhadap kehidupan gereja. Ikut berpartisipasi aktif dalam memajukan serta mengembangkan gereja dan pelayanannya.
- Memusatkan perhatian kepada Kristus
Setelah menerima Sakramen Krisma, umat katolik dituntut untuk memiliki kedewasaan rohani, salah satunya terlihat dalam kasihnya kepada Kristus. Ia diharapkan memiliki kasih yang membuatnya memiliki keinginan kuat untuk memberikan dirinya untuk Kristus, dan ikut serta dalam karya keselamatan-Nya. Ia memusatkan perhatiannya pada Kristus, bukan pada keinginan diri seperti yang diperintahkan Allah dalam Matius 6:33.
- Memberikan Diri Untuk Pekerjaan-Pekerjaan Allah di Dunia
Setelah menerima Sakramen Krisma, umat katolik diharapkan untuk rela memberikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia, mewartakan karya-Nya. Menjalankan tugas orang kristen sebagai garam dan terang dunia. Penerima Sakramen Krisma memiliki tanggung jawab untuk melayani, bukan dilayani. Seperti yang tertulis dalam Matius 28:19-20, yaitu mewartakan Injil Kristus, mengambil bagian dala misi Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
- Dengan rela memikul Salib
Tuhan mengizikan duka, kepedihan, kegagalan datang dalam hidup kita, sebab hal tersebut seumpama salib yang akan membuat umat-Nya bertumbuh di dalam iman. Penerima Sakramen Krisma diharapkan rela memikul salib yang Tuhan izinkan dialaminya, dan mengikuti-Nya (Mat 16:24). Dengan demikian ia dapat terus bertimbuh mencapai kedewasaan iman, dan semakin serupa dengan Kristus .
- Mengikuti Seluruh Ajaran dan Kehendak Tuhan
Penerima Sakramen Krisma memiliki tanggung jawab untuk memiliki kedewasaan rohani dalam hal menerima ajaran dan kehendak Tuhan Yesus. Tidak lagi egois dengan hanya mengikuti ajaran atau kehendak Allah yang sesuai dengan keinginan hatinya saja. Seluruh ajaran dan kehendak Allah, termasuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, mendoakan orang yang menyakiti kita, menjauhkan diri dari nafsu duniawi, dan sebagainya harus diikuti, meski hal tersebut sulit untuk dilakukan.
Demikian artikel mengenai tanggung jawab setelah menerima sakramen krisma ini. Terdapat lima tanggung jawab penerima Sakramen Krisma yang kami rangkum untuk anda, yaitu: menjadi saksi Kristus, memusatkan perhatian kepada Kristus, memberikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia, dengan rela memikul salib, dan mengikuti seluruh ajaran dan kehendak Tuhan. Semoga bermanfaat!