Ibadah yang dalam bahasa Ibrani adalah ‘Abodah’ memiliki arti bakti, hormat, sikap dan aktivitas yang menunjukkan pengakuan serta penghargaan terhadap Ilahi. Ibadah merupakan ekspresi dan sikap hidup, berupa penyerahan diri kepada yang Ilahi, dan terlihat dalam tingkah laku seseorang yang selalu berusaha mengikuti jalan yang benar.
Sedangkan liturgi atau tata ibadah gereja merupakan aturan atau sistem yang harmonis, sistematis, fungsional, logis, dan dinamis; yang mengatur pertemuan ‘luar biasa’ antara Tuhan dengan umat-Nya, serta antara umat dengan Tuhannya di suatu ruang ibadah. Kata mengatur disini terkait dengan urutan tata peristiwa ibadah, seperti bacaan Alkitab serta renungannya, doa, pujian, persembahan, pemberian berkat, dsb. Sebab tidak ada yang dapat mengatur kehadiran Allah, selain Allah sendiri.
Gerakan HKBP muncul terutama dalam gereja metodis. Perbedaan gereja kharismatik dan pentakosta yaitu bahwa gerakan HKBP menginginkan gereja kembali pada kegairahan dan kesederhanaan, menekankan kembali pada pertobatan secara mendadak yang merupakan cita-cita kebangunan Methodis dan kesempurnaan Kristen dalam Teologi Wesley.
Beberapa Langkah Ibadah di Gereja HKBP
Contoh gereja lainnya yang seperti HKBP di Indonesia misalnya: Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM), Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Gereja Kristen Indonesia (GKI), Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Gereja Methodist Indonesia (GMI), Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI TP), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).
Tata cara ibadah setiap gerakan gereja memiliki beberapa perbedaan antara satu dengan lainnya. Pada artikel kali ini, kami akan memaparkan mengenai tata cara ibadah gereja pentakosta. Berikut ini tata ibadah gereja HKBP secara umum:
1. Doa pembuka
Doa pembuka dilakukan untuk memulai ibadah. Tujuannya agar seluruh jemaat yang beribadah saat itu mempersiapkan diri, menyiapkan hati, dan memfokuskan segenap jiwa serta pikiran untuk mencari Tuhan, memasuki hadirat-Nya. Oleh sebab itu, biasanya pemimpin doa akan mengajak jemaat untuk melepaskan semua beban yang tengah memenuhi pikirannya, dan menyerahkannya kepada Tuhan. Sehingga jemaat siap dan dapat memfokuskan diri mengikuti ibadah.
2. Pujian dan Penyembahan
Setelah doa pembuka, ibadah dilanjutkan dengan penyembahan dan puji-pujian. Dalam gereja HKBP, lagu yang dinyanyikan bersifat lebih kotemporer dan modern. Dalam pujian penyembahannya pun disertai dengan ekpresi penyembahan seperti mengangkat tangan, bertepuk tangan, melompat, juga berbahasa Roh.
Pujian dan penyembahan ini dilakukan untuk menyambut Allah, yang datang sebagai raja di tengah-tengah umat-Nya. Selain itu, juga untuk menyatakan bahwa Allah layak untuk dipuji dan disembah. Ekpresi bertepuk tangan, bersorak, hingga melompat merupakan ekpresi sukacita atas kehadiran Allah serta kemenangan yang telah Allah berikan untuk umat yang percaya kepada-Nya.
3. Doa sebelum Penyampaian Firman Tuhan
Setelah pujian penyembahan, jemaat akan kembali diajak berdoa bersama untuk mensyukuri kebaikan yang telah Tuhan berikan dalam hidup, serta untuk menyiapkan hati untuk mendengarkan firman Tuhan. Meminta Tuhan membuka hati jemaat serta memberikan hikmat, agar dapat menerima firman-Nya, mengerti dan menanamkannya dalam hati, menjadikannya penuntun, serta melakukannya dalam kehidupan yang dijalani.
Hamba Tuhan yang akan membagikan firman juga turut didoakan, agar melalui ia Tuhan menyampaikan firman-Nya. Agar Tuhan lah yang memimpin lidah hamba-Nya tersebut, serta kehendak Tuhan lah yang disampaikan. Doa ini biasanya dipimpin oleh pemimpin pujian atau oleh hamba Tuhan yang akan menyempaikan Firman Tuhan.
4. Khotbah
Khotbah atau penyampaian firman Tuhan dilakukan setelah berdoa, Hamba Tuhan yang menyampaikan Firman bisa dilakukan oleh pendeta dari gereja tersebut sendiri, ataupun pendeta tamu yang berasal dari gereja lain. Firman Tuhan disampaikan agar jemaat mengerti isi hati Tuhan, dan menjadikannya sebagai tujuan hidup orang kristen. Firman Tuhan ini berupa kutipan ayat Alkitab menurut tema yang simapaikan, penjelasannya, serta kesaksian dari pengkhotbah sendiri.
5. Doa sesudah firman Tuhan
Setelah Firman Tuhan disampaikan, jemaat diajak kembali untuk berdoa bersama, mengucap syukur atas firman yang disampaikan, dan meminta kekuatan dari Roh kudus untuk dapat melakukan firman tersebut (baca: manfaat berdoa bagi orang kristen).
6. Persembahan
Persembahan merupakan ikrar jemaat, bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, dan wajib kembali kepada Allah (baca: arti persepuluhan). Persembahan bersifat sukarela, dan digunakan untuk pertumbuhan gereja.
7. Doa Atas Persembahan
Setelah memberikan persembahan, jemaat kembali diajak berdoa agar persembahan yang diberikan dapat menjadi berkat bagi sesama.
8. Pengumuman
Berupa penyampaian informasi terkait segala kegiatan gereja, yang dibacakan secara langsung oleh petugas.
9. Doa syafaat
Mendoakan pemerintah, dari pusat hingga ke pelosok desa, serta mendoakan jiwa-jiwa agar percaya pada Tuhan.
10. Doa Berkat
Sebagai perwujudan kesadaran bahwa Allah memberkati umat-Nya melalui hamba-Nya.
Beberapa langkah tata cara yang biasa sering di lakukan oleh gereja HKBP yang bisa anda ketahui bagaimana langkah acara tersebut dimulai.