7 Tujuan Perjamuan Kudus dalam Kehidupan Kristiani

Perjamuan kudus atau yang biasa disebut sakramen ekaristi oleh umat Katolik adalah sakramen yang merupakan perintah langsung dari Yesus. Baik Katolik maupun Protestan, keduanya melaksanakan perjamuan kudus sebagai sakramen penting karena merupakan puncak iman dalam kehidupan Kristiani. Dalam tradisi Katolik, ekaristi dilaksanakan setiap minggu. Sedangkan dalam aliran Protestan, perjamuan kudus hanya dilakukan pada hari-hari besar saja. Misalnya, pada awal bulan atau akhir bulan. Dan yang boleh menikmati perjamuan kudus adalah mereka yang telah melakukan sakramen babtis.

Dasar dari pelaksanaan sakramen perjamuan kudus terdapat dalam Alkitab, yaitu pada 1 Korintus 11:24-25. Di ayat tersebut Yesus mengatakan, “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku…perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Dari ayat tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa permintaan Yesus tidak hanya ditujukan bagi murid-murid-Nya saat itu, tetapi juga pengikut-Nya pada masa mendatang. Yesus ingin kita semua yang percaya pada-Nya selalu mengingat Dia dan pengorbanan-Nya. Mengapa penting sekali bagi umat Kristiani untuk melaksanakan perjamuan kudus?

Nah, berikut adalah tujuan perjamuan kudus, diantaranya :

  • Mengingat Dosa dan Kesalahan

1 Korintus 11:28 mengatakan, hendaklah kita menguji diri sendiri sebelum makan roti dan minum anggur. Maksud ayat ini adalah supaya kita mengingat kesalahan-kesalahan kita sebelum menikmati perjamuan kudus. Atau mungkin hati kita yang masih kotor dan penuh kebencian. Sebaiknya kita membereskan hati kita terlebih dahulu sebelum makan roti dan anggur. Mengakui kesalahan, menyesali dosa, serta berniat tidak akan mengulanginya lagi.

  • Mengingat Yesus dan pengorbanan-Nya

Inilah tujuan utama dalam perjamuan kudus, yaitu mengingat pengorbanan Yesus. Mungkin seringkali ketika kita mengingat kesalahan, kelemahan, dan dosa-dosa kita saat perjamuan kudus, kita merasa terintimidasi, sehingga merasa tidak layak untuk makan Tubuh dan minum Darah-Nya. Tapi sebenarnya, bukan itu yang Yesus inginkan. Dia ingin kita merasakan kasih, pengampunan dosa dalam kristen, dan pengorbanan-Nya. Dia ingin kita percaya bahwa semua kutuk, maut, hukuman, dan sakit penyakit sudah dia tanggung, dan hidup kita telah dibayar lunas sehingga kita sepenuhnya menjadi milik-Nya. Tidak ada satu pun yang dapat menjauhkan kasih-Nya dari kita.

  • Menguduskan

Menurut kepercayaan Kristiani, Yesus disalib satu kali untuk selamanya. Dan tujuan dari perjamuan kudus adalah supaya kita mendapatkan buah-buah penebusan, yang meliputi keselamatan, kesembuhan, pemulihan, dan lain sebagainya. Saat Tuhan Yesus melakukan perjamuan terakhir-Nya bersama dengan murid-murid-Nya, Ia mengatakan bahwa roti dan anggur yang ada di tangan-Nya adalah Tubuh dan Darah-Nya.

Iman Kristiani percaya bahwa saat Yesus mengatakan kalimat tersebut, maka roti dan anggur benar-benar merupakan Tubuh dan Darah Kristus yang memiliki kuasa untuk menguduskan. Maka dari itu, sebelum perjamuan kudus pendeta akan memastikan apakah kita percaya bahwa roti dan anggur merupakan Tubuh dan Darah-Nya. Dan apabila kita percaya, maka kita akan dilahirkan kembali dan hidup kita diperbaharui.  Yesus juga mengatakan pada Yohanes 6:54, bahwa siapa yang daging-Nya dan minum darah-Nya, maka Ia memiliki hidup yang kekal.

  • Mengingat Bahwa Kita Memiliki Juru Selamat

Penting sekali untuk mengingat bahwa kita memiliki Juru Selamat dan mengingat bahwa kita telah diselamatkan. Mengapa? Untuk menyadarkan bahwa kita telah merdeka. Merdeka dari maut, merdeka dari dosa, merdeka dari godaan-godaan iblis. Manusia memang memiliki banyak kelemahan yang membuat mereka cenderung melakukan dosa, namun sekali lagi, Yesus telah membayarnya.


Jangan sampai kita terperangkap dalam rasa bersalah. Kalau dosa-dosa membuat kita menyerah, maka iblis yang akan menang. Yang Yesus inginkan adalah supaya kita sadar, berusaha tidak mengulangi dosa, dan melangkah maju ke depan.  Yesus ingin kita memiliki tujuan, kehidupan, dan masa depan yang cemerlang. Itulah mengapa kita perlu mengingat akan Juru Selamat, supaya kita ingat juga bahwa kita adalah manusia merdeka.

  • Memulihkan Jamani dan Rohani

Terkadang manusia dipengaruhi oleh hal-hal negatif di luar dirinya. Entah melalui pikiran atau pun secara fisik. Mungkin dalam hal kesehatan oleh karena sakit penyakit, mental yang lemah, keputusasaan, pikiran negatif, atau hal lain yang mengganggu kehidupan kita. Melalui perjamuan kudus, kita percaya bahwa darah Yesus menyingkirkan hal-hal yang mengganggu kita. Sehingga kita boleh sehat secara jasmani maupun rohani.


  • Memperbaharui Iman, Pengharapan, dan Kasih

Perjamuan kudus dapat menjadi momen untuk mendekatkan diri kita dengan Kristus. Dengan mengakui dosa-dosa kita serta mengingat kembali bahwa Yesus merupakan Juru Selamat, maka kita akan lebih merasakan betapa besar kasih Tuhan yang akan selalu mengampuni kita. Dia menebus orang berdosa dan memerdekakannya. Sehingga kita bisa memulai hidup baru tanpa bayang-bayang dosa, semakin percaya pada-Nya, serta hidup penuh sukacita dan pengharapan.

  • Mengingat Pentingnya Persekutuan

Perjamuan ketika Yesus meminta supaya menjadikan roti dan anggur sebagai peringatan akan Dia adalah dalam bentuk persekutuan bersama murid-murid-Nya. Dan itu adalah ciri khas perjamuan kudus. Karena itulah dalam praktiknya sekarang perjamuan kudus dilakukan di gereja bersama jemaat. Supaya mereka bersama-sama mengingat karya penyelamatan-Nya dan bersatu dalam tubuh Kristus. Selain itu, perjamuan kudus memiliki makna penyatuan, yaitu penyatuan antara orang-orang yang percaya pada Allah Tritunggal. Seperti yang dilakukan Paulus pada Perjanjian Baru, dia berusaha untuk menyatukan perpecahan yang dialami jemaat Korintus melalui perjamuan kudus.

Itulah beberapa ulasan tentang apa saja tujuan dari perjamuan Kudus yang bisa anda ketahui yang biasanya sering di lakukan oleh kehidupan Umat Kristen.