9 Karakter dan Keteladanan Daud dalam Kehidupan Sehari-hari di Alkitab

Alkitab sebagai Kitab orang Kristen tidak hanya sekedar menuliskan perintah dan janji Allah. Alkitab juga menceritakan berbagai kisah umat Allah di masa lampau. Kisah-kisah ini dituliskan agar dapat menjadi pelajaran bagi kita, umat Allah di masa kini. Salah satu kisah yang patut kita pelajari berasal dari karakter dan keteladanan Daud. Berdasarkan Ibrani 11, Daud menjadi salah satu dari sekian banyak orang beriman. Daud dikenal dengan kemampuannya dalam berperang. Daud juga dikenal dengan parasnya yang rupawan, kepandaiannya dalam memainkan kecapi dan memuji Tuhan.

Tidak cukup hanya mengetahui kisahnya, kita juga perlu tahu karakter dan keteladanan Daud. Dari berbagai kisah yang diceritakan dalam Alkitab, ada berbagai karakter dan keteladanan Daud yang dapat kita perhatikan dengan baik. Berikut beberapa karakter dan keteladanan Daud.

Karakter Daud

  1. Percaya sepenuhnya pada Allah.

1 Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Kisah Daud yang paling terkenal adalah keberaniannya untuk maju melawan Goliat. Alkitab menceritakan bagaimana besarnya Goliat, terutama jika dibandingkan dengan Daud. Daud pun sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman berperang. Namun, Daud mengerti bahwa Allah telah memanggilnya untuk melawan Goliat. Daud percaya bahwa Allah akan menolongnya melawan Goliat, mencapai kemenangan. Daud percaya akan apa yang dikatakan ayat Alkitab tentang keberhasilan.

  1. Tidak pedendam.

1 Samuel 24:11 Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.

Setelah melawan Goliat, banyak orang yang memuji Daud. Orang-orang mulai membandingkan Saul dengan Daud. Mereka katakan bahwa Saul mampu melawan beribu-ribu orang, sedangkan Daud mampu mengalahkan berlaksa-laksa. Hal ini membuat hati Saul panas. Ia berusaha sebisa mungkin untuk membunuh Daud sehingga Daud harus terus kabur-kaburan untuk menghindari Saul. Namun, ketika Allah memberikan kesempatan kepada Daud untuk membunuh Saul, ia tidak melakukannya.

  1. Senang berdoa.

Karakter dan keteladanan Daud yang senang berdoa dapat kita lihat dari kumpulan doanya dalam kitab Mazmur. Tidak mungkin ada begitu banyak kumpulan doa jika Daud sendiri tidak senang berdoa.

  1. Berpikir dengan rasional.

2 Samuel 12:23 Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.”

Daud adalah seorang yang sangat beriman. Namun, ia tidak dibutakan oleh iman. Ia tetap mengiringi imannya dengan logika. Ia berpuasa dengan begitu rupa untuk memohon belas kasihan Allah kepada anaknya. Namun, ketika anak itu sudah mati, Daud sadar bahwa Allah sudah menetapkan pilihannya. Meski Allah bisa saja kembali membangkitkan anak tersebut, Daud yakin pada keputusan Allah. Ia tidak mau bertindak sembrono, tidak menghargai hal lain yang sudah Allah berikan, hanya karena satu hal saja. Daud mengerjakan apa yang dikatakan ayat Alkitab tentang berserah pada kehendak Allah.

Keteladanan Daud


  1. Selalu mengandalkan Allah.

Kisah antara Daud dengan Goliat sangat menunjukkan bagaimana Daud mengandalkan Allah. Karakter dan keteladanan Daud ini perlu kita terapkan dalam kehidupan kita. Daud tidak takut, tidak gentar menghadapi Goliat yang begitu besar jika dibandingkan dengannya. Ia mengerti bahwa sebesar apapun Goliat, ia memiliki Allah yang jauh lebih besar. Begitu pula dengan setiap permasalahan kita. Sebesar apapun masalah yang kita hadapi, kita perlu terus ingat bahwa Allah kita jauh lebih besar dari itu semua. Andalkanlah Allah selalu dalam setiap aspek kehidupan kita dengan membaca ayat Alkitab untuk motivasi hidup.

  1. Menghormati relasi dengan orang lain.

Ketika Daud tidak membunuh Saul, ia menghormati relasinya dengan Saul. Ia menghargai Saul sebagai rajanya, sebagai orang yang telah diurapi Tuhan. Daud menghormati Saul sebagai ayah dari Yonatan, sahabatnya. Hal ini pun perlu kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari. Seringkali ada banyak tantangan yang datang dari orang lain. Namun, kita tidak boleh hanya berpikir untuk membalas dendam. Hargai dan hormatilah relasi yang telah kita miliki dengan orang tersebut. Hal itu jauh lebih baik untuk kehidupan kita dibandingkan terus berpikir negatif. Rasa hormat juga membantu kita untuk tidak berbicara buruk tentang orang lain seperti yang dikatakan ayat Alkitab tentang membicarakan keburukan orang lain.

  1. Mau mendengarkan kritik dari orang lain.

2 Samuel 12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Daud sudah melakukan kesalahan yang sangat berat ketika mengambil Betsyeba sebagai isterinya dan membunuh Uria, suami Betsyeba. Allah pun mengirimkan Natan untuk mengingatkan Daud akan dosanya. Kita perlu ingat bahwa saat itu, Daud sudah menjadi seorang raja. Namun, posisinya, kekuasaannya tidak menjadikan dia seorang yang sombong. Ketika Natan datang untuk menasehatinya, ia tetap mau mendengarkannya dengan baik. Seringkali Allah memakai orang lain untuk mengingatkan kita melalui kritik. Orang tersebut bisa saja lebih tua dari kita, lebih tinggi kekuasaannya dibanding kita. Namun, Allah juga dapat memakai orang yang lebih muda atau yang jabatannya lebih rendah dari kita. Siapapun orang yang Tuhan pakai, kita harus mau mendengarkannya dengan baik. Kritikan dari orang lain akan membantu kita melakukan apa yang diperintahkan dalam ayat Alkitab tentang evaluasi diri.

  1. Bertobat dengan sungguh-sungguh.

2 Samuel 12:16 Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.

Setelah Natan menasehatinya, Daud tidak menunda-nunda untuk melakukan pertobatan. Pengakuan dosa yang ia lakukan pun tidak main-main. Ia melakukannya dengan sungguh-sungguh. Ketika kita sadar akan dosa dan kesalahan kita, kita tidak bisa bermain-main dengan hal itu. Kita harus mampu untuk sungguh-sungguh bertobat. Kita tidak bisa hanya bertobat dalam mulut kita, tetapi harus juga dalam hati dan perilaku kita.

  1. Menyukai firman Tuhan.

Mazmur 119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

Daud menunjukkan ketergantungannya dengan Allah melalui perenungan firman Tuhan. Kita pun perlu terus-menerus membaca firman Tuhan. Firman Tuhan dapat membantu kita mengerti kehendak Allah atas hidup kita. Betapa menyenangkannya jika kita mendapatkan manfaat membaca Alkitab setiap hari. Jika kita masih sering kesulitan, kita perlu melakukan cara membaca ayat Alkitab agar dapat rutin setiap hari.

Itulah beberapa karakter dan keteladanan Daud. Daud mungkin masih banyak melakukan dosa yang tidak diinginkan Allah. Bagaimanapun, Daud masih seorang manusia. Kisah Daud atas dosa-dosanya menjadi pembelajaran bagi kita agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama di masa kini. Kisah keberhasilan Daud pun juga menjadi pembelajaran bagi kita. Kita belajar dari Daud bagaimana untuk menjadi orang yang sungguh-sungguh memiliki iman kepada Allah. Kiranya kita dapat meneladani karakter baik Daud dalam kehidupan kita. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.