Ketika kita berbicara tentang Paskah, seringkali kita melupakan Sabtu Suci – dari Jumat Agung langsung lompat ke hari Paskah. Entah mengapa Sabtu Suci seringkali terlupakan ; mungkin karena bacaan di Alkitab lebih banyak mendukung perayaan Jumat Agung (identik dengan penyaliban Yesus) dan Paskah (kebangkitan Yesus). Atau, mungkin juga karena kedua peristiwa ini lebih intens dan spektakuler, sehingga kita melupakan pesan dan makna yang terkandung dalam Sabtu Suci.
Sebagai umat Kristiani, kita diajarkan untuk mengenang peristiwa menyedihkan pada Jumat Agung dan menunggu peristiwa kemenangan pada kebangkitan Yesus di hari Minggu Paskah. Tetapi kita sulit untuk menunggu perubahan pada kedua hari besar tersebut. Makna dari Sabtu Suci jarang diajarkan dalam pendalaman Alkitab Katolik, sekolah minggu, maupun pada kebaktian-kebaktian pada Minggu Suci. Seharusnya, makna dari Sabtu Suci tetap diajarkan karena maknanya sangat dalam.
Hari-Hari Menjelang Sabtu Suci
Sebelum menjelaskan makna Sabtu Suci, saya akan menjelaskan secara singkat peristiwa yang terjadi pada Jumat Agung dan Minggu Paskah, sebagai berikut:
1. Jumat Agung
Mengingatkan kita bahwa Yesus mati untuk menebus dosa-dosa kita. Dia menaruh seluruh dosa kita (Roma 3:23) di kayu salib dan menanggungnya, agar kita dapat memiliki hubungan denganNya selamanya (Yohanes 3:16). Yang perlu kita lakukan adalah mengakui dosa-dosa kita dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat (Markus 1:14-15). Tanpa pengorbananNya, kita semua akan lenyap, berpisah dari Tuhan dan rahmat kasihNya selamanya. IJumat agung juga bermakna bahwa kita memanggul salib kehidupan (cobaan) yang berat, sama seperti Yesus.
2. Minggu Paskah
Adalah perayaan yang paling dinantikan, dan biasanya dirayakan sepanjang hari di gereja (mulai dari kebaktian/misa pagi, dilanjutkan dengan open house dan berbagai perlombaan yang diikuti anak-anak, dll). Fakta bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati, seperti yang sudah dikatakanNya, memberikan rasa aman dan bahagia bagi yang percaya kepadaNya (Lukas 25:1-6). Karena Yesus dapat membangkitkan diriNya sendiri, Dia dapat melakukan apa saja, bahkan memberikan mukjizat dalam hidup kita bila diperlukan. Minggu Paskah dalam diri kita juga berarti cobaan yang berat pasti akan berakhir dan kita akan mendapatkan kebahagiaan.
Apa yang Terjadi pada Sabtu Suci
Sebaliknya pada Sabtu Suci, sepertinya tidak ada apapun yang terjadi dengan Yesus. Sebetulnya, Sabtu Suci mewakili waktu yang kita habiskan untuk menantikan Tuhan “memindahkan” kita dari kesedihan pada Jumat Agung ke kebahagiaan pada Minggu Paskah. Dan selama penantian ini kita sering bertanyatanya apakah Tuhan memang benar-benar bekerja dalam hidup kita. Apa yang terjadi pada Yesus selama Sabtu Suci, antara Jumat Agung dan Minggu Paskah?
- Yesus tidak tergantung di salib dalam waktu lama seperti yang umumnya terjadi pada orang-orang yang disalibkan prajurit Romawi. Dia cepat-cepat diturunkan dari salib setelah menyerahkan nyawaNya, dan langsung dikuburkan. TubuhNya tetap berbentuk mayat sampai Minggu pagi (Markus 16:9).
- Walaupun tubuh Yesus tetap berada di dalam kubur sampai Minggu Paskah, rohNya tidak berada di situ. Beberapa waktu setelah tubuhNya dibungkus kain linen, diberi minyak dan rempah-rempah, dan kuburNya ditutup dengan pintu batu, roh Yesus bangun dan meninggalkan tubuhNya (Yohanes 19:39; Yohanes 20:6-9).
- Kemana Yesus pergi dan apa yang dilakukanNya diantara Jumat Agung dan Minggu Paskah? Dia tidak berada di bumi, tetapi berada bersama dengan orang-orang di neraka, dengan orang-orang yang telah menolak rencana Penyelamatan Tuhan. Dia ada disana untuk mengajarkan Injil, memberitahu siapa Dia sebenarnya, dan tetap bekerja untuk Kerajaan Allah. Untuk mengetahui lebih jelas tentang hal ini, silakan baca Efesus 4:7-9, Roma 4:11, Mazmur 139:7-8, dan Matius 12:38-40.
- Mengapa Yesus melakukan hal tersebut, padahal orang-orang itu sudah lenyap? Mungkin karena orang-orang tersebut juga berhak untuk mengetahui siapa Yesus sebenarnya dan apa yang tidak bisa mereka dapatkan karena mereka tidak bertobat dan tidak mau percaya. Alkitab menyatakan bahwa, “Setiap lutut akan berlutut, dan setiap lidah akan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan” (Roma 14:11). Sepertinya hal ini juga berlaku bagi orang-orang yang sudah mati.
Makna Sabtu Suci, dalam sejarahnya yang anda rasakan sampai sekarang yang bisa anda ketahui sebagai berikut:
- Poin yang terpenting adalah Yesus tetap bekerja pada Sabtu Suci; Jumat Agung sudah terlewati, Minggu Paskah sedang dinantikan, dan Yesus bekerja di antara kedua hari tersebut. Dan inilah yang dilakukanNya dalam hidup kita; bekerja, dan selalu bekerja untuk kita.
- Saat kita menemui kesulitan atau cobaan, kita bisa saja berpikir dari waktu ke waktu bahwa Tuhan telah meninggalkan kita atau Tuhan tidak mau menolong kita lagi. Tetapi kita harus terus berdoa agar Tuhan menyertai dan menguatkan kita dalam setiap cobaan yang kita alami.
- Ketika Sabtu Suci datang pada masa Prapaskah tahun ini, kita bisa menggunakan sebagian waktu di hari tersebut untuk merenung, bersyukur kepadaNya untuk pekerjaan yang telah dilakukanNya untuk kita; hasilnya (perubahan dalam hidup kita) mungkin belum dapat kita lihat dan nikmati sekarang, tetapi hasil tersebut sedang disempurnakan sementara kita menunggu (Mazmur 121:1-3).
- Selain itu, selama kita menunggu hasil yang sempurna tersebut, kita seharusnya tetap bekerja dan tidak berpangku tangan, sama seperti Yesus yang tetap bekerja untuk kita. Kita tidak boleh menyerah begitu saja pada cobaan yang terjadi.
Demikian penjelasan singkat tentang makna Sabtu Suci bagi umat Kristiani, semoga dapat menambah wawasan kita tentang Tri hari Suci Paskah yang selalu dirayakan setiap tahun. Teman-teman juga bisa membaca penjelasan makna masa Prapaskah di sini.