Jika kamu menonton kembali film penyaliban Tuhan Yesus, mungkin hatimu akan teriris melihat Yesus yang disalibkan. Atau mungkin air matamu akan menetes melihat apa yang dilakukan pada-Nya. Sebagai umat Kristiani, kita tahu kalau Tuhan Yesus tak layak untuk disalibkan. Ia tak layak dijatuhi hukuman mati untuk menanggung sengsara manusia. Namun, Ia rela melakukannya untuk menebus umat manusia. Pertanyaannya ialah “mengapa manusia rela manyalibkan Yesus?”
Dalam Alkitab dijelaskan bahwa Ahli Taurat dan orang Farisi sangat membenci Yesus. Merekalah yang menjadi biang keladi penyaliban Yesus. Dengan tawaran 30 keping perak kepada Yudas, nyawa Yesus akhirnya diserahkan. Tepat pada malam hari di Taman Getsemani, setelah Ia berdoa kepada Bapa, Ia ditangkap. Orang-orang suruhan Herodes menangkap-Nya dan segera membawa-Nya ke hadapan Pilatus untuk diadili. Sebenarnya Pilatus tak menemukan satupun kesalahan yang pernah dilakukan oleh Yesus. Namun, bangsa Yahudi menyuruh Pilatus agar Tuhan dihukum mati. Jika tidak, maka Pilatus bukanlah sahabat Kaisar. Apakah rencana yang dirancang Yesus dibalik peristiwa penyaliban-Nya? (Baca juga: Mujizat Tuhan Yesus)
Alasan Mengapa Yesus Disalibkan
Mengapa Yesus harus disalibkan? Mengapa Ia harus mati? Kenapa Yesus tak melakukan pembelaan saat Ia hendak disalib? Pertanyaan ini sering kali kita tanyakan. Jika Yesus tidak disalibkan, tentu saja Allah masih murka kepada manusia hingga detik ini. Alasan utama Yesus disalibkan, antara lain:
- Untuk Menebus Dosa Umat Manusia
Sejak manusia lahir, manusia telah hidup dalam dosa. Dosa ini berasal dari Adam dan Hawa yang tergoda untuk memakan buah terlarang. Dosa ini dinamakan dosa asal. Selain dosa asal, dosa manusia selama hidup juga sangatlah banyak. Jika manusia dibiarkan bertanggung jawab atas dosanya, mereka akan menderita selamanya di dalam neraka. Sehingga manusia tidak akan dapat melihat dan merasakan indahnya hidup di dalam Firdaus. Itulah mengapa akhirnya Yesus datang dan rela mati di kayu salib
- Hukuman Dosa Adalah Kematian
Tuhan Yesus sangat menyayangi kita, anak-anak-Nya. Ia tidak rela melihat anak-anak-Nya hidup terus menerus dalam penderitaan. Pada awalnya, Allah menciptakan segalanya secara sempurna. Hingga pada akhirnya semua rusak saat Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang Allah. Padahal kita tahu, melanggar perintah sama saja melanggar hukum Taurat. Apa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa sangat membuat Allah murka. Namun, kemurkaan tersebut tidak berlangsung lama sebab Allah mengutus Putra-Nya yang Tunggal untuk datang menyelamatkan manusia. Roma 3:23 “Karena semua orang yang berdosa dan telah kehilangan
- Nabi-Nabi Menubuatkan Kematian Yesus
Sejak Adam dan Hawa memakan buah terlarang, Allah telah menubuatkan bahwa manusia akan memiliki dosa asal akibat kesalahan nenek moyangnya. Allah mengutus para nabi untuk memperingatkan manusia akan dosa yang diperbuatnya. Hingga akhirnya Allah mengutus Yesus untuk datang ke dunia. Nabi Yesaya menggambarkan Ia seperti: Akan ada anak manusia yang datang ke dunia. Ialah Mesias Sang Juru S’lamat yang memiliki Karakter Kristus.
Yesus tertikam akibat dosa yang dilakukan oleh manusia. Ia dihina, dimusuhi, bahkan diludahi oleh manusia. Kita sebagai manusia mengambil jalan kita sendiri tanpa memikirkan nasib Tuhan akibat perbuatan kita. Bagaikan domba yang sesat, semua dosa kita diremukkan oleh kesakitan yang Ia rasakan. Apabila Ia menyerahkan diri-Nya maka Ia akan melihat keturunan-Nya bahagia, tumbuh dan berkembang, lanjut umurnya, dan kehendak Allah terlaksana oleh-Nya
- Allah Berjanji Mengirimkan Penyelamat
Dengan mengirimkan Yesus ke dunia, Allah telah memenuhi janji Tuhan bagi orang percaya. Semua orang-orang yang percaya kepada-Nya akan dibebaskan dari belenggu dosa. Yesus yang setengah Allah dan setengah manusia sangatlah berbeda dengan kita selaku manusia biasa. Yesus itu sempurna. Oleh karena kesempurnaan-Nya, Ia diutus oleh Allah sebagai Sang Penyelamat. Yesus menanggung semua hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia, yaitu kematian. Sesuai dalam Kitab 2 Korintus 5:21 “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”
Artikel lainnya:
- Makna Paskah
- Tujuan Hidup Orang Kristen
- Gereja Sebagai Tubuh Kristus
- Cara Beribadah Agama Kristen
- Kumpulan Doa Kristen
- Sebuah Janji Menuntut Kematian Yang tak Bernoda
Sebelum Adam dan Hawa diusir Allah dari Firdaus, Allah telah berjanji untuk mendatangkan Juru S’lamat beberapa waktu kemudian. Apa yang telah dijanjikan oleh Allah membuat-Nya mau tak mau harus rela melepas Putra-Nya untuk manusia. Yesus diibaratkan sebagai Domba tersuci yang pernah ada. Domba yang tak pernah jatuh ke dalam dosa. Domba yang datang ketika Bapa menghendaki-Nya. Pada saat yang tepat, Domba yang tak bersalah harus rela dilepaskan untuk menanggung dosa umat manusia. Korban Domba dipersembahkan oleh Allah untuk membuka mata dan jiwa manusia agar tidak berbuat dosa lagi. (Baca juga: simbol Kristen)
- Pemuka Agama Terancam Karena Kehadiran Yesus
Jika dilihat secara teliti, Yesus disalibkan karena pemuka agama tidak ingin ada orang yang melebihi mereka. Hingga pada suatu saat, mereka merencanakan rapat tertutup untuk membunuh Yesus. Mereka mengambil kesempatan dengan menghasut murid Yesus bernama Yudas untuk menyerahkan Ia kepada para pemuka agama. Pemuka agama yang bekerja sama dengan bangsa Yahudi menyuruh Pontius Pilatus untuk menyalibkan-Nya. Mereka menuduh Yesus mengaku-ngaku sebagai Mesias, Anak Allah yang merupakan pantangan di Kekaisaran Romawi. Dibalik semua tuduhan itu, pemuka agama sebenarnya takut akan kehadiran Tuhan. Mereka takut popularitasnya sebagai orang suci hancur karena kedatangan Yesus sebagai Raja.
Akibat dari Menyalibkan Yesus Bagi Yang Menyakitinya
Jika Yesus tidak disalibkan, hingga saat ini kita masih akan menjadi musuh Allah. Allah Tritunggal masih akan murka melihat manusia sehingga Ia bisa melakukan apapun untuk menghancurkan hidup manusia itu sendiri. Namun, hal ini tidak dibiarkan-Nya. Allah bukanlah orang yang tega membiarkan umat yang dikasihi-Nya menderita terus-menerus. Kebaikannya yang luar biasa Ia curahkan melalui kedatangan Yesus Kristus. Hal ini membuat manusia bebas dari belenggu dosa akibat Dia mengutus Yesus untuk datang ke dunia. Sebagai berikut akibat dari penyaliban Yesus yang diceritakan dalam alkitab:
- Penyaliban Yesus merupakan pembebasan manusia dari dosa. Akibatnya dosa yang selama ini ada, telah terhapuskan berkat bulir-bulir darah-Nya yang tumpah pada saat peristiwa penyaliban. Inilah manusia yang sekarang, manusia yang hidup bebas tanpa dosa.
- Dosa tersebut terhapuskan berkat kepercayaan manusia kepada-Nya dan melalui peristiwa pembaptisan. Namun dalam perjalanan hidupnya, manusia kembali jatuh ke dalam dosa.
- Untuk menghapuskan dosa itu, manusia perlu meminta belas kasihan Allah melalui Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Itulah mengapa ketika kita berdoa, kita meminta Tuhan untuk menyampaikan doa kita kepada Allah. Karena Tuhan Yesus merupakan orang yang paling dekat dengan Allah.
Yesus Kristus benar-benar mati untuk menebus dosa umat manusia. makna kebangkitan Yesus tak bisa terlepas dari peristiwa penyaliban. Pengorbanan Yesus yang besar tidak bisa terbalaskan oleh manusia. Satu-satunya hal yang dituntut Yesus ialah untuk selalu berbuat baik, terutama bagi mereka yang membenci kita. Sama seperti Yesus yang mengasihi orang yang membenci-Nya. Semoga lewat peristiwa penyaliban ini, kamu sebagai Kristiani semakin dekat dan hidup menyatu dengan Yesus Kristus.