6 Ayat Alkitab Tentang Pemimpin yang Melayani dan Perlu Ditiru

Berbagai macam posisi sebagai pemimpin dapat kita jumpai dalam keseharian kita. Bahkan, sangat mungkin jika pada suatu waktu kita sendiri dipercaya untuk memegang peranan tersebut. Nah, sebagai umat Kristen tentunya kita ingin menjadi teladan yang baik bagi orang lain, tidak terkecuali dalam hal menjadi pemimpin yang melayani, sesuai dengan karakter Kristus.

Dalam kesempatan kali ini kita akan melihat ayat-ayat Alkitab mengenai karakter pemimpin yang melayani agar dapat kita jadikan pedoman dalam menjalankan peran sebagai pemimpin.

1. Filipi 2:6-8

“[Yesus] yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Jika kita hendak menjadikan seseorang sebagai teladan, teladan siapa lagi yang lebih baik dari keteladanan Yesus Kristus? Kita mengenal Yesus dengan berbagai nama, salah satunya sebagai Raja Damai (Yes. 9:5). Bukan hanya itu, Yesus ialah Raja segala raja, yang berarti bahkan raja-raja atau pemimpin-pemimpin lain pun sepatutnya turut tunduk pada-Nya.

Walau demikian, Yesus sebagai pemimpin yang ada di atas segala pemimpin lain ini tidak bersikap sombong. Ia tidak menyalahgunakan status-Nya sebagai pemimpin. Sebaliknya, Yesus yang penuh kuasa bersedia datang dalam rupa seorang bayi, lahir di tempat hina, bahkan mati di kayu salib yang merupakan tanda kutuk (Gal. 3:13). Tanpa melihat hal-hal yang Yesus lakukan selama tiga setengah tahun masa pelayanan Yesus di bumi pun, kita sudah dapat belajar dari Yesus mengenai kerelaan berkorban dan kerendahan hati seorang pemimpin.

2. Yohanes 13:13-15

“Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Pada malam sebelum Yesus ditangkap, Ia menanggalkan jubah-Nya dan membasuh kaki murid-murid-Nya. Adanya kejadian dimana sebelum Yesus harus mati disalib Ia menyempatkan diri untuk melakukan tindakan seorang pelayan untuk murid-murid yang ada di bawah kepemimpinan-Nya menandakan bahwa Yesus juga memandang penting untuk mengingatkan mereka agar menjadi pemimpin yang melayani. Yesus tahu, kelak mereka (terkecuali Yudas Iskariot) akan menjadi pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk memelihara iman orang percaya dan oleh karena itu Ia mengajarkan agar mereka memiliki karakter yang melayani satu sama lain (baca juga: Tugas Seorang Pemimpin Gereja).

3. Matius 20:25-28

“Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia  menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”


Di dalam dunia ini kita mungkin mengenal pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya dengan keras, tidak toleran, ingin dihormati, mementingkan keperluannya sendiri, dst. Dalam zaman modern ini kita mengenal dua istilah dalam hal kepemimpinan untuk menggambarkan karakter pemimpin yang bertolak belakang yaitu boss dan leader.

Jika kita gunakan kedua istilah ini, maka ciri-ciri yang disebutkan sebelumnya masuk dalam kategori boss atau pemimpin yang tidak mau melayani orang-orang di bawah kepemimpinannya. Yesus dalam pesan-pesan dan juga melalui contoh tindakan nyata yang Ia lakukan selalu bersikap sebagai leader, pemimpin yang mau melayani orang lain.

4. Galatia 6:2 & Roma 12:4-5

Galatia 6:2:

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Roma 12:4-5:

“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua amggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.”


Dalam hidup ini kita harus menjalankan berbagai peran sekaligus, misalnya sebagai anak terhadap orang tua, sebagai orang tua bagi anak, kakak dari adik, pemimpin bagi sebuah divisi di kantor, ketua dari tim, bawahan terhadap atasannya, dlsb. Sebagai seorang pemimpin, hal yang harus diingat adalah bahwa walaupun kita memegang peran dengan posisi di atas orang lain dalam suatu hal, pada dasarnya seluruh umat Kristen adalah satu tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya. Dalam 1 Korintus 12:12-31 lebih jauh dijelaskan dan diilustrasikan bahwa anggota tubuh yang satu, walaupun terlihat lebih kuat, tidak semestinya merendahkan anggota tubuh lain yang tampak lebih lemah karena setiap anggota tubuh memiliki peran masing-masing dan saling melengkapi satu sama lain.

Karena itulah, dalam setiap peran yang kita jalankan hendaknya kita tetap mendasarkan hidup kita pada Kristus. Kita adalah tubuh, Kristus-lah kepalanya. Dengan demikian kita tidak boleh bersikap sombong hanya karena kita punya peran pemimpin (dari sekian banyak peran yang masih harus kita jalani juga) sehingga tidak mau turut saling melayani atau membantu meringankan beban orang lain.

5. Yakobus 4:10

“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”

Ayat ini mengatakan bahwa kita tidak perlu khawatir jika nantinya direndahkan orang lain akibat bersikap melayani padahal kita adalah seorang pemimpin. Hal ini dikarenakan oleh salah satu janji Tuhan bagi orang percaya yang mau melayani: Tuhanlah yang akan meninggikan kita lewat cara yang mungkin tidak dapat kita bayangkan saat ini, namun pastinya penghargaan dari Tuhan lebih berharga daripada jika kita sendiri yang menuntut penghormatan dari orang lain.

Nah, setelah mengetahui ayat-ayat Alkitab tentang pemimpin yang melayani, marilah kita terapkan sifat melayani tersebut dalam hidup kita karena itulah teladan yang Tuhan Yesus berikan.