Telah diketahui secara umum, bahwa Paus merupakan pemimpin tertinggi dalam hirarki gereja Katolik. Sebuah posisi yang akan membuat lebih dari 1 milyar orang menghormati, mendengarkan, dan mempercayainya. Jika anda adalah seorang pria dan beragama Katolik, maka anda berpeluang untuk menjadi seorang Paus. Sebab kedua hal tersebut merupakan syarat utama untuk menjadi Paus.
Namun untuk menjadi seorang Paus tidaklah semudah itu. Sebab Paus bukan hanya semata soal jabatan, tapi lebih kepada pengabdian. Vatikan akan mengadakan konklaf, ketika Paus meninggal atau mengundurkan diri, untuk memilih Paus baru. Paus dipilih oleh Kardinal, dan biasanya mereka memilih dintara mereka sendiri. Paus yang terpilih minimal harus memiliki 2/3 suara kardinal yang berhak memberikan suara. Berikut ini tuhanyesus.org akan memaparkan cara menjadi Paus.
1. Untuk menjadi seorang Paus adalah memeluk agama Katolik
Untuk menjadi seorang yang memiliki iman katolik, anda perlu mempelajari agama katolik serta memahami cara beribadah umat katolik. Setelah itu anda perlu dibaptis secara katolik.
2. Langkah kedua, mengikuti pendidikan seminari
Seminari merupakan sekolah yang khusus didirikan untuk melatih calon pastor (baca juga: manfaat berdoa bagi orang kristen). Anda bisa mendaftarkan diri setelah SMA ataupun kuliah, dengan masa pendidikan selama 4 hingga 8 tahun.
3. Langkah ketiga, menjadi Pastor
Menjadi pastor bukan hanya sebatas pekerjaan atau profesi, menjadi pastor merupakan sebuah panggilan hidup (baca: tujuan hidup orang kristen). Untuk menjadi Pastor anda haruslah seorang pria yang belum menikah, dan bersedia hidup selibat. Pertama anda harus mendaftar ke seminari untuk mendapatkan pelatihan, selain itu anda juga harus menjalani pendidikan (biasanya) Sarjana Filosofi Katolik serta S2 Ilmu Keagamaan. Kemudian menjalani masa pastoral selama 1-2 tahun dan akhirnya ditahbiskan menjadi Pastor dan di beri wewenang untuk memimpin sebuah paroki (baca: pengertian paroki).
4. Langkah keempat, menjadi Uskup
Uskup merupakan pemimpin sebuah keuskupan, yaitu gereja Katolik partikular di wilayah provinsi gerejawi suatu negara. Kedudukan Uskup lebih tinggi dari Pastur, Uskup memipin gereja Katedral dan memantau gereja lokal (baca juga: perbedaan uskup dan pendeta). Untuk menjadi Uskup, anda harus masuk kedalam daftar calon Uskup yang potensial. Daftar tersebut disusun berdasarkan pendapat para Uskup, jadi anda tidak dapat mencalonkan diri. Seorang calon Uskup minimal berusia 35 tahun, mempunyai gelar S3 Teologi (dan sejenisnya), dan tentunya taat beribadat. Setelah melakukan serangkaian seleksi, Uskup akan di tahbiskan oleh Paus di Vatikan.
5. Langkah kelima, adalah menjadi kardinal
Kardinal pada dasarnya adalah Uskup yang memiliki tugas dan gelar tambahan. Salah satu tugas tambahan yang juga merupakan fungsi terpenting Kardinal adalah memilih Paus. Kardinal ditunjuk langsung oleh Paus sebagai dewan kardinal. Ketika Paus meninggal atau mengundurkan diri, maka semua kardinal yang berumur kurang dari 80 tahun akan dibawa ke Vatikan untuk menghadiri Konklaf. Konklaf merupakan pertemuan para kardinal untuk memilih Paus yang baru. Pada saat konklaf, setiap kardinal akan memberikan suara dengan cara menuliskan kandidat pilihan masing-masing. Ketika dua pertiga kardinal memilih orang yang sama, maka orang tersebut berhak menjadi seorang Paus.
Demikian artikel mengenai cara menjadi Paus ini. Ada lima tahapan yang harus dilalui untuk menjadi Paus, yaitu: memeluk agama katolik, mengikuti pendidikan seminari, menjadi pastor, menjadi Uskup, kemudian menjadi Kardinal. Bagaimanapun menjadi seorang Paus tidaklah mudah, sebab Paus bukan sekedar profesi ataupun gelar, namun sebuah pengabdian