Etika Kristen menurut Alkitab tidak dapat dipisahkan dari teologi Kristen karena didasarkan pada karakter dan kepribadian Allah. Tugasnya bagi orang Kristen Advent adalah untuk menentukan etika apa yang benar sesuai dengan karakter Tuhan dan etika apa yang tidak sesuai atau tidak benar. Kita tahu bahwa tatanan etis Allah adalah satu-satunya sumber moralitas yang sejati dan mungkin lebih nyata dalam kehidupan manusia. Tatanan moral yang kekal merupakan sebuah karakter Kristus sebagai manusia dan sifat Tuhan sendiri (2 Korintus 4:18) yang dapat dicerminkan di gereja sebagai Tubuh Kristus .
Sebagai murid Kristus yang diberkati dengan Firman Tuhan, kita harus menerima pengajaran tentang etika Allah dengan penuh ketaatan. Dengan memiliki rahmat yang besar di dalam Kristus, kita bisa mendapatkan sukacita besar dengan menjalani pekerjaan yang diberikan oleh Tuhan sesuai dengan panggilan menjadi murid Kristus yang sejati (Efesus 4:1). Artikel ini membahas tentang enam karakteristik atau ciri – ciri-ciri etika Kristen menurut Alkitab, diantaranya:
- Perjanjian bersifat komunal
Perjanjian bersifat komunal itu merupakan ciri – ciri etika setiap umat Allah. Secara moral, setiap umat Allah harus bertanggung jawab kepada Tuhan, Alkitab mengajarkan bahwa kehidupan etis yang dapat digambarkan dalam Kitab Suci untuk ditujukan khusus bagi mereka yang berada dalam hubungan dengan Allah. Contohnya adalah Khotbah di Bukit (Matius 5: 1-2). Demikian juga, etika kasih dan landasan ajaran moral dalam Perjanjian Baru, yang harus dipegang teguh oleh setiap orang percaya (Yohanes 13: 34-35; 1 Petrus 4: 8; Ibrani 13: 1)
Artikel Lainnya:
- Anugerah Kasih
1 Yohanes 4:19 ‘’Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita’’ merupakan salah satu konsep yang konsisten dalam Alkitab. Apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita, yang telah dapat diwujudkan dalam Kristus, adalah dasar untuk apa yang kita lakukan untuk Tuhan. Dalam Alkitab, kita harus hidup dalam menerapkan etika Kristen, baik secara spiritual maupun moral yang dipengaruhi oleh pengertian Kitab Injil (1 Korintus 6: 9-11; Roma 1: 16-17) dan karya Roh Kudus yang sedang berlangsung dalam hidup kita (Roma 5: 5; 2 Korintus 5:14; Galatia 2:14; 3: 3). Contohnya adalah kita harus mengaplikasikan kasih karunia-Nya untuk melakukan yang terbaik dan juga belajar mengampuni orang lain tergantung situasinya.
- Transformasi Hati
Etika Alkitabiah berasal dari kehidupan batin, dimana hal itu berasal dari hati kita. Hal ini sesuai dengan ayat Yeremia 31: 31-33 ‘’Aku akan menaruh TauratKu dalam batin kita dan menuliskannya dalam hati kita’’. Hal ini akan menyebabkan adanya dorongan nafsu hidup dari Roh Kudus yang tinggal di dalam hati kita sehingga kita akan dapat menjadi Allah kita dan kita akan menjadi umat-Nya (Roma 5: 5; Galatia 5: 22-25). Inilah salah satu faktor internal ciri-ciri etika Kristen (Matius 5: 27-28; 6: 1; 15: 18-20). Contohnya adalah dengan melakukan transformasi hati, kita harus disiplin rohani melalui doa, pembacaan Alkitab, dan sebagainya.
- Prinsip Hidup
Yesus menunjukkan prinsip hidup dalam ajarannya tentang mengasihi musuh (Matius 5: 43-44), mengasihi sesama dirinya (Roma 13: 9-10; 1 Korintus 13), materialisme (Matius 6: 19-24), hukum Taurat (Matius 5: 38-42). Paulus juga mengikuti prinsip kontrasepsi ini dalam pengajarannya tentang kemurnian seksual (1 Korintus 6: 12-20; Kolose 3: 5-6), ayat alkitab tentan pernikahan Kristen (Kejadian 1:28) keseteraan gender di hadapan Allah (Galatia 3: 28-29; Kolose 3: 11). Apalagi, prinsip hidup Kristen juga diperuntukkan bagi setiap orang percaya yang sedang melakukan pelayanan (Yohanes 12:1-6; Maleakhi 3:17-18; 1 Tesalonika 1:8-10; Efesus 6:5-8; Roma 12:4-7 4; Kolose 3:23-24), penatalayanan di Gereja (Mazmur 24:1; Hagai 2:8; Keluaran 19:5 ; Kejadian 39:1-6 ; Matius 25:14-15 ; 1 Korintus 4:1-2) dan memperhatikan kepentingan orang lain (Filipi 2: 1-3).
- Integritas
Menjangkau setiap sudut kehidupan manusia, sistem etika yang dapat dijelaskan di dalam Alkitab berkaitan dengan kepercayaan dan perilaku (Roma 12: 1 ; Efesus 4: 17-24), perilaku pribadi dan moralitas publik (Yakobus 1:27), kesalehan dan keadilan komunal (Yeremia 7: 1-11; Mikha 6: 6-8). Karakteristik ini yang merupakan identitas setiap orang percaya yang berintegritas di mata Allah (Roma 6; 1 Petrus 2: 9-10). Oleh karena itu, kehidupan etis mereka tidak dapat dipisahkan dari aspek kehidupan lainnya.
- Eskatologis
Secara Alkitabiah, etika Kristen dapat dibentuk dan dimotivasi oleh apa yang telah Tuhan lakukan di dalam Kristus dan apa yang Dia janjikan bagi kita di masa depan (Titus 2: 11-14; 2 Petrus 3: 13-14). Para pengikut Kristus harus ingin mengejar kekudusan dengan melihat peran Allah dalam etika Kristen. Kita bisa melihat kembali apa yang telah Allah lakukan, mengutus Anak-Nya, menyatukan kita dengan Kristus, dan menempatkan Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Dan kita juga menantikan apa yang akan Tuhan lakukan, seperti Kristus kembali untuk kedua kalinya untuk mengadili dan akhirnya menebus umat-Nya dari segala dosa dan penderitaan. Inilah sebabnya kita bisa mempelajari ajaran Alkitab tentang Eskatologi yang tidak hanya mempedulikan nasib orang secara individu, tetapi juga sejarah manusia (Lukas 10:23-24; Matius 11:4-5, 13:16-17).
Demikianlah informasi mengenai ciri-ciri etika Kristen dalam Alkitab. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda tentang ilmu Kristiani. Anda bisa belajar untuk pengertian takut akan Tuhan dengan mengikuti tatanan etis Kristen dan juga hidup di dalam Kristus dengan menerapkan etika Kristen yang baik dan benar sesuai buah-buah Roh Kudus (Galatia 5:22-26).