Keadaan Orang Kristen di Alam Kubur Dalam Perjanjian Lama dan Baru

Pernahkah kita mempertanyakan bagaimana kehidupan kita setelah kematian? Mungkin kita banyak mendengar orang berkata bahwa tubuh kita akan mati, tetapi roh kita masih hidup. Namun bagaimana lebih jelasnya? Bagaimana lebih detailnya? Sebelumnya, percayakah kita akan kebangkitan orang mati? Percayakah bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali? Kalau kita percaya pada Yesus, kita pasti yakin bahwa setelah kematian kita akan dihidupkan kembali dan akan mendapatkan hidup kekal. Coba ingat kembali mengenai peristiwa Tuhan Yesus Kristus. Apabila kita percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka akan lebih mudah bagi kita untuk percaya bahwa orang Kristen akan dibangkitkan dari kematian.

Karena pada hakikatnya Tuhan Yesus datang untuk memberi keselamatan bagi manusia. Mungkin kita akan berpikir, kenapa Allah harus mengirimkan Yesus, kenapa Ia tidak langsung menghapuskan dosa manusia? Ingatlah bahwa Allah Maha Adil. Dia tidak bisa melakukan hal tersebut. Kalau benar, benar. Kalau salah, maka akan dihukum. Dan akibat dosa menurut Alkitab adalah maut. Karena tidak ada jalan keluar lagi supaya manusia bisa menyelamatkan dirinya, maka Allah memberikan solusi yaitu melalui kematian Yesus Kristus yang tidak berdosa dan bercela untuk menggantikan maut yang seharusnya diterima manusia.

Ini adalah bentuk nyata kasih Allah kepada manusia. Dia sendiri turun ke dunia dan mengorbankan diri-Nya dalam diri Yesus Kristus. Dengan percaya bahwa peristiwa Yesus adalah hal yang luar biasa, maka pikiran kita juga akan lebih mampu menerima kebangkitan orang mati. Mengapa? Karena pada dasarnya, peristiwa Yesus memberikan pengharapan kepada kita yang percaya akan kebangkitan setelah kematian dan hidup kekal. Dia mati namun bangkit kembali pada hari ketiga. Dan bagi kita yang menaruh iman pada-Nya, maka kita akan bangkit bersama-sama dengan Dia. Seperti yang dikatakan Rasul Paulus pada 1 Korintus 15:12-13 yang berbunyi, “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.”

Nah, setelah kita meyakini bahwa orang-orang percaya akan dibangkitkan, mungkin timbul di benak kita, bagaimana keadaan manusia di alam kubur? Dan di sini akan dijelaskan bagaimana keadaan orang Kristen di alam kubur.

  • Menurut Perjanjian Lama

Sebenarnya hanya sedikit diceritakan dalam Alkitab mengenai dunia orang mati. Dalam Kitab Perjanjian Lama dijelaskan bahwa manusia yang telah mati bukannya hilang selamanya, rohnya masih ada namun turun ke suatu tempat yang dinamai syeol. Syeol adalah istilah dalam Alkitab untuk mendefinisikan dunia orang mati. Digambarkan dalam Alkitab bahwa syeol adalah tempat yang berada di paling bawah. Anda bisa mengetahui lebih jelasnya dengan membaca Kitab Mazmur 86:13, Amsal 15:24, atau Yehezkiel 26:20. Selain itu, dalam Ayub 10:22 dikatakan bahwa dunia orang mati ini digambarkan sebagai negeri yang gelap gulita.

Dalam Mazmur 88:12, 94:17,115:17 juga berbicara tentang syeol bahwa tempat ini adalah daerah yang sunyi. Di sini berkumpul orang-orang yang telah meninggal menurut suku-sukunya. Di syeol, keberadaan manusia bukan berarti menjadi tiada, tetapi juga mereka tidak hidup. Karena hidup hanya dapat dinikmati di hadapan Allah. Dalam Kitab Perjanjian Lama, syeol merupakan istilah yang menegaskan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. Kemudian, dalam beberapa waktu Allah memberikan pernyataan tambahan sampai masa Perjanjian Baru, bahwa karena Dia adalah Allah yang hidup, maka Ia tidak akan meninggalkan umatnya dalam kuasa maut atau kuasa orang mati. Allah akan membawa manusia ke hadirat-Nya supaya manusia dapat menikmati hidup bersama-Nya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hal ini, Anda dapat membaca Mazmur 16:9-11, 49:15, 73:24 atau Ayub 19:25-26. Namun, ada juga beberapa tokoh dalam Alkitab yang tidak pernah masuk dalam dunia orang mati atau syeol, yaitu Henokh dan Elia. Mereka tidak mengalami kematian, melainkan langsung naik ke surga. Cerita ini dapat dibaca dalam Kejadian 5:24 dan 2 Raja-raja 2:11. Setelah membaca gambaran umum mengenai keadaan orang Kristen di alam kubur menurut Perjanjian Lama, kita akan beralih ke Perjanjian Baru dan melihat apa yang dikatakan Alkitab mengenai keadaan orang Kristen di alam kubur atau di dunia orang mati.

  • Menurut Perjanjian Baru

Menurut Perjanjian Baru, istilah untuk menyebut atau menerjemahkan dunia orang mati adalah Hades, yang bisa Anda baca dalam Matius 11:23, 16:16, atau Luas 10:15. Dalam perjanjian baru kita juga akan menemukan beberapa cerita yang menyangkut dunia dunia orang mati. Contohnya adalah kisah mengenai orang kaya dan Lazarus serta bendahara yang tidak jujur. Sebenarnya, penggambaran dunia orang mati yang ditulis di kisah tersebut tidaklah dimaksudkan untuk mengajarkan kita mengenai keadaan orang mati, melainkan hanya sebagai perumpamaan yang menggunakan jalan pikiran orang Yahudi saat itu. Dan Petrus juga sempat berbicara mengenai kematian orang-orang fasik, ia mengatakan bahwa roh-roh mereka akan seperti di penjara. Sebelumnya dikatakan bahwa maut tidak akan mengakhiri keberadaan manusia. Pernyataan ini kemudian diperluas dalam Perjanjian Baru. Dalam Matius 27:52, 1 Korintus 11:30, dan 1 Tesalonika 4:13 sering diceritakan perumpamaan mengenai tidur yang digunakan sebagai kiasan untuk mengatakan orang mati. Dan ada ahli yang memandang hal ini dengan pengertian yang lebih mendalam mengenai kematian daripada menggunakan perumpamaan tersebut, yaitu bahwa mereka yang percaya akan ditebus oleh Yesus. Dan apabila mereka mati, mereka akan bersama Yesus dan roh mereka menjadi sempurna.

Paulus juga tidak memandang maut sebagai keadaan dimana manusia akan telanjang tanpa tubuh, karena ia merindukan tubuh yang rohaniah. Dan menurut keyakinannya, apabila seseorang meninggalkan tubuh itu berarti berada bersama Tuhan Yesus. Jadi, walaupun ia tidak memiliki pengetahuan mengenai keadaan roh manusia setelah kematian, kenyataan bahwa roh berada bersama Yesus lebih ia inginkan daripada eksistensi manusia dalam konteks duniawi. Dan apabila kita masih mengingat, tujuan Allah adalah menebus manusia seutuhnya, yang mencakup jiwa raga. Setelah manusia berada dalam dunia orang mati, tujuan akhir bagi orang-orang yang telah ditebus adalah bumi yang baru. Sedangkan bagi mereka yang fasik dan tidak percaya dengan Yesus,  mereka akan menuju geena-gehenna atau neraka. Ini adalah suatu istilah yang berasal diri kata Ibrani yaitu ge-hinnom, yang memiliki arti lembah bin-hinom. Lembah ini  terletak di luar Yerusalem dan merupakan tempat pengorbanan anak-anak ke dalam api untuk dipersembahkan kepada Molokh. Kemudian, dalam tulisan nabi-nabi, gehenna menjadi lambang untuk penghakiman atau yang dikenal dengan penghukuman yang terakhir.


Dan Allah memiliki kuasa untuk menempatkan manusia yang fasik dan durhaka ke dalam neraka ini, sebuah tempat yang tak terpadamkan atau api kekal. Dan dalam Kitab Wahyu, hukuman terakhir ini digambarkan sebagai lautan api dan belerang. Anda bisa mengetahui lebih jelasnya dengan membaca Kitab Wahyu 20:10. Di sini merupakan tempat bagi binatang, iblis, dan orang-orang fasik yang tidak diselamatkan. Dari penggambaran ini kita bisa mengetahui bahwa tempat inilah yang dinamakan neraka dan merupakan kiasan dari kerajaan maut. Dalam kitab Wahyu juga dijelaskan lebih lanjut, bahwa tempat inilah yang akan menjadi kematian manusia untuk kedua kalinya. Tuhan Yesus juga pernah berbicara mengenai hal ini, Ia memakai kata api untuk membicarakan hukuman terakhir dan kegelapan untuk melambangkan hukuman. Kedua istilah ini melukiskan sesuatu hal yang menakutkan, yang apabila seseorang memasukinya maka ia akan dijauhkan dari berkat Allah dalam Kristus. Jadi bisa disimpulkan bahwa menurut Perjanjian Baru ini tidak semua orang akan diselamatkan, melainkan mereka yang hidup di jalan yang benar dan memiliki iman dalam Kristus.

Dari penjelasan ini kita tahu bahwa kematian itu adalah hal yang nyata. Karena itu kita harus bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia. Jangan berpikir instan dan berpikir Allah tidak mengetahui apa yang kita lakukan. Seorang pendeta pernah mengatakan bahwa kita semua berasal dari Allah. Dan di dunia ini telah dikuasai kegelapan. Maka dari itu, kita tidak bisa menggantungkan hidup dan kebahagiaan kita dengan hal-hal duniawi yang bersifat fana. Karena kalau kita demikian, jalan kita akan melenceng dan kita akan mudah jatuh dalam dosa. Anggaplah bahwa kita hanya singgah di dunia sementara dan suatu saat nanti kita akan kembali ke tempat kita berasal. Namun, jangan jadikan kenyataan bahwa kita tinggal sementara sebagai alasan untuk hidup bermalas-malasan dan tidak memiliki tujuan hidup. Malah sebenarnya, Tuhan mengirimkan kita dengan suatu tujuan atau visi. Dan setiap orang memiliki visi yang berbeda-beda. Jadi, jangan mudah menyerah dan jangan mudah loyo. Yesus telah mengorbankan nyawanya untuk kita. Dan yang perlu kita lakukan adalah percaya kepada-Nya serta memiliki cara hidup orang Kristen yang benar. Miliki iman kepada-Nya dan contoh keteladanan Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita supaya kita dapat bersama-sama dengan Dia masuk ke dalam kerajaan sorga. Dan Anda juga dapat mengetahui lebih lanjut mengenai cara masuk surga dalam Kristen dengan membaca artikel syarat masuk surga menurut Alkitab.

Sekian artikel mengenai keadaan orang Kristen di alam kubur. Semoga artikel ini dapat memberikan dampak positif dan membuat pembaca senantiasa menjaga hati dan pikiran setiap harinya. Terima kasih.