5 Perbedaan Kristen dan Advent dan Kenali Juga Berbagai Aliran Kristen di Indonesia

Indonesia mengenal dua agama besar dalam Kristen, yaitu Kristen Protestan (selanjutnya akan disebut Kristen) dan Kristen Katolik (selanjutnya akan disebut Katolik). Walaupun memiliki landasan kepercayaan yang sama yaitu kepercayaan pada Tritunggal Allah, kedua agama ini memiliki perbedaan. Selain gereja, perbedaan agama Kristen dan Katolik terlihat dalam beberapa ajarannya, misalnya tafsiran Alkitab, pengakuan orang kudus, pengakuan Maria, dan lain sebagainya. Dalam sejarah agama Kristen, Katolik merupakan aliran kekristenan yang pertama kali ada di dunia, sedangkan Kristen Protestan atau Protestan lahir sebagai protes atas kesewenang-wenangan gereja Katolik dan kekuasaan Paus pada abad ke-8 Masehi, dengan pokok masalah utama adalah kesewenang-wenangan gereja yang memperjualbelikan surat penebusan dosa. Protes ini dilakukan oleh salah seorang rohaniawan Katolik bernama Martin Luther untuk mereformasi gereja agar kembali ke ajaran semula, sehingga gerakan protes ini diberi nama sebagai Protestan.

Kristen Protestan kemudian terus berkembang bahkan sampai ke Indonesia. Perbedaan Kristen dan Advent  dari berbagai macam denominasi gereja Kristen seperti GKI, HKBP, GPIB, GPDI, dll. saat ini dapat Anda temukan dengan mudah. Namun, apakah Anda tahu dasar ajaran dari setiap denominasi gereja tersebut? Apa perbedaan dari setiap denominasi? Berikut adalah 8 aliran besar Kristen yang perlu Anda ketahui:

1. Lutheran

Lutheran adalah nama panggilan untuk pengikut Martin Luther, sang reformator gereja. Ajaran Lutheran memiliki beberapa kesamaan dengan Katolik karena latar belakang dari Martin Luther (1483-1546) sendiri sebagai salah seorang rohaniawan Katolik. Penekanan ajaran Lutheran adalah pada Firman Allah dan sakramen, jabatan dan tata gereja, serta tata ibadah yang penuh liturgi yang tidak jauh berbeda dengan gereja Katolik. Di Indonesia, aliran Lutheran dapat dijumpai pada gereja-gereja seperti HKBP, GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA, dan GKPM.

2. Calvinis

Nama Calvinis diambil dari nama sang reformator, yaitu Johannes Calvin (1509-1564). Pokok ajaran Calvinis adalah pada otoritas Alkitab dan kedaulatan Allah dalam penciptaan manusia serta keselamatan, hakikat gereja, serta tata gereja dan jabatan. Bertumbuh di Swiss dan Perancis serta berkembang pesat di Belanda, aliran ini kerap menamakan diri sebagai Gereja Reformed, Presbyterian, atau Congregational. Di Indonesia, aliran Calvinis terdapat pada gereja-gereja GMIM, GPM, GMIT, GPIB, GBKP, GKI, GKP, GKJ, GMIST, GKST, Gereja Toraja, GKE, dll.

3. Metodis

Didirikan di Inggris pada abad ke-18 oleh dua bersaudara, John dan Charles Wesley, aliran Metodis terkenal dengan beberapa ciri khas ajaran seperti kelahiran kembali (lahir baru), kesaksian roh (kesan batiniah dalam jiwa seseorang yang mengaku percaya kepada Allah Tritunggal), serta kesucian dan kesempurnaan hidup seorang kristiani yang harus diupayakan terus menerus dengan penekanan pada motivasi dan kerinduan. Di Indonesia, gereja dengan aliran Metodis banyak terdapat di Sumatera, salah satunya adalah GMI (Gereja Metodis Indonesia).

4. Baptis

Aliran Baptis adalah prakarsa dari John Smyth pada awal abad ke-17 di Inggris sebagai protes atas Gereja Anglican (Gereja Negara, dengan Ratu Inggris sebagai kepala gereja). Gereja ini terkenal dengan syarat mutlak baptisan untuk dapat masuk sebagai anggota gereja. Selain itu, gereja ini juga mengajarkan penundukan total gereja pada Yesus Kristus, bukan pada organisasi apapun, serta gereja harus terpisah dari negara dengan jaminan kebebasan beragama bagi semua orang. Tahun 1814 adalah awal masuknya aliran ini ke Indonesia dengan permulaan penginjilan di Indonesia bagian timur. Saat ini, terdapat beberapa organisasi Gereja Baptis, antara lain Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GBI), Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia (GPIBI), Kerapatan Gereja Baptis Indonesia (KGBI), Gereja Baptis Independen di Indonesia (GBII), dan Sinode Gereja Kristen Baptis Jakarta.

5. Pentakosta


Aliran Pentakosta lahir di Amerika Serikat dengan kegerakan Azusa Street di Los Angeles sebagai permulaan. Tokoh yang berkontribusi dalam kegerakan ini adalah William J. Seymour (1870-1922), seorang kulit hitam. Gerakan Pentakosta adalah kelanjutan dari Gerakan Kesucian (Holiness Movement) yang sudah terlebih dulu muncul pada gereja-gereja Metodis dan Baptis. Pentakosta mempercayai bahwa baptisan terdiri dari baptisan air dan roh (api), percaya pada bahasa roh (bahasa lidah), serta penyembuhan ilahi. Aliran ini masuk ke Indonesia tahun 1919-1923 dan saat ini memiliki pengikut yang sangat besar (selain Calvinis). Beberapa gereja Pentakosta di Indonesia adalah Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI), Gereja Isa Almasih (GIA), Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Gerakan Pentakosta (GGP), Gereja Bethel di Indonesia (GBI), dan Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI).

6. Karismatik

Aliran Karismatik adalah Gerakan Pentakosta Baru yang berawal di California, Amerika Serikat dari sebuah organisasi pengusaha Kristen yaitu The Full Gospel Business Men’s Fellowship (FGBMF) yang dibuat oleh Demos Shakarian (1913-1993). Karismatik memberikan penekanan pada baptisan roh kudus, kuasa ilahi, puji-pujian, penginjilan, dan karunia-karunia roh. Gerakan karismatik pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1960-an melalui para penginjil dari AS dan Eropa. Saat ini, gerakan karismatik sangat berpengaruh di Indonesia, terutama di kalangan anak muda dengan ciri khas utama yaitu semangat penginjilan dan ibadah yang mengikuti perkembangan zaman.

7. Injili

Aliran Kristen Injili memiliki 5 dasar iman (fundamental of faith), yaitu kemutlakan Alkitab, keilahian Kristus, kematian Kristus sebagai penebusan umat manusia, kebangkitan Yesus, dan kedatangan Yesus kali kedua. Gerakan ini lahir pada pertengahan abad ke-20 di AS dengan dipelopori oleh Harold Ockenga (1905-1985). Sejak tahun 1950-an aliran dibawa ke Indonesia oleh para penginjil dari Jerman dan Belanda, dan saat ini memiliki Persekutuan Injili Indonesia (PII) sebagai perhimpunannya.

8. Advent

Kristen Advent lahir di AS pada awal abad ke-19 dengan perbedaan Kristen dan Advent  dari latar belakang pertikaian sosial dan depresi ekonomi. Di tengah masalah tersebut, beberapa kelompok menginisiasi telaah Alkitab, terutama tentang Advent kedua yaitu kedatangan Tuhan Yesus kali kedua dan akhir zaman.

Perbedaan Kristen dan Advent

Secara garis besar, ajaran Kristen Advent sama dengan aliran Kristen yang lain, seperti percaya pada keilahian Tritunggal Allah, kedaulatan Alkitab, kematian dan kebangkitan Yesus yang menebus dosa manusia,  keselamatan sebagai anugerah dan hasil pembenaran iman, penginjilan, dan akhir zaman. Namun, ajaran Advent memiliki 5 ciri khas yang membedakannya dengan aliran Kristen lain, yaitu:

1. Hari Sabat

KELUARAN 20:8-11 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Umat Advent sangat memegang teguh 10 perintah Allah, terutama perintah untuk menguduskan hari Sabat. Hari Sabat mereka diadakan setiap hari Jumat ketika matahari terbenam sampai Sabtu sampai matahari terbenam. Pada hari Sabat ini, umat Advent dilarang untuk melakukan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti bekerja, menonton televisi, membaca, dll. Mereka menghabiskan hari Sabat dengan berkumpul bersama keluarga, melayani, dan mendekatkan diri pada Tuhan.

2. Kedatangan Kristus yang kedua

Kedatangan Kristus yang kedua menurut Kristen Advent akan berlangsung nyata dan dapat dirasakan oleh seluruh manusia. Kedatangan ini akan membedakan orang benar dan orang fasik (bukan umat Allah). Mereka sangat menanti-nantikan kedatangan Kristus yang kedua karena percaya pada Pengadilan Pemeriksaan yaitu kepercayaan akan pembuktian nubuatan 2300 hari sebelum kedatangan Kristus kali yang kedua (Daniel 8:14).

3. Akhir zaman

Kristen Advent percaya bahwa akhir zaman adalah saat terjadinya banyak kejahatan dan malapetaka. Di saat inilah ada sekelompok umat yang dipanggil secara khusus oleh Allah untuk melakukan hukum Allah dan menunjukkan iman kepada Kristus.


4. Hukum Halal-Haram

Tidak seperti umat Kristen lain, umat Advent mematuhi hukum makanan halal dan haram sebagaimana yang terdapat dalam ayat Alkitab tentang makanan di Imamat 11. Menjaga tubuh sebagai bait Allah adalah sangat penting, sehingga gereja menganjurkan para anggota jemaat untuk menjadi vegetarian, tidak merokok, tidak mengkonsumsi kafein, narkoba, dan zat lainnya yang dapat merusak tubuh.

1 Korintus 6:19-20

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

5. Pernikahan

Hubungan pernikahan harus terjadi antar sesama anggota gereja Advent. Perbedaan Kristen dan Advent  sebagai pelopor aliran ini adalah William Miller (1782-1849) dari Massachusetts. Sejak tahun 1900-an, aliran ini sudah ada di Indonesia. Walaupun pengikutnya tidak sebanyak aliran Kristen lain, aliran Advent sudah tersebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia.

Demikianlah 5 ciri khas Kristen Advent yang membedakannya dengan aliran Kristen lain di Indonesia. Walaupun semua aliran tersebut memiliki ciri khas tersendiri, namun hal penting yang harus diingat, kita semua adalah satu tubuh Kristus. Perbedaan-perbedaan tersebut bukan untuk memecah belah, namun menjadi hal yang dapat mempersatukan gereja dalam toleransi yang dilakukan dengan kasih yang tulus.