4 Persamaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang Harus Diketahui

Sekilas, kita mungkin sudah tahu ya perbedaan antara Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal mencolok yang membedakan kedua kitab tersebut adalah dalam hal waktu penulisan dan isi secara keseluruhan. Perjanjian Lama ditulis beberapa abad sebelum kedatangan Yesus Kristus ke dunia, sedangkan Perjanjian Baru ditulis dari jaman Yesus sampai beberapa waktu setelah kebangkitan-Nya.

Dalam hal isinya, Perjanjian Lama menceritakan perintah-perintah dan ajaran-ajaran yang diwahyukan kepada nabi-nabi sebelum Yesus. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Allah memberikan perjanjian baru-Nya melalui peristiwa Yesus Kristus. Tentu saja, kedua kitab tersebut memiliki perintah dan janji-janji yang berbeda.

Menurut beberapa sumber dikatakan bahwa Alkitab adalah wahyu yang progresif. Alkitab adalah buku yang utuh. Sehingga, antara satu kitab dengan yang lain saling melengkapi. Kita tidak bisa menentukan kitab mana yang lebih penting. Kita tidak bisa hanya membaca Perjanjian Baru dan menganggap Perjanjian Lama sudah tidak berlaku.

Karena kita hanya bisa memahami Kitab Perjanjian Baru secara sempurna apabila kita sudah memahami Kitab Perjanjian Lama. Contohnya, kita tidak akan mengerti alasan kenapa Tuhan Yesus datang dan kita tidak akan mengenali Yesus sebagai Mesias apabila kita belum membaca Perjanjian Lama. Karena di dalam Perjanjian Lama terdapat nubuat-nubuat tentang Anak Allah, sehingga orang-orang jaman dahulu mengetahui dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias.

Sekarang kita akan mengetahui apa saja perbedaan antara Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru melalui artikel ini. Berikut uraian mengenai perbedaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

  • Waktu Penyampaian Hukum Allah

Kedua perjanjian ini sama-sama mempunyai tujuan dan waktu yang sama saat memberikan hukuman kepada orang-orang yang

Sebelumnya telah disinggung bahwa kedua kitab tersebut memiliki waktu penulisan yang berbeda. Menurut sejarahnya, Perjanjian Lama ditulis antara 1400 SM- 400 SM, sedangkan Perjanjian Baru ditulis pada tahun 45-95. Inilah mengapa pada jaman Yesus sudah ada Kitab Taurat. Walau demikian penulisan kitab-kitab tersebut tidak ditulis dalam satu masa, melainkan berbeda-beda sesuai dengan latar waktu ceritanya.

Selain dalam hal waktu penulisan, penulis dari masing-masing kitab juga berbeda. Dari 39 kitab dalam Perjanjian Lama, setiap kitab ditulis oleh orang-orang yang berbeda. Misalnya Kitab Mazmur ditulis oleh Daud dan Kitab Amsal ditulis oleh Salomo. Begitu pula untuk Perjanjian Baru, yang kebanyakan penulisnya adalah murid-murid Yesus.

  • Isi Secara Umum

Dalam Perjanjian Lama, dituliskan mengenai asal-mula penciptaan alam semesta dan makhluk hidup. Selain itu juga diceritakan bagaimana manusia pertama dapat jatuh ke dalam dosa. Adam menyalahgunakan mandat yang diberikan Tuhan dan melanggar perintah-Nya untuk tidak makan buah pengetahuan. Kemudian, di Perjanjian Lama juga dituliskan bagaimana Allah menentukan suatu umat pilihan, yaitu bangsa Israel. Kita dapat membaca sejarah bagaimana bangsa Israel dapat keluar dari perbudakan Mesir dan mencapai tanah Kanaan. Pada masa perjalanan menuju tanah perjanjian, Allah memberikan sepuluh hukum Taurat. Namun, manusia gagal lagi mematuhi perintah Allah, sehingga mereka berada di bawah hukuman Tuhan.

Dan pada Perjanjian Baru, Allah memberikan perjanjian-Nya yang baru. Dia mengirimkan Yesus Kristus sebagai perantara antara Allah dengan manusia. Karena seperti yang kita tahu, bahwa hubungan manusia dengan Allah sudah rusak karena dosa. Maka dari itu lah Yesus datang untuk mendamaikan. Dan manusia tidak bisa menolong dirinya sendiri oleh karena akibat dosa menurut Alkitab,  sehingga Allah menyatakan kasih karunia melalui peristiwa Yesus Kristus. Yesus menanggung dosa dan kutukan yang seharusnya diterima manusia.

  • Hal Pengampunan Dosa

Pada Perjanjian Lama, umat Israel melakukan penyembelihan terhadap hewan kurban sebagai ganti dosa. Hukuman dosa yang seharusnya diterima oleh manusia akhirnya dilimpahkan kepada hewan yang tidak bersalah. Namun, dalam Kitab Imamat dikatakan bahwa penghapusan dosa yang ada dalam Perjanjian Lama tidaklah sempurna. Penghapusan dosa tersebut hanyalah bayangan akan penghapusan dosa di masa yang akan datang.


Dan itu telah digenapi dengan peristiwa kematian Yesus Kristus pada Perjanjian Baru. Karena begitu besar kasih Allah pada manusia, Ia merendahkan diri-Nya dan mengambil tubuh manusia untuk dikorbankan demi menghapuskan dosa-dosa manusia. Walau demikian, Yesus mati satu kali untuk selamanya. Bagi manusia yang ingin mendapatkan pengampunan dosa dalam Kristen, maka ia harus percaya kepada Yesus dan mengikut-Nya. Karena Yesus adalah satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup. Jadi bisa dikatakan, bahwa salah satu perbedaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah dalam hal korban untuk penghapusan dosa.

  • Hukum Taurat dan Hukum Kasih

Allah memberikan sepuluh hukum Taurat kepada Musa di gunung Sinai. Dan hukum Taurat tersebut terdapat pada Kitab Perjanjian Lama. Allah mengatakan pada Musa supaya perintah-perintah tersebut diberlakukan terhadap bangsa Israel.

Namun, ketika pada masa Perjanjian Baru, Tuhan Yesus meringkas perintah-perintah tersebut menjadi dua hukum kasih dalam Alkitab. Pertama, perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa. Dan kedua, perintah untuk mengasihi sesama. Kedua hukum ini tidak bisa dipisahkan. Kalau seseorang mengaku mengasihi Allah, maka otomatis ia mengasihi sesamanya.

Namun, apakah ini berarti hukum kasih menggantikan hukum Taurat? Sama sekali tidak. Dikatakan pada Perjanjian Baru, bahwa Yesus datang bukan untuk menghapus hukum Taurat, melainkan menggenapinya. Tidak ada satu pun hal dalam hukum kasih yang melanggar hukum Taurat. Karena sebenarnya, dari sepuluh perintah Allah, apabila diringkas menjadi satu kata, kata itu adalah kasih. Karena Allah adalah kasih.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa Alkitab adalah suatu buku yang utuh, sehingga kita tidak bisa hanya mempelajari satu kitab saja. Selain itu, kitab-kitab dalam Alkitab juga ditulis dari penulis dan latar cerita yang berbeda-beda. Kita bisa salah persepsi apabila tidak mendalami isi Alkitab secara keseluruhan. Nah, mungkin sekian artikel mengenai perbedaan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.