4 Bagian Tata Perayaan Sakramen Ekaristi Yang Perlu Diketahui

Sebagai umat Katolik, memahami tentnag tata perayaan sakramen ekaristi merupakan salah satu hal yang wajib untuk dipahami. Ini merupakan bagian dari tata ibadan setiap minggunya yang harus dijalankan dengan penuh kesungguhan. Karena itu memang sudah seharusnya untuk tahu apa saja dan bagaimana jalannya sakramen gereja anglikan ini. Sehingga sebagai umat Allah, tentunya kita dapat memaknai arti yang lebih dalam dari sakramen tersebut. Supaya lebih jelasnya, berikut ini beberapa tata perayaan sakramen ekaristi yang wajib kita ketahui.

1. Pembuka

Disini tujuan dari pembukaan yaitu terlebih dahulu untuk mengumpulkan umat dalam satu kesatuan. Seperti tertulis dalam Alkitab “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:20). Sehingga pernyataan ini meneguhkan pentingnya mewadahi perayaan buah-buah komuni sakramen ekaristi pada satu kesatuan.

Pembukaan ini pada umumnya terdiri dari perarakan iman dan pelayan yang masuk menuju gereja, penghormatan altar, melakukan tanda salib, pemberian salam, pengantar, doa dan ucapan pertobatan, litani Tuhan Kasihanilah, litani kemuliaan dan berdoa pembukaan.

2. Liturgi Sabda

Pada liturgi ini, diawali bacaan pertama yang kemudian dilakukan mazmur tanggapan. Selanjutnya ada bacaan kedua dan diteruskan dengan pujian Haleluya. Selanjutnya dilakukan pembacaan pengertian kitab Injil berisi firman utama yang hendak disampaikan pada perayaan tersebut. Kemudian upacara dilanjutkan dengan homili dan pembacaan doa Aku Percaya. Terakhir akan dilakukan doa syafaat atau doa umat bersama yang bertujuan mendoakan berbagai aspek baik keluarga, bangsa dan negara serta hal lain yang akan diimani oleh seluruh umat yang hadir.

3. Liturgi Ekaristi

Dalam liturgi ekaristi, tata cara sikap-sikap liturgi pada ibadah akan diawali dengan persembahan atau kolekte. Kemudian dilanjutkan dengan Doa Syukur Agung yang diucapkan semua umat. Lalu berlutut, berdoa Bapa Kami, dan bersiap memulai perjamuan kudus. Selanjutnya dimulai dengan pemecahan roti dan memulai inti dari perayaan ekaristi itu sendiri.

Disinilah dilakukan komuni atau inti upacara ekaristi itu sendiri. Romo akan membagikan komuni pada mereka yang dianggap sudah memiliki cukup usia untuk memahami pengorbanan tubuh Yesus tersebut. Dimana sesudah komuni yang paling penting yaitu makna doa bapa kami dan mengimani penerimaan tubuh Kristus secara pribadi. Dengan demikian jemaat dapat merenungi makna yang sebenarnya dari memiliki iman percaya kepada Tuhan melalui penebusan. Hal inilah yang wajib untuk diingat setiap minggu bagi orang percaya. Yaitu penebusan yang membawa berkat keselamatan bagi mereka yang menerima tubuh dan darah Kristus.

4. Penutup

Di bagian akhir cara beribadah agama katolik ini, biasanya didahului dengan pengumuman dari pihak gereja. Selanjutnya terakhir akan dilakukan arakan dimana imam dan para pelayan akan meninggalkan ruangan gereja dan kemudian barulah diikuti oleh pembubaran jemaat.

Demikian penjelasan secara singkat mengenai tata perayaan sakramen ekaristi. Jika memang baik secara jasmani maupun rohani kita telah siap menerima sakramen dalam gereja katolik tersebut, tentu yang paling perlu diketahui di awal adalah apa tata cara yang tepat dalam menjalaninya. Selanjutnya adalah bagaimana kita memaknai sakramen ekaristi sebagai bagian dari iman kita. Sehingga dengan demikian maka kesadaran pentingnya menerima tubuh dan darah Kristus melalui sakramen ini dapat benar-benar tertanam dalam iman dan kepercayaan. Disinilah maka tujuan utama perayaan ekaristi telah tercapai. Tuhan memberkati!