Penyembahan bagi orang percaya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya sehari-hari. Penyembahan dalam hidup rohani tidak dapat diartikan sama dengan penyembahan yang dilakukan kepada dunia. Penyembahan sendiri memiliki beberapa makna seperti tersungkur di hadapan atau bersujud di hadapan. Penyembahan dalam hidup rohani haruslah dilakukan dengan pimpinan roh kudus agar berkenan dihadapan Allah, penyembahan yang dilakukan tidak dapat dibatasi oleh waktu seperti hanya dilakukan pada hari minggu saja melainkan setiap waktu dalam seetiap hari menjalankan kehidupan.
Penyembahan yang diberikan kepada Allah tidaklah boleh semata-mata memenuhi hasrat kepuasaan manusia seperti terlalu fokus dalam mencapai target tanpa memerhatikan apakah penyembahan yang diberikan telah berkenan di hadapan Allah atau hanya melihat semuanya dalam sisi pandang manusia saja tanpa melihat apa yang di inginkan oleh Tuhan. Alkitab sendiri menyatakan beberapa penyembahan dan bagaimana penyembahan itu harus dilakukan agar berkenan di hadapan Allah, beberapa ayat alkitab tentang penyembahan yang berkenan di hadapan Allah yaitu :
- Yohanes 4 : 23-24
Ayat alkitab tentang penyembahan dapat ditemukan dalam kitab yohanes 4 : 23-24 yang berkata “ tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran”. Makna kelahiran Yesus Kristus salah satunya adalah menggenapi kebenaran sehingga setiap orang boleh mendapatkan keselamatan.
- Ibrani 13 : 15
Kitab ibrani juga turut menjadi bagian sebagai ayat alkitab tentang penyembahan, ibrani 13 : 15 mengatakan “ sebab itu marilah kita, oleh dia, senantiasa mempersembahan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya”. Korban syukur atau persembahan sebagai salah satu bentuk penyembahan tidak hanya dilakukan dengan memberikan materi semata namun juga dengan tubuh kita sehingga boleh menjadi contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia. Seperti ada tertulis jika penyembahan yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita boleh hanya untuk Tuhan, sehingga kita adakalanya dituntut untuk menjadi orang yang memiliki ciri orang bijak menurut alkitab.
- Kolose 3 : 16
“ Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaanya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu”.
Karakter Kristus dan keteladanan Yesus Kristus telah memberikan gambaran bagaimana seharusnya hidup ini dijalankan dan berkenan di hadapan Allah. Penyembahan dilakukan juga dapat didasari dengan perasaan yang mengucap syukur atas hadirat dan kasih Tuhan kepada kita manusia berdosa, serta sebagai bentuk ucapan terima kasih karena Kristus boleh datang dan menyelamatkan manusia atas dosa dan memenangkannya.
- Roma 12 : 1
Dalam roma 12 : 1 berisi “ karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”. Dalam ayat alkitab tentang penyembahan yang satu ini menekankan bahwa dengan mempersembahkan tubuh kita kepada Allah merupakan persembahan yang sejati dan berbau harum dihadapan Allah. Mempersembahkan tubuh artinya menggunakan tubuh yang saat ini kita miliki agar tetap kudus dan berkenan sehingga boleh dipakai oleh Allah untuk pelayanannya di dunia ini.
- Mazmur 150 : 6
“ biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!”, memuji Tuhan sedari awal merupakan tujuan adanya manusia diciptakan. Manusia pada mulanya ada untuk mengapresiasikan hadirat dan kuasa Allah namun akibat jatuh ke dalam dosa peran manusia menjadi rusak, manusia menjadi mementikan dirinya sendiri dari pada kehendak Allah.
- Yakobus 5 : 13
Dalam ayat dalam kitab yakobus ini mengatakan “ kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembora baiklah ia menyanyi!”. Berdoa dan memberikan puji-pujian merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dalam penyembahan yang dilakukan oleh manusia. Doa merupakan suatu sarana yang dapat menghubungkan manusia dengan Allah sedangkan pujian merupakan bentuk ucapan syukur lainnya yang dapat manusia berikan kepada Allah atas kemegahan dan kasihnya kepada kita.
- Ibrani 12 : 28-29
Keselamatan yang atasNya telah diterima oleh semua orang percaya, hal ini boleh tergenapi oleh kematian dan penyaliban Yesus di atas kayu salib menggantikan manusia yang berdosa. Ibrani 12 : 28-29 “ jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”.
Dalam alkitab sendiri banyak dijelaskan mengenai bagaimana penyembahan atau ibadah yang sebenarnya harus diakukan oleh orang percaya dalam kehidupannya, karena orang percaya telah menerima janji Tuhan bagi orang percaya agar senantiasa dekat denganNya. Ibadah dalam kekristenan haruslah dilakukan dari dalam ke luar, yang mana artinya adalah ibadah yang dilakukan haruslah di lakukan dengan memulainya dari dalam diri sendiri yakni dengan melibatkan roh dan kebenaran.
Dengan melibatkan roh dan kebenaran maka keinginan daging tidak dapat lagi di turuti dalam penyembahan oleh karena itu roh dalam diri perlu dilatih untuk dapat selalu memahami maksud dan kehendak Allah dalam setiap perkara. Penyembahan yang sejati harus dilakukan bersama-sama dengan Kristus oleh karena itu orang yang percaya haruslah dibaptis atau dilahir barukan sehingga roh kudus boleh berdiam dalam diri yang telah dibaharui bersama dengan juru selamat. Roh kudus membuat diri kita menjadi lebih peka terhadap hadirat Allah jika dibandingkan dengan manusia yang tidak ada kehadiran roh kudus dalam tubuhnya, oleh selain itu penting juga bagi kita yang telah percaya untuk tetap memelihara roh dan tubuh yang menjadi bait dan kediamanNya.