4 Cara Hidup Gereja Modern Dalam Kehidupan Sebagai Jemaat

Jika dibandingkan dengan sejarah gereja mula-mula seperti cara hidup mereka yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul 4: 32-35; cara hidup jemaat gereja pada jaman modern sekarang ini cukup jauh berbeda. Terutama dalam hal kasih, dimana jemaat mula-mula merupakan kumpulan orang percaya yang sehati dan sejiwa, segala segala kepunyaannya adalah milik bersama, sehingga mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah dan tak ada seorang pun yang kekurangan diantara mereka.

Cara hidup jemaat gereja dewasa ini, tak dapat dipungkiri juga dipenuhi kasih, namun terdapat beberapa perubahan yang membedakan kasih jemaat gereja mula-mula dengan jemaat gereja saat ini. Misalnya perbedaan masalah yang dihadapi jemaat mula-mula dengan jemaat postmodern, perbedaan kesibukan kehidupan keseharian anggota jemaat, perbedaan masa dan demografi, serta berbagai perbedaan lainnya.

Cara hidup jemaat pertama yang digambarkan dalam Alkitab memang merupakan cara hidup yang harus di teladani oleh jemaat gereja saat ini. Namun mengenai apakah cara hidup gereja saat ini lebih baik, atau lebih buruk, atau sama saja dengan cara hidup jemaat mula-mula perlu ditilik dari berbagai sudut pandang. Bagaimanapun, setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai cara hidup gereja modern.

1. Masalah yang Dihadapi Jemaat Gereja Modern

Tantangan gereja masa kini berbeda dengan tantangan jemaat gereja mula-mula. Hal tersebut menyebabkan beberapa hal dari cara hidup dari jemaat gereja mula-mula tidak cukup relefan, atau sulit untuk dilakukan oleh jemaat gereja saat ini. Berikut ini beberapa permasalahan yang muncul dalam kehidupam jemaat gereja modern:

  • Sikap individualis yang muncul dalam diri beberapa anggota jemaat. Berbeda dengan jemaat mula-mula yang sehati dan sejiwa, dan menjadikan kepunyaannya sebagai milik bersama, dalam gereja modern terdapat sikap individualis yang mengurangi relasi simpati empati antar jemaat. Tak jarang mengakibatkan jemaat yang satu dengan yang lainnya tidak bersatu, berjalan menurut pemahamannya sendiri. Sehingga tidak terjadi persatuan dimana antarjemaat saling membangun satu sama lain, untuk tetap bersandar pada Kristus.
  • Teknologi modern yang terus berkembang dikatakan dapat mendekatkan yang jauh, tapi juga menjauhkan yang dekat. Hal tersebut juga sangat berpengaruh dalam kehidupan jemaat gereja (baca: renungan singkat kristen). Membuat jemaat sibuk dengan dunia maya, sehingga malah membuatnya menjauh dari jemaat yang dekat. Mengurangi waktu bersekutu antar jemaat, sehingga kurangnya rasa kesatuan dan penguatan antar jemaat gereja modern.
  • Tuntutan kerja dewasa ini semakin bertambah, membuat waktu jemaat modern banyak tersita oleh pekerjaannya masing-masing. Sehingga jangankan untuk bersekutu dengan saudara seiman, bahkan mereka kesulitan untuk menyisihkan waktu untuk keluarga atau untuk pribadinya sendiri. Dengan begitu kesatuhatian antar jemaat tidak terbangun, sebab relasi antar jemaat tidak cukup dekat. Seringkali jemaat datang ke tempat ibadah hanya sebagai rutinitas, untuk memenuhi kewajiban agama. Tidak menyadari kebutuhan untuk saling menguatkan, dan saling menolong antar sesama jemaat gereja.
  • Perbedaan tingkat kekayaan antar jemaat yang satu dengan yang lainnya juga menjadi masalah. Seringkali ketika jemaat yang lebih kaya ingin mempererat persatuan dengan jemaat yang kurang mampu, jemaat yang kurang mampu tersebut merasa minder dan malah menjauhkan diri. Demikian juga sebaliknya, kadang ada jemaat yang kurang mampu ingin mempererat persatuan dengan jemaat yang kaya, jemaat yang kaya merasa takut bahwa jemaat yang kurang mampu tersebut ingin mengambil manfa at dari kekayaannya, padahal sebenarnya tidak begitu.

2. Relevansi Cara Hidup Jemaat Gereja Mula-mula Terhadap Cara Hidup Gereja Modern

Seperti disebutkan sebelumnya, permasalahan yang dihadapi oleh jemaat gereja mula-mula berbeda dengan permasalahan yang dihadapi oleh jemaat gereja modern. Masa serta demografi dalam kehidupan jemaat mula-mula juga berbeda, sehingga relefansi kehidupan jemaat gereja mula-mula dalam kehidupan jemaat gereja modern perlu dipertimbangkan, dilihat dari berbagai sudut.


  • Dari konteks demografi, jemaat mula-mula berasal dari bangsa yang sama, yaitu Yahudi dan agama yang sama yaitu Yudaisme (baca: cara masuk kisten). Selain itu sebagian besar jemaat berada di satu tempat yang lokasinya tidak terlalu jauh, sehingga memudahkan mereka untuk berkumpul.
  • Dari konteks penderitaan yang dihadapi, jemaat mula-mula sama-sama mengalami penganiayaan yang luar biasa. Mereka dikucilkan oleh bangsa yahudi lain yang tidak percaya pada Tuhan Yesus, serta oleh bangsa Romawi yang menjajah mereka. Diskriminasi yang diterima oleh jemaat mula-mula terjadi dalam berbagai bidang, termasuk dalam hukum dan ekonomi, dipecat dari pekerjaan atau dipersulit dalam perdangangan misalnya. Oleh sebab itu jemaat mula-mula memiliki dorongan untuk bersat, yang dimanifestasikan dalam saling membagi kekayaan materi.
  • Dalam konteks otoritas pemimpin gereja, jemaat mula-mula di pimpin langsung oleh para Rasul. Keunikan yang tidak akan terulang pada jaman modern seperti saat ini.

3. Cara Hidup Jemaat Gereja Mula-Mula yang dapat diterapkan oleh Jemaat Modern

Beberapa hal dalam kehidupan jemaat mula-mula mungkin tidak relefan untuk dilakukan saat ini, seperti berkumpul bersama tiap-tiap hari dan membagikan harta kepunyaan masing-masing sebagai milik bersama (baca: bertobat orang kristen). Namun beberapa hal religius dibawah ini merupakan teladan jemaat mula-mula yang kini diterapkan dalam cara hidup jemaat gereja modern:

  • Rasa rindu dan haus akan Allah, akan Firman-Nya. Sehingga anggota jemaat gereja terdorong untuk melakukan pelayanan gereja dengan sungguh-sungguh dan sukarela. Berdoa, saat teduh, membaca firman Allah dengan rajin didorong oleh rasa rindu untuk menjadi lebih dekat, lebih mengenal Allah.
  • Semangat untuk berkumpul dan bersekutu dengan sesama anggota jemaat gereja lainnya. Saling mendukung dalam iman, menguatkan yang lemah, menghibur yang sedih, membantu yang kekurangan, dsb.
  • Melakukan Perjamuan Kudus agar jemaat gereja senantiasa diingatkan akan penderitaan dan penebusan Tuhan Yesus, serta janji Tuhan Yesus bagi orang percaya.
  • Bersekutu dalam doa.

Demikian beberapa kehidupan dalam bentuk Gereja Modern yang bisa anda ketahui, supaya bisa menjadi teladan dalam ibadah anda.