Sebagai umat Kristen, terutama umat Katolik tentunya memahami yang dimaksud dengan liturgi Minggu Palma. Sejatinya ini adalah ibadah menyambut hari Minggu yang tiba dimana Tuhan Yesus diarak di atas keledai dan menjadi raja yang dihormati. Hal ini terjadi sebelum perayaan Paskah, sehingga dalam gereja Katolik tradisi ini selalu dirayakan dengan tepat dan dilakukan berurutan menjelang Paskah. Jika ingin lebih tahu secara mendalam mengenai sejarah serta tata cara jalannya liturgi, maka simak penjelasan mengenai liturgi Minggu Palma yang diulas di bawah ini.
Sejarah Minggu Palma
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebenarnya Minggu Palma merupakan ibadah yang bersumber dari saat Tuhan Yesus diarak masuk kota Yerusalem sebelum Paskah. Hal ini merupakan sejarah mengapa hari ini merupakan pembuka dari pekan suci dalam ibadah umat Katolik. Karena disini ada makna penebusan yang nantinya akan menyelamatkan seluruh umat manusia dari kuasa macam-macam dosa menurut Alkitab.
Umumnya sebagai simbol dalam Minggu Palma digunakan pohon palem. Ini mirip seperti saat Tuhan Yesus menuju Yerusalem dimana murid-murid dan banyak orang mengarahkan daun palem kepadaNya sebagai lambang kemenangan. Karena memang Allah merencanakan bahwa apa yang dilakukan Tuhan Yesus melalui penebusan merupakan tanda kemenangan atas hamba dosa dan melepaskan kuk maut yang sebelumnya diberikan pada manusia akibat dari dosa nenek moyang Adam dan Hawa. Dengan daun palem ini maka umat Katolik telah percaya dirinya dimenangkan dari kuasa maut dan dipenuhi kehidupannya oleh karunia Roh Kudus yang memerdekakan.
Ibadah Liturgi Minggu Palma
Pada dasarnya ibadah atau liturgi Minggu Palma ini terbagi menjadi tiga bagian. Dalam gereja katolik hal ini tidak hanya mengenang perarakan Allah saja, tetapi juga mengenang sengsara saat jalan penyaliban Yesus nantinya menuju kayu salib. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa bagian dari ibadah tersebut yang terbagi dari tiga bagian besar liturgi gereja Katolik:
Pembukaan
Untuk pembukaan ini seperti pada ibadah pada umumnya diawali dengan doa yang dilakukan oleh seluruh umat Katolik. Seperti pada tata ibadah gereja yang biasanya dalam gereja Katolik, maka pembukaan ini dimulai dengan nyanyian dan doa yang kudus secara spesifik. Umumnya doa dan nyanyian ini akan tertulis pada liturgi gereja secara detail sehingga umat Katolik mudah untuk memahami apa yang harus didoakan sebagai pembuka liturgi tersebut.
Secara lebih lengkap maka urutan pembukaan adalah sebagai berikut:
- Antifon Pembuka
- Salam Pembuka
- Pemberkatan Daun Palma
- Bacaan Injil
- Homili
Setelah homili ini maka umat Katolik akan diberikan sejumlah daun palma untuk masuk ke proses berikutnya yaitu prosesi perarakan.
Prosesi Perarakan
Selanjutnya masuk pada prosesi utama dari liturgi tersebut. Umumnya pada liturgi Minggu Palma maka salah satu proses yang cukup penting untuk dijalankan yaitu prosesi perarakan yang menandakan dimana Tuhan Yesus saat itu diarak masuk ke dalam kota Yerusalem dan dielukan sebagai raja. Biasanya pada prosesi ini akan dimulai dengan Putra Altar yang masuk ke ruang ibadah gereja dengan dupa, salib, lilin dan lain-lainnya.
Pada saat ini terjadi diiringi nyanyian sesuai yang tertera pada liturgi yang akan diterima oleh umat yang hadir dalam ibadah tersebut. Selanjutnya maka Romo atau Imam akan berdoa pada dupa dan perarakan tersebut untuk mengenang sengsara dan penyaliban Yesus. Sehingga liturgi ini pada umumnya termasuk pada salah satu liturgi masa pra-Paskah. Dalam prosesi ini diharapkan semua umat Katolik mengikutinya dengan sungguh dan khidmat. Sehingga dengan secara tidak langsung merenungkan pengorbanan Tuhan Yesus beribu tahun sebelumnya bagi umat manusia.
Perayaan Ekaristi
Selanjutnya setelah proses perarakan berakhir maka masuk pada perayaan ekaristi seperti halnya pada ibadah mingguan biasa. Disini merupakan perayaan dimana umat Katolik diperkenankan menerima tubuh dan darah Yesus yang melambangkan kemenangan atas maut. Oleh sebab itu, umumnya pada perayaan ini hanya dilakukan oleh mereka yang telah menerima tata perayaan Sakramen Ekaristi.
Dalam prosesi perayaan ini ada beberapa bagian secara lebih lengkapnya. Umumnya semua tertulis pada kertas liturgi dan mudah untuk diikuti. Tetapi secara spesifik, berikut ini beberapa urutan ibadah ekaristi dalam Minggu Palma:
- Antifon Pembuka
- Seruan Tobat / Tuhan Kasihanilah kami
- Doa Pembuka
- Bacaan Pertama
- Mazmur Tanggapan
- Bacaan Kedua
- Bait Pengantar Injil
- Bacaan Injil
- Homili singkat
- Aku Percaya
- Doa Umat
- Kolekte
- Selesai
Rangkaian ibadah ini umumnya sama halnya dengan ibadah mingguan yang dirayakan umat Katolik secara rutin. Sehingga perbedaan dari liturgi Minggu Palma hanya pada prosesi pembukaan dan perarakan yang sebelum ibadah inti ekaristi saja. Itulah beberapa penjelasan singkat tentang liturgi Minggu Palma, mulai dari sejarah liturgi tersebut serta bagaimana jalannya liturgi yang umum di gereja Katolik.
Dalam hal ini memang umat Kristen sebaiknya banyak berdoa. Karena dengan demikian lebih mudah memaknai arti dari ibadah tersebut. Jangan lupakan untuk minta tuntunan tujuan karunia Roh Kudus dalam hidup kita sehingga makin mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengerti lebih dalam konsep dari ibadah Paskah selanjutnya setelah liturgi tersebut. Kemerdekaan dan kemenangan dari penebusan Allah ini memang harus dimaknai lebih dalam untuk membebaskan umat Kristen dari sifat dosa menurut Alkitab.