Seringkali di dalam gereja umat Kristen cukup akrab dengan konsep pujian dan penyembahan. Dalam suatu liturgi umumnya ada bagian pujian dan penyembahan dengan tujuan menyenangkan hati Tuhan. Namun masih belum banyak yang paham akan arti dari pujian dan penyembahan yang benar menurut Alkitab ini.
Termasuk banyak juga yang belum familiar dengan perbedaannya. Oleh karena itu untuk mengerti lebih jauh akan makna kedua hal tersebut, simak berikut ini beberapa perbedaan pujian dan penyembahan yang biasa dilakukan oleh umat Kristen dalam tata ibadah dan liturgi saat ini.
1. Tujuan
Perbedaan pertama jika dilihat dari sejarah diadakannya pujian dan penyembahan yaitu tujuan awal. Pujian untuk Tuhan merupakan kegiatan yang bertujuan menyenangkan hati Tuhan melalui nyanyian yang diucapkan sebagai bentuk pujian umat Kristen kepada Allah. Sedangkan penyembahan lebih kepada bertujuan untuk berkomunikasi intim kepada Tuhan seperti layaknya doa yang diucapkan dengan berbagai bentuk seperti misalnya Bahasa Roh.
2. Konsep
Di jaman perjanjian lama, konsep pujian dan penyembahan yang dilakukan oleh Imam Lewi juga berbeda serta lebih terkonsep. Sebenarnya pujian adalah liturgi yang dibawakan saat para Iman Lewi sedang berada di pelataran kemah kudus tempat para imam dapat menemui Allah. Sedangkan penyembahan adalah bagian dari liturgi yang dibawakan saat memasuki ruang maha kudus pada bait Allah. Oleh sebab itu, konsep pujian dan penyembahan ini memang sedikit berbeda.
3. Makna
Pujian berbicara mengenai kesiapan seseorang di ruang pelataran atau saat hendak memasuki komunikasi yang lebih intim pada Allah. Sedangkan saat penyembahan tentunya umat Kristen sudah memasuki area maha kudus berupa bercakap-cakap dengan Allah. Atau di jaman nabi maka ini dilakukan di ruang maha kudus dimana Allah menampakkan diri pada para Iman Lewi yang Dia percaya sebagai penyampai firmanNya dengan perataraan karunia Roh Kudus.
4. Pelaksanaannya
Pada pelaksanaannya di masa kini atau di dalam tata ibadah umat Kristen saat ini, pujian umumnya dilakukan pada lagu pembuka atau sebagai bagian dari lagu pujian sebelum firman. Sementara ayat Alkitab tentang penyembahan sendiri lebih fokus pada waktu pribadi umat dengan Allah. Umumnya sebelum dan sesudah firman untuk membantu mengkhuyukkan diri pada firman Allah yang disampaikan.
5. Dasar
Sementara dasar pujian dan penyembahan tentunya bersumber dari firman Allah. Karena di dalam Alkitab telah jelas tertulis bahwa Tuhan ingin umatNya memuji dan menyembah Dia. Oleh karena itu tentunya hal ini cukup penting untuk selalu dilakukan apalagi dengan penuh tuntunan peranan Roh Kudus dalam gereja agar menghasilkan pujian serta penyembahan yang berkenan kepada Allah.
6. Alkitab Pendukung
Dalam Alkitab ada beberapa ayat pendukung untuk melakukan hal tersebut. Apabila dirunut bahkan Mazmur seringkali meminta kita untuk memuji Tuhan lebih sering dalam setiap waktu. Hal ini yang mendasari pentingnya untuk tetap memuji maupun menyembah Allah awalau apapun yang kita hadapi.
Itulah beberapa perbedaan pujian dan penyembahan secara umum yang biasa dilakukan dalam ibadah mingguan. Sebaiknya pahami konsep yang lebih mudah terlebih dahulu yaitu puji-pujian. Setelah itu barulah bisa memasuki konsep penyembahan yang lebih kepada hubungan intim pada Tuhan. Dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan melalui hal tersebut, tentunya ini bisa jadi perantara cara berdoa dalam Roh kepada Allah. Mintalah selalu tuntunan tujuan karunia Roh Kudus dalam tiap pujian maupun penyembahan yang dinaikkan agar sepenuhnya berkenan kepada Allah.